[MADING] AKSI LESTARI BUMI BERSERI

Halo, semuanya! Selamat datang di mading digital kami, Tim Spektrum Ide dari SMAN 2 Ngawi, di mana kalian akan menemukan berbagai hal seru mulai dari karya tulis esai, infografik, hingga foto bercerita. Agar kita bisa saling berbagi, belajar, dan tetap mengikuti hal-hal baru, semoga kalian menikmati dan mendapatkan inspirasi dari setiap kontennya!
Susunan tim redaksi:
Guru pendamping: Grizka Luthfiah Prameswari, S.Pd.
Ketua: Fladya Rara Aulia
Anggota: Annisa Fakhira Nurmaulidya, Kanayossi Mardika Siwi, Nessa Alexandra, Zahrina Ghaisani Firdaus
Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.
Esai: Latar Belakang

Akar pengetahuan, Buah perubahan
Bumi merupakan sebuah planet sebagai tempat tinggal bagi beraneka ragam makhluk hidup yang ada di dunia ini. Letaknya yang strategis dan berdekatan dengan matahari, Bumi memberikan kondisi ideal bagi kehidupan makhluk di dalamnya.
Namun sadarkah kalian bahwa pada beberapa dekade ini Bumi sedang mengalami berbagai krisis ekosistem? Yang menyebabkan terjadi kerusakan hutan, pencemaran udara dan air, serta perubahan iklim atau yang kita kenal dengan globalisasi, globalisasi berdampak besar bagi kondisi bumi. Penyebabnya bervariasi, mulai dari aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, hingga faktor alamiah seperti usia planet yang semakin tua. Bila terus dibiarkan, krisis ini akan berdampak besar pada kehidupan generasi mendatang. Oleh karena itu, kesadaran untuk menjaga Bumi menjadi tanggung jawab semua pihak tanpa memandang usia, status, ataupun gender. Semua manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga bumi agar tetap utuh.
Terutama generasi muda, karena generasi muda memiliki potensi yang besar untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat mengatasi masalah lingkungan yang kian semakin memburuk. Hal ini didorong oleh beberapa faktor utama. Pertama, generasi muda memiliki rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi yang tinggi. Mereka terbuka terhadap ide serta pendekatan baru, termasuk teknologi ramah lingkungan dan gerakan sosial. Kedua, secara fisik mereka berada di masa produktif dengan energi besar, sehingga lebih siap terlibat langsung dalam berbagai aksi, mulai dari kampanye digital hingga konservasi di lapangan. Ketiga, mereka tumbuh di era teknologi pesat, menjadikan mereka melek digital, adaptif, dan kreatif dalam memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan kesadaran lingkungan secara luas.
Seperti yang diungkapkan oleh Ban Ki-moon, "Generasi muda memiliki peran penting dalam mendefinisikan agenda pembangunan berkelanjutan global dan memastikan kesuksesan ekonomi, sosial, dan lingkungan di masa depan."
Dalam pandangan Prof. Emil Salim, seorang ahli lingkungan dan mantan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan bumi. Mereka adalah agen perubahan yang dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan jika diberi kesempatan dan dukungan yang cukup.
Edukasi merupakan pilar utama dalam membangun kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. Dengan pengetahuan yang baik mengenai isu-isu lingkungan, pemuda dapat memahami dampak dari tindakan mereka terhadap planet ini. Pendidikan lingkungan yang diterapkan dalam kurikulum sekolah, seminar, dan kegiatan komunitas dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya menjaga Bumi. Melalui edukasi, generasi muda dapat diberdayakan untuk mengambil tindakan nyata, seperti kampanye pengurangan penggunaan plastik, pengelolaan sampah, dan konservasi sumber daya alam.
Sebagai contoh, gerakan Fridays for Future yang dipelopori oleh aktivis lingkungan muda seperti Greta Thunberg telah berhasil menarik perhatian dunia terhadap urgensi perubahan iklim dan perlindungan lingkungan. Dengan semangat dan keberanian generasi muda, perubahan positif dapat terwujud dalam pelestarian bumi untuk generasi mendatang.
Lebih jauh lagi, generasi muda juga dapat berperan dalam kebijakan lingkungan. Dengan edukasi yang tepat, mereka dapat menyiapkan argumen yang kuat untuk mendukung regulasi yang mempromosikan keberlanjutan. Teknologi memungkinkan mereka untuk melakukan analisis data dan mempresentasikan hasilnya kepada pengambil keputusan. Dengan demikian, suara pemuda dapat didengar dan diperhitungkan dalam proses pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan.
Teknologi juga memainkan peranan penting dalam menyelamatkan Bumi. Dengan kemajuan teknologi informasi, akses terhadap informasi tentang perubahan iklim dan solusi yang ada menjadi lebih mudah. Selain itu, inovasi teknologi seperti energi terbarukan, aplikasi pengelolaan limbah, dan sistem pertanian cerdas memberikan jalan bagi pemuda untuk menciptakan solusi yang lebih efektif dalam menghadapi masalah lingkungan.
Esai: Kesimpulan

