Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ingin Pacaran dengan Rekan Kerja, Bisa Profesional Gak ya?

ilustrasi pacaran dengan rekan kerja, bisa profesional gak ya? (unsplash.com/graphic mu)
Intinya sih...
  • Mengetahui kebijakan perusahaan tentang hubungan pribadi antar karyawan
  • Menjaga batas profesionalisme dan privasi
  • Siapkan diri untuk kemungkinan terburuk

Menjalani hubungan asmara di tempat kerja bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus menantang. Pacaran dengan rekan kerja gak hanya menambah semangat saat menjalani rutinitas harian, tetapi juga membuka peluang komunikasi yang lebih intens karena kalian berada di lingkungan yang sama. Namun, kamu juga harus menyadari bahwa hubungan ini bisa memengaruhi reputasi profesional serta suasana kerja tim, lho.

Itulah mengapa kamu perlu menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan etika di tempat kerja. Meski gak ada aturan tertulis yang melarang hubungan asmara di kantor (kecuali di beberapa perusahaan), hubungan tersebut tetap menuntut kedewasaan dalam bersikap, lho. Jadi, bagaimana caranya agar kamu tetap profesional saat kamu pacaran dengan rekan kerja?


1. Mengetahui kebijakan perusahaan adalah tentang hubungan pribadi antar karyawan

ilustrasi membaca employee handbook (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebelum melangkah lebih jauh dalam hubungan, hal pertama yang wajib kamu ketahui adalah kebijakan perusahaan tentang hubungan pribadi antar karyawan. Beberapa perusahaan secara tegas melarang hubungan romantis di antara rekan kerja karena dikhawatirkan dapat memicu konflik kepentingan, favoritisme, atau bahkan gangguan kerja. Peraturan semacam ini biasanya tercantum dalam employee handbook atau kode etik perusahaan.

Jika perusahaanmu memperbolehkan hubungan antar karyawan, kamu tetap harus berhati-hati, lho. Pastikan kamu dan pasangan tetap menjaga profesionalisme selama jam kerja. Hindari menunjukkan kemesraan di tempat umum kantor atau membicarakan hal-hal pribadi di lingkungan kerja, karena ini bisa mengganggu kenyamanan rekan kerja lain dan memengaruhi citra kamu sebagai profesional, ya.


2. Menjaga batas profesionalisme dan privasi

ilustrasi tetap tenang dan profesional di kantor (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi tetap tenang dan profesional di kantor (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Saat kamu memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang di kantor, penting untuk tetap menjaga batas antara kehidupan pribadi dan tanggung jawab pekerjaan. Kesalahan yang sering terjadi adalah mencampuradukkan urusan pribadi dengan pekerjaan, seperti bertengkar di kantor atau membicarakan pasangan secara terbuka kepada rekan-rekan lainnya. Ini bukan hanya membuat suasana kerja menjadi gak nyaman, tapi juga berisiko merusak reputasi profesionalmu.

Privasi juga harus menjadi prioritas, lho. Gak semua orang di kantor perlu tahu tentang hubungan kalian. Simpan detail hubungan untuk diri sendiri dan orang terdekat yang kamu percaya, ya. Jika hubungan ini sampai menjadi gosip di lingkungan kerja, bisa jadi itu akan memicu ketegangan atau bahkan kecemburuan dari rekan-rekan lain. Jaga rahasia, jaga reputasi. Ok.


3. Siapkan diri untuk kemungkinan terburuk

ilustrasi hubungan pacaran yang harus berakhir (pexels.com/RDNE Stock project)

Meskipun kamu dan pasangan merasa hubungan berjalan lancar, tetap penting untuk berpikir realistis dan menyiapkan diri jika sesuatu gak berjalan sesuai harapan. Hubungan bisa saja berakhir, dan jika itu terjadi, kalian tetap harus bekerja bersama. Ini bisa menjadi situasi yang sulit jika gak ada kedewasaan dari kedua belah pihak.

Kamu juga harus mempertimbangkan apakah hubungan ini akan memengaruhi peluang karier ke depan. Contohnya, jika pasanganmu adalah atasan langsung, bisa saja muncul anggapan bahwa kamu menerima perlakuan khusus, bahkan jika itu gak benar. Situasi seperti ini bisa menurunkan kepercayaan rekan-rekan kerjamu dan merusak dinamika tim. Oleh karena itu, bersiaplah secara mental untuk segala kemungkinan, termasuk jika kamu harus memindahkan posisi kerja demi menjaga profesionalisme, ya.


4. Komunikasi dan kesepakatan yang jelas itu kunci

ilustrasi pasangan yang selalu melakukan komunikasi terbuka (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pasangan yang selalu melakukan komunikasi terbuka (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Agar hubungan berjalan sehat dan gak mengganggu performa kerja, kamu dan pasangan perlu membuat kesepakatan sejak awal. Bahas secara terbuka bagaimana kalian akan bersikap di kantor, bagaimana menghadapi konflik, dan kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan hubungan ke atasan jika memang perlu. Komunikasi yang jelas membantu mencegah kesalahpahaman dan menciptakan rasa saling menghormati di antara kalian.

Hubungan yang dijalani dengan kesepakatan yang sehat justru bisa menjadi sumber dukungan yang kuat di tempat kerja. Kamu akan merasa lebih termotivasi, lebih dihargai, dan lebih fokus jika hubungan kalian berjalan dengan penuh pengertian. Meski begitu, jangan jadikan hubungan ini sebagai alasan untuk melemahkan profesionalitas atau menutup diri dari rekan kerja lainnya, lho.


5. Waktu tepat untuk mengungkap hubungan ke HRD

ilustrasi berbicara dengan HRD (pexels.com/cottonbro studio)

Gak semua pasangan perlu langsung melapor ke bagian Human Resources (HRD), tetapi jika hubungan berkembang menjadi sesuatu yang serius atau sudah memengaruhi struktur organisasi (contohnya, satu dari kalian mendapat promosi), kamu sebaiknya menginformasikannya secara resmi. Ini bukan hanya soal etika, tapi juga soal menghindari konflik kepentingan atau situasi yang bisa melanggar kebijakan perusahaan.

HRD biasanya akan memberikan panduan bagaimana kalian bisa tetap menjalani hubungan sambil bekerja secara profesional. Tindakan ini bisa jadi strategi perlindungan juga, jika di kemudian hari muncul masalah seperti tuduhan ketidakadilan atau konflik internal. Dengan kata lain, keterbukaan kepada HRD adalah bentuk tanggung jawab kalian sebagai profesional yang matang dan dewasa.

Pacaran dengan rekan kerja memang penuh tantangan, tapi bukan berarti hal itu gak mungkin dilakukan dengan sehat dan bijaksana. Selama kamu dan pasangan bisa menjaga batasan, hubungan ini bisa menjadi pengalaman yang berharga, baik secara personal maupun profesional. Yang paling penting, jangan biarkan hubungan pribadi mengorbankan nilai profesionalisme yang sudah kamu bangun selama ini, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us