Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Peran Nyata Perempuan dalam Membangun Toleransi Sosial

ilustrasi perempuan Indonesia (pixabay.com/innokurnia)
ilustrasi perempuan Indonesia (pixabay.com/innokurnia)
Intinya sih...
  • Peran perempuan dalam keluarga sangat vital, mendidik anak untuk menghargai perbedaan agama dan budