3 Realitas Motherhood ala Drakor Love Take Two, Kesepian!

Motherhood adalah proses yang dijalani semua ibu di dunia. Proses ini juga banyak dibicarakan karena menyangkut kehidupan dua orang yang berkaitan, ibu dan anak. Banyak perempuan mengakui jika proses motherhood merupakan fase yang cukup berat untuk dijalani seumur hidupnya.
Drakor Love, Take Two (2025) merupakan drakor yang juga menggambarkan proses motherhood. Lee Ji An (Yum Jung Ah) mengalami proses ini sejak usia belia. Hidupnya yang sebatang kara membuat Lee Ji An melewati fase ini sendirian bersama anak perempuannya, Lee Hyo Ri (Choi Yoon Ji). Di beberapa adegan, banyak menggambarkan momen Lee Ji An melewati fase berat dalam proses motherhood ini.
Melalui drakor ini, pengalaman Lee Ji An sangat menggambarkan proses motherhood yang banyak dilalui perempuan di luar sana. Lalu, apa saja realitas motherhood yang digambarkan di drakor Love, Take Two ini?
1. Semua ibu pasti banyak melakukan kesalahan

Gak semua orang bisa merasakan proses menjadi ibu secara natural. Banyak orang menganggap jika perempuan pasti punya jiwa keibuan yang sama. Sayangnya, persepsi ini perlu dikoreksi lagi.
Seperti halnya Lee Ji An, menjadi ibu memang merupakan hal yang pasti dilakukan ketika anak hadir di hidup mereka. Namun, proses menjadi ibu bukan suatu proses yang bisa dilatih sebelumnya. Mereka menghadapi seorang manusia kecil dengan kemauan dan watak yang berbeda.
Sebelum menjadi ibu, Lee Ji An hanya mengurusi dirinya sendiri. Dia bisa dengan leluasa menyesuaikan keinginan pribadi dengan ekonominya. Ketika anak hadir, mereka harus bisa merawat dan mengurus Hyo Ri seorang diri. Kondisi ini pasti membuat Lee Ji An banyak melakukan kesalahan karena gak terbiasa mengurus orang lain.
2. Terus merasa kebingungan

Lee Ji An hidup sendirian sejak kelas 11 SMA. Ibunya meninggalkan Ji An untuk pindah ke Vietnam bersama kekasihnya. Hal ini membuat Ji An kebingungan karena harus merawat sekaligus mencari nafkah sendirian. Ketika Hyo Ri lahir, Ji An pasti merasa kebingungan dengan keadaannya yang tiba-tiba menjadi ibu tunggal.
Tanpa sosok ibu di hidupnya, Ji An harus kebingungan mengurus anaknya sendiri. Kondisi ini menggambarkan jika menjadi ibu gak pernah ada panduannya. Menjadi ibu merupakan pelajaran seumur hidup yang harus dihadapi. Apalagi, Lee Ji An gak punya sosok yang bisa diajak diskusi mengenai masalah anak. Makanya, Lee Ji An terus menghadapi kebingungan ketika menghadapi Hyo Ri.
3. Merasa kesepian dan penuh sesal

Menjadi ibu merupakan perjalanan yang sangat panjang. Gak banyak orang sadar jika mereka juga bisa merasakan kelelahan atas tuntutan hidup. Apalagi, ibu tunggal tanpa keluarga, seperti Lee Ji An.
Lee Ji An berusaha hidup dengan kerja keras untuk bisa membiayai dan membesarkan anaknya seorang diri. Sayangnya, kehidupan ini malah membuat Lee Ji An jauh dengan anaknya. Dia gak bisa menemani anaknya ketika sakit karena tuntutan pekerjaan.
Kondisi ini malah membuat Ji An semakin gak memahami Hyo Ri. Hyo Ri juga mulai tertutup dan gak nyaman untuk berkomunikasi dengan ibunya. Pada akhirnya, Ji An merasa cukup kesepian dan penuh penyesalan ketika mendapati anaknya mengidap tumor otak.
Proses menjadi seorang ibu bukan perjalanan yang mudah. Mereka butuh dukungan dari orang sekitar. Menurutmu, apakah permasalahan ini bisa diatasi di dunia nyata?