Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Reality Club Rilis Album Keempat, Ada Lagu Bahasa Indonesia Pertama

Reality Club Rilis Album Keempat, Ada Lagu Bahasa Indonesia.jpg
Reality Club dalam listening session album terbaru di KRAPELA, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Jakarta, IDN Times - Setelah memperkenalkan single "Quick! Love!" dan "You'll Find Lovers Like You and Me," Reality Club akhirnya meluncurkan album studio keempat bertajuk, "Who Knows Where Life Will Take You?." Album ini berisi total 13 lagu, menyuguhkan tema dan warna musik beragam.

Dalam media gathering di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025), para personel berbagi kisah di balik proses kreatif album yang mengangkat keabsurdan hidup. Untuk pertama kalinya, band indie pop-rock asal Jakarta ini juga memasukkan lagu berbahasa Indonesia penuh berjudul "Close to You/Jauh."

1. Pertama kali masukkan lagu full bahasa Indonesia

Pertama kali masukkan lagu full bahasa Indonesia.jpg
Reality Club dalam listening session album terbaru di KRAPELA, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Pertanyaan "Kapan Reality Club bikin lagu bahasa Indonesia?” sudah menghantui mereka sejak album pertama dirilis. Sebab, tiga album awal grup ini sepenuhnya ditulis dalam bahasa Inggris. Tentunya, ada anggapan kalau band ini "jauh" dari identitas lokal mereka.

"'Kak, kok bahasanya Inggris semua?' And we always reply, maksudnya kami kalau berkarya selalu mencoba untuk jujur. Dan apa yang keluar dan sering kali keluar dari Faiz ya emang bahasa Inggris. Bukan berarti kita enggak mau. Emang belum aja, belum saatnya," ujar Fathia.

Momentum itu akhirnya datang di album keempat. "Close to You/Jauh" awalnya ditulis dalam bahasa Inggris. Namun saat dialihbahasakan oleh Nugi Wicaksono, lagu ini jadi terdengar memiliki dua makna.

"Bahasa Inggris lebih kayak ingin mendekat kepada yang Maha Esa, yang Indonesia malah lagi ngerasa jauh. 'Aku ditungguin enggak ya, walaupun aku lagi jauh dan foya-foya,' gitu. Jadi akhirnya kita pilih yang bahasa Indonesia," tambah vokalis yang akrab dipanggil Chia ini.

2. Kisah spiritual di balik pembuatan lagu Close to You/Jauh

Jadi focus track di album Who Knows Where Life Will Take You.jpg
Fathia dalam listening session album terbaru Reality Club di KRAPELA, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Proses penciptaan "Close to You/Jauh" juga dipenuhi momen spiritual. Saat rekaman vokal, hanya produser Tama dan engineer yang boleh berada di control room. Anggota lain diminta keluar agar Faiz dan Fathia bisa mendalami emosi sepenuhnya.

Hasilnya, suasana rekaman berlangsung intens hingga membuat mereka meneteskan air mata. Bahkan produser yang mendampingi pun ikut terhanyut. "Kita tapped into an emotion we didn't know we had," ungkap Faiz.

Kejadian tak terduga ikut mengiringi proses ini. Setelah rekaman, band sempat beristirahat untuk makan siang. Tiba-tiba, gempa bumi mengguncang selama 5 menit.

Bagi Faiz, momen itu seolah jadi titik refleksi tentang rapuhnya hidup. "Di sana memang helpless banget, kayak antara hidup dan mati," kenangnya.

Fathia menambahkan bahwa peristiwa itu terasa seperti pertanda dari alam semesta, apalagi terjadi di bulan Ramadan. "Pas keluar mau makan siang, ternyata gempa. Kayak sign from the universe. I don’t know what sign," katanya.

Tak berhenti di situ, Fathia juga menyebut lagu ini sebenarnya adalah lagu religi. Namun, ia membiarkan pendengar menafsirkan sendiri: bisa doa kepada Tuhan atau kisah LDR dengan orang tercinta.

3. Akui trek Finding a Catholic Man merambah ke skena baru

Akui trek Finding a Catholic Man merambah ke skena baru.jpg
Faiz dalam listening session album terbaru Reality Club di KRAPELA, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Selain "Close to You/Jauh," album keempat Reality Club juga menyoroti berbagai absurditas dalam kehidupan sehari-hari. Trek pembuka, "I'll Do It Myself," yang ditulis oleh Era Patigo, berangkat dari pengamatannya tentang dunia perkantoran yang toxic.

"Penulisnya saya dan itu tentang point of view saya yang gak ngantor, tapi ngeliat orang-orang terdekat saya yang ngantor di kantor yang sangat-sangat toxic," ungkapnya.

Era sendiri bingung, mengapa banyak pekerja toxic yang tidak diberhentikan dan kenapa pula tidak ada yang step up untuk menyelesaikannya.

"Akhirnya itu, ya 'I'll Do It Myself' beneran dari situ. Karena kayak, 'Ya, aduh kok, kalian tuh udah gua kasih tahu, caranya kayak gini, caranya gitu, tapi masih gak bisa, sih?' I'll Do It Myself, gitu," tutur sang drumer.

Kejutan lain datang dari lagu "Finding a Catholic Man" yang mengangkat isu beda agama, sesuatu yang sangat relate di Asia Tenggara.

"Di luar negeri mungkin lebih kayak, ya udah lo bisa agama A, agama B, yang penting kalian saling sayang, lanjut. Nah, di sini, that's why it's called finding a Catholic man, because it's so absurd, man. Can you imagine, you found somebody you love so much tapi lo gak bisa bareng, karena ya itu lah karena situasi itu," ungkapnya.

Lagu ini bahkan membuka pintu Reality Club ke komunitas baru setelah banyak pendengar Katolik mengirim pesan pribadi (DM) dan berterima kasih karena merasa terwakili.

"Sampai detik ini, 'Finding a Catholic Man to Love the Love of My Life' itu yang paling rame. Dan ternyata kami udah masuk skena-skena baru ya, ke skena Katolik. Karena mereka juga banyak yang kayak DM gitu, kayak, 'Kak, terima kasih sudah mewakili, karena cowok Katolik itu cuma 3%, susah banget nyarinya,' gitu," imbuh Fathia.

Lagu 'Finding a Catholic Man to Love the Love of My Life' menjadi trek ke-6 dari 13 lagu di album terbaru Reality Club, Who Knows Where Life Will Take You?. Album ini dijadwalkan rilis pada 27 Agustus 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us