Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ulasan Series Enigma Black Stage, Lebih Baik dari Season 1?

still cut Enigma Black Stage (Dok.GMMTV/Enigma Black Stage)
still cut Enigma Black Stage (Dok.GMMTV/Enigma Black Stage)

Enigma Black Stage (2025) telah menayangkan episode perdananya pada 26 Juli 2025, melalui One31 Thailand dan Netflix. Sekuel dari Enigma (2023) ini melanjutkan kisah Ajin (Win Metawin) yang merupakan seorang ahli mistis. Jika di musim sebelumnya ia menyamar menjadi guru, di Enigma Black Stage Ajin berusaha menguak misteri penuh sihir di balik dunia hiburan.

Plot cerita Enigma Black Stage mengisahkan tentang kompetisi untuk mencari pemeran utama untuk pertunjukan drama panggung dari sebuah novel kuno berjudul Bu-nga Muen Phamorn. Menghadirkan konflik dan karakter baru yang terasa sangat intens, berikut adalah ulasan serial Enigma Black Stage berdasarkan episode pertamanya.

1. Kisah mistis dengan latar intrik dunia hiburan

still cut Enigma Black Stage (Dok.GMMTV/Enigma Black Stage)
still cut Enigma Black Stage (Dok.GMMTV/Enigma Black Stage)

Enigma Black Stage dimulai ketika Ajin (Win Metawin) mendengar kabar akan diadakannya kompetisi pemilihan pemeran wanita utama, untuk sebuah pertunjukan drama panggung besar berdasarkan novel berjudul Bu-nga Muen Phamorn atau Bunga dan Seribu Lebah. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Ray (Pompam Niti), seorang sosialita yang merupakan cucu satu-satunya dari penulis novel tersebut. Menariknya, Ray mengatakan siapa pun yang lolos untuk pertunjukan tersebut akan mengenakan gaun terakhir yang dijahit sendiri oleh kakeknya sebelum meninggal.

Ajin merasakan bahwa di balik ajang ini pasti ada sesuatu yang tersembunyi. Ia pun mencari cara untuk mendapatkan akses ke kompetisi tersebut dan berhasil mengajak kerja sama Phlengphin (Toey Jarinporn), seorang mantan SPG yang nasibnya sedang terpuruk. Ajin melihat potensi tertentu dalam diri Phlengphin, sehingga ia membuat kesepakatan untuk mengirim wanita itu untuk mengikuti kompetisi tersebut dan membantunya untuk lolos.

Ajang pencarian pemeran wanita utama ini bukanlah kompetisi biasa. Jauh dari yang ditampilkan pada publik, kompetisi ini menyimpan rahasia berbahaya yang memicu intrik, perebutan, dan tipu daya di balik dunia hiburan. Persaingan antar karakter yang memperebutkan peran di Bu-nga Muen Phamorn akan dipenuhi dengan kekuatan sihir yang tidak biasa.

2. Kualitas akting dan chemistry cast yang luar biasa

still cut Enigma Black Stage (Dok.GMMTV/Enigma Black Stage)
still cut Enigma Black Stage (Dok.GMMTV/Enigma Black Stage)

Salah satu keunggulan dari Enigma Black Stage adalah para pemainnya yang menunjukkan akting memukau dan berhasil menghidupkan suasana yang penuh misteri dalam cerita. Jika kamu menonton akting Win Metawin sejak debut atau hanya menyaksikan aktingnya di season satu Enigma, kamu akan sadar bahwa aktor Thailand yang satu ini kemampuan aktingnya berkembang pesat. Di Enigma Black Stage Win Metawin menampilkan kedewasaan dan kematangan akting dalam perannya sebagai Ajin. Ekspresinya yang tajam dan penuh emosi berhasil membuat penonton ikut larut dalam cerita yang penuh dengan pertanyaan. Di sisi lain, Toey Jarinporn yang berperan sebagai Phlengphin juga berhasil menunjukkan bahwa dirinya adalah aktris yang berpengalaman dengan banyak peran yang ia mainkan. Karakternya di Enigma Black Stage mungkin tampak sebagai perempuan sederhana, namun jika menyelam lebih dalam ia merupakan perempuan yang penuh tekad dan siasat.

