Kenapa Kehamilan Berat bagi Perempuan di Law and the City?

Kehamilan memang merupakan berita baik bagi banyak pasangan suami istri. Periode ini merupakan masa transisi mereka untuk mempersiapkan kehidupan sebagai kekasih sekaligus orangtua bagi seorang manusia. Sayangnya, gak banyak pasangan yang sadar jika periode kehamilan juga cukup melelahkan bagi sebagian perempuan, lho.
Kondisi ini jelas dialami oleh Bae Mun Jeong (Ryu Hye Young) di drakor Law and the City (2025). Sebagai seorang pengacara, Bae Mun Jeong jelas punya segudang kesibukan pada pekerjaannya. Dia harus berkeliling mengumpulkan bukti dan menganalisis kasus berbahaya. Kondisi kehamilannya ini membuat Mun Jeong cukup senang sekaligus khawatir.
Sayangnya, Mun Jeong gak mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan selama kehamilannya ini. Dia juga gak berekspektasi jika kehamilannya cukup menyulitkan saat digunakan dalam bekerja. Lalu, kenapa periode kehamilan berat bagi perempuan di Law and the City, terutama untuk Bae Mun Jeong?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Perubahan fisik yang bisa membatasi ruang gerak

Di masa kehamilan pertama, Bae Mun Jeong kerap mengeluhkan kakinya yang sakit sekalipun saat bangun tidur. Dia mengalami kaki bengkak karena berjalan kaki secara berlebihan ketika mengumpulkan bukti kasus yang ditanganinya. Kondisi ini diperparah dengan ukuran sepatunya yang menjadi sempit dan gak nyaman digunakan.
Hal ini membuat Mun Jeong cukup kesulitan beradaptasi dengan kondisi badannya. Gak cukup sampai di sana, Mun Jeong juga mengalami kram perut yang disebabkan karena tekanan pekerjaan dan stres secara berkepanjangan. Badannya menjadi rentan sakit dan pegal di segala sisi.
Kondisi ini jelas memengaruhi pola kerja Mun Jeong. Namun, Mun Jeong gak merasa terganggu dengan hal ini. Dia terus bekerja sesuai dengan ritme kerja sebelum kehamilan.
2. Sulit makan karena terus mual dan gak berselera

Mun Jeong dikenal sebagai sosok teman yang tahu tempat penjual makanan enak. Dia suka berburu kuliner dan mengajak teman kantornya makan di tempat tersebut. Selama ini teman-temannya sangat memercayai selera makan Bae Mun Jeong.
Setelah hamil, Mun Jeong kerap merasakan selera makan turun hingga mual ketika menghadapi makanan. Kondisi ini membuat para temannya turut mengikuti selera makan Mun Jeong. Namun, situasi tersebut gak selancar yang dibayangkan, lho.
Mun Jeong kerap merasakan mual dan makan tanpa lauk utama ketika mereka makan bersama. Hal ini membuat suami Mun Jeong sering membawakan camilan sehat dan buah untuk istrinya ketika jam kerja. Secara gak langsung, Mun Jeong jelas kesulitan menghadapi proses kehamilan ini karena harus berhati-hati ketika makan.
3. Menjadi periode untuk memikirkan mimpinya lagi atau merelakannya

Menjadi seorang pengacara di sebuah firma hukum menjadi mimpi dari Bae Mun Jeong. Dulu, dia bekerja sebagai pengacara korporasi dan merasa bukan dunia yang diinginkannya. Setelah menjadi pengacara di firma hukum, Mun Jeong kembali merasa bahagia dengan proses bekerjanya.
Sayangnya, kondisi ini malah menjadi pertimbangan Mun Jeong ketika hamil dan setelah melahirkan. Pekerjaan di firma hukum bukanlah proses kerja yang mudah. Dia harus menangani banyak kasus dengan ritme kerja yang padat. Kondisi ini membuat Mun Jeong kembali harus memikirkan nasib mimpinya karena gak fleksibel untuk dilakukan. Meskipun berat, Mun Jeong berusaha untuk memahami jika kehidupannya gak selalu berpusat pada mimpinya saja. Banyak faktor yang harus membuatnya merelakan mimpinya ini selama masa kehamilan.
Kehamilan berat bagi perempuan di Law and the City karena kondisi tersebut sangat memengaruhi mental. Makanya, selama kehamilan, para perempuan butuh sosok suami atau pendamping yang berusaha untuk menemani dan menerima keluhan mereka mengenai nasib masa depannya. Menurutmu, apakah ada hal lain yang bisa membuat kehamilan seseorang semakin berat, seperti di drakor Law and the City ini?