7 Diskriminasi yang Diterima Tim Rugby di Drakor The Winning Try

The Winning Try merupakan drama terbaru SBS yang mengusung tema olahraga. Drama ini kisahkan perjalanan tim rugby SMA Olahraga Hanyang yang sedang mencoba bangkit dari keterpurukan. Tim tersebut gagal menampilkan performa terbaiknya selama beberapa kali terakhir.
Paceklik piala yang berkepanjangan, mengakibatkan tim tersebut sepi peminat. Bahkan, mereka jadi bahan olok-olokan siswa dan guru. Dan, yang lebih parahnya lagi, anggota tim rugby juga menerima diskriminasi yang parah dari penghuni sekolah. Bikin mental jatuh, berikut 7 diskriminasi yang diterima tim rugby di drakor The Winning Try.
1. Tim rugby tidak pernah diberi kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya pada rapat rutin atau forum terbuka lainnya

2. Pada saat cabang olahraga (cabor) lain sedang latihan intensif, tim rugby justru sengaja tidak diberi kesempatan menggunakan lapangan

3. Tiap awal tahun, SMA Olahraga Hanyang selalu melakukan ritual untuk minta keberkahan. Pada tahun ini, tim rugby tak diperbolehkan berpartisipasi

4. Saat melakukan kesalahan, tim rugby selalu mendapat hukuman yang jauh lebih berat dari cabor-cabor lain

5. Tim rugby mendapatkan anggaran yang paling kecil. Oleh sebab itu, mereka terpaksa masih harus menggunakan peralatan lawas

6. Wakil kepala sekolah dan beberapa pelatih cabor lain sengaja bersekongkol untuk membubarkan tim rugby

7. Saat wacana pembubaran tim rugby makin kencang, cabor lain tidak bersedia menampung anggota tim rugby sebagai atlet

Hadirnya Ju Ga Ram (Yoon Kye Sang) sebagai pelatih baru tim rugby, menjadi secercah harapan pada tim tersebut. Ju Ga Ram dengan metode kepelatihannya yang unik diharapkan bisa membawa perubahan baik pada tim.