Kolaborasi antara edukasi dan teknologi menawarkan berbagai peluang bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Contohnya, dengan memanfaatkan aplikasi digital, pemuda dapat terlibat dalam proyek pemantauan lingkungan, mengumpulkan data tentang kualitas udara dan air, serta berkontribusi dalam penelitian yang berfokus pada keberlanjutan. Selain itu, penggunaan platform daring untuk berbagi ide dan praktik terbaik dalam konservasi dapat memperluas jangkauan gerakan lingkungan, sehingga menciptakan dampak yang lebih luas.
Pengetahuan memberi arah, teknologi memberi langkah, dan generasi muda memberi kekuatan. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif dalam menjaga kondisi bumi saat ini. Di tengah berbagai tantangan lingkungan, semangat kolaboratif dan inovatif generasi muda menjadi harapan besar bagi keberlanjutan planet ini. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita percaya dan memberi ruang seluas-luasnya bagi mereka untuk mengambil peran lebih besar.
Penting bagi kita sebagai makhluk hidup untuk menjaga dan melestarikan Bumi sebagai tempat tinggal kita. Kita perlu melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan juga melakukan upaya penyelamatan supaya bumi tidak semakin hancur seiring bergantinya zaman.
Seperti kata pepatah Afrika, “If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.” Mari kita berjalan bersama, menjaga satu-satunya rumah yang kita miliki. Karena masa depan Bumi ada di tangan kita, dan waktu untuk bertindak adalah sekarang, bukan nanti ataupun esok.
Oleh: Nessa Alexandra
Infografik

Infografis ini berjudul “Generasi Muda Beraksi: Kolaborasi Pengetahuan untuk Bumi Sehat”.
Isinya menjelaskan tentang pentingnya menjaga bumi karena saat ini sedang mengalami berbagai krisis lingkungan seperti kerusakan hutan, pencemaran udara dan air, serta perubahan iklim. Poster ini menekankan peran generasi muda dalam melestarikan lingkungan, karena generasi muda memiliki potensi besar untuk menciptakan solusi inovatif.
Oleh: Zahrina Ghaisani Firdaus
Rubrik Diskusi: Infografik Pertamina

Infografis ini menyoroti perjalanan hijau Pertamina menuju Nol Emisi, menampilkan langkah nyata dekarbonisasi, pemanfaatan energi terbarukan, pengembangan bioenergi, dan dukungan ekosistem kendaraan listrik. Melalui data akurat dan visual yang segar, karya ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 sekaligus menginspirasi masyarakat untuk bersama menjaga bumi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Oleh: Kanayossi Mahardika Siwi
Foto Bercerita

Cerita ini dimulai pada akhir pekan, ketika kami memutuskan untuk berkumpul di ketua. Dari obrolan itu, muncullah ide membuat eco brick sebagai bentuk kami merealisasikan essai kami yang bertemakan "Muda Beraksi Selamatkan Bumi". Karena kami merasa belum cukup jika hanya membuat mading digital tanpa merealisasikannya dalam bentuk nyata dan berdampak ke lingkungan sekitar.
Aksi nyata itu adalah membuat eco brick, botol plastik berisi sampah anorganik yang nantinya bisa dijadikan tempat duduk. Awalnya kami mencari bahan di sekitar rumah, tapi ternyata tidak cukup. Akhirnya, kami berkeliling dengan motor untuk mencari sampah plastik.
Foto Bercerita

Akhirnya, malam minggu itu kami habiskan bersama, bukan hanya bersenang-senang, tapi juga belajar, saling mengedukasi, dan menyemangati. Meski sempat ada perbedaan pendapat, proyek ini selesai dengan baik, dan kami pulang membawa senyum puas.
Begitulah akhir cerita dari foto bercerita kali ini.
Oleh: Fladya Rara Aulia
Special Section: Poster

Poster ini berjudul “Let’s Save the Environment: Lestarikan Alam, Selamatkan Masa Depan”.
Isinya mengajak semua orang untuk peduli terhadap lingkungan dengan menjaga alam demi masa depan generasi mendatang. Pesannya sederhana tapi kuat: melestarikan alam adalah kewajiban kita agar kehidupan tetap seimbang dan berkelanjutan.
Poster ini divisualisasikan dengan ilustrasi anak-anak yang sedang menanam pohon dan merawat tanaman di lingkungan hijau. Hal ini menggambarkan semangat kebersamaan dan kepedulian sejak usia dini untuk menjaga bumi tetap sehat.
Oleh: Zahrina Ghaisani Firdaus
Special Section: Profil Inspiratif

PROFIL INSPIRATIF:
Gilang Maulana Majid, PhD
"Pemimpin muda, visi besar untuk bumi"
Gilang Maulana Majid, PhD atau akrab disapa Kak Gilang adalah sosok pemimpin muda inspiratif yang lahir dan besar di Ngawi. Sebagai Co-Founder dan Executive Director RPIN Foundation, ia mendedikasikan hidupnya untuk pemberdayaan generasi muda, khususnya mengembangkan kepemimpinan dan kapasitas anak-anak muda di daerah. Di bawah kepemimpinannya, RPIN Foundation melahirkan berbagai program berdampak besar, seperti RPIN Academy yang menghubungkan siswa dengan pakar internasional dan pelatihan "Reskilling Leaders" untuk lebih dari 1.500 peserta dari komunitas marginal.
Namun, di balik kesibukannya, ada satu isu yang begitu dekat di hati Kak Gilang: lingkungan hidup. Ia percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten.
"Generasi muda adalah pihak yang akan merasakan dampak perubahan iklim paling besar. Karena itu, mereka harus paham, peduli, dan siap jadi pengambil keputusan yang berpihak pada bumi," ujarnya.
Kecintaannya pada lingkungan ia wujudkan lewat riset dan inovasi. Salah satunya adalah penelitian tentang penggunaan Al dan WhatsApp bot untuk mendorong perilaku ramah lingkungan, serta teknologi mengubah sampah plastik menjadi energi. Menurutnya, edukasi bisa dimulai dari hal kecil seperti mengurangi plastik sekali pakai, hingga aksi besar seperti mendorong kebijakan yang melindungi alam dari industri perusak.
Perjalanan Kak Gilang di dunia riset membawanya pada dua jenis penelitian yang ia bedakan:
•Riset mendesak seperti proyeknya bersama Bappenas, GIZ, dan JARI Foundation di pulau-pulau terluar Indonesia. Salah satunya mengangkat masalah pendangkalan laut di Enggano yang membuat warga kesulitan mengirim hasil panen, hingga akhirnya mendapat perhatian dan bantuan cepat dari pemerintah.
•Riset jangka panjang seperti topik PhD-nya tentang chatbot Al untuk perilaku ramah lingkungan, yang memberi rekomendasi teknologi masa depan bagi Indonesia.
•Pengalamannya sebagai Sustainability Researcher di startup 100 Ways in 100 Days Ltd di Inggris juga menambah pandangannya. Ia terlibat dalam proyek startup yang mengubah kebiasaan di sekolah dan organisasi menjadi lebih hemat energi, mulai dari mematikan lampu saat meninggalkan ruangan hingga mengelola limbah dengan bijak.
Kak Gilang adalah contoh nyata pemimpin yang memadukan visi global, aksi lokal, dan hati yang peduli. Dengan dedikasinya, ia berharap generasi muda Indonesia tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang cerdas, berintegritas, dan mencintai bumi.
Oleh: Annisa Fakhira Nurmaulidya
Special Section: Resensi Film

The Lorax adalah sebuah film animasi bergenre musikal komedi yang terinspirasi dari buku anak-anak karya Dr. Seuss berjudul sama, yang pertama kali terbit pada tahun 1971. Adaptasi layar lebarnya kemudian dirilis di Amerika Serikat pada 2 Maret, bertepatan dengan perayaan hari lahir Dr. Seuss yang ke-108. Dengan balutan cerita yang penuh warna dan karakter yang menghibur, film ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga menyelipkan pesan yang sarat makna mengenai pentingnya menjaga keseimbangan alam. Lewat alur cerita yang ringan namun menyentuh, The Lorax berusaha mengingatkan penonton bahwa eksploitasi sumber daya alam tanpa kendali dapat membawa dampak serius bagi kehidupan manusia di masa depan.
Oleh: Fladya Rara Aulia
The Last Special Section: Rekomendasi Aplikasi

Forest adalah aplikasi produktivitas yang membantu penggunanya tetap fokus dengan cara unik, yaitu menanam pohon virtual setiap kali mereka menjauh dari ponsel. Semakin lama pengguna tidak membuka aplikasi lain atau terganggu, semakin besar pohon yang tumbuh. Jika fokus pengguna terjaga, hutan kecil pun akan terbentuk sebagai simbol keberhasilan mengatur waktu.
Saya merekomendasikan aplikasi ini karena tidak hanya efektif mendorong kebiasaan fokus dan manajemen waktu, tetapi juga membawa pesan positif tentang kepedulian lingkungan. Bahkan, melalui kerja sama dengan organisasi tertentu, pohon sungguhan bisa ikut ditanam di dunia nyata setiap kali pengguna mengumpulkan cukup poin dari aktivitas fokus mereka. Jadi, Forest bukan hanya membantu produktif, tetapi juga membuat kita berkontribusi pada bumi secara nyata.
Oleh: Fladya Rara Aulia