Tidak hanya itu, chemistry antar cast atau karakter di serial ini juga semakin membuat cerita kian hidup. Interaksi antara Ajin dan Phlengphin begitu natural tanpa dibuat-buat dan tetap manusiawi. Mereka bekerja sama untuk saling mendapat keuntungan dan hubungan keduanya perlahan berkembang secara alami. Selain itu tokoh lainnya seperti Anya (Namtarn Tipnaree), Jiu (JingJing Yu), Myday (Mint Thisar), dan Ray (Pompam Niti) berhasil tampil memesona dengan karakteristik yang mencolok namun tetap pada porsinya. Tak hanya menampilkan intrik dan persaingan, mereka juga berhasil menunjukka hubungan yang dibangun dengan penuh emosional. Hal ini membuat penonton tidak hanya penasaran dengan cerita selanjutnya, namun juga menantikan nasib masing-masing karakter.

3. Pace cepat dengan twist cerita yang membuat penasaran

still cut Enigma Black Stage (Dok.GMMTV/Enigma Black Stage)
still cut Enigma Black Stage (Dok.GMMTV/Enigma Black Stage)

Hanya berjumlah 5 episode mungkin menjadi alasan utama mengapa pace Enigma Black Stage begitu cepat. Alur cerita bergerak dengan tegas dan tidak membuang waktu pada detail yang tidak perlu. Seperti di episode pertama, saat menontonnya kita akan merasakan seperti langsung diseret ke dalam konflik utama. Kita dengan segera masuk ke dunia yang penuh atmosfer mistis, sihir, rahasia, dan teka-teki. Hal ini membuat serial ini terasa dinamis, intens, dan ceritanya tidak pernah berhenti berkembang.

Meskipun alur terkesan begitu cepat, kedalaman cerita dalam Enigma Black Stage juga tidak dihilangkan. Sebab, cerita serial ini dipenuhi dengan kejutan atau twist yang membuat penonton terkejut sekaligus penasaran apa yang terjadi di balik kompetisi pencarian pemeran utama Bu-nga Muen Phamorn. Selain itu, meskipun cerita disajikan dengan cepat, setiap karakter tetap dibedah secara perlahan dan apa yang mereka perbuat akan mengantarkan ke dalam cerita yang lebih rumit, suram, serta sulit terdeteksi. Sehingga, meskipun ritme tersaji dengan cepat Enigma Black Stage sukses menjadi drama mystery-thriller serta horor yang sangat terstruktur.

4. Sinematografi sukses mempertegas elemen misteri dan horor dalam cerita

still cut Enigma Black Stage (Dok.GMMTV/Enigma Black Stage)
still cut Enigma Black Stage (Dok.GMMTV/Enigma Black Stage)

Selain kepadatan cerita dan akting para pemainnya, sinematografi serial ini juga sangat berperan besar. Pencahayaan yang gelap, bayangan yang tajam, serta pengambilan sudut gambar berhasil membangun atmosfer misteri dan horor yang menjadi cerita utama Enigma Black Stage. Setiap visual atau gambar yang ditampilkan di serial ini seakan mengajak penonton untuk masuk pada tirai penuh ilusi dan hal-hal ganjil yang terjadi di balik gemerlap panggung.

Persepsi penonton juga dimainkan oleh elemen visual yang disajikan. Transisi dari satu adegan ke adegan lain terasa sangat halus dalam menambah ketegangan psikologis yang menghantui saat menontonnya. Serial ini tidak perlu menyajikan hantu menyeramkan atau  jump scare berlebihan, sebab setiap kamera menyorot adegan kita sudah diajak ke dalam situasi yang begitu mencekam dan menegangkan. Selain itu, kita juga akan disajikan dengan alunan musik dan sound design khas musik tradisional Thailand yang kian mendukung suasana misteri dan ketegangan.

Enigma Black Stage dapat dikatakan lebih baik dari season sebelumnya. Sebab dari segi cerita, produksi, pendalaman karakter, hingga sinematografi serial ini mengalami peningkatan yang lebih signifikan. Kita mungkin tidak perlu menonton season sebelumnya untuk menyaksikan Enigma Black Stage, sebab cerita dan karakter yang sangat berbeda. Tapi, jika kamu ingin membandingkan keduanya kamu wajib menonton Enigma (2023).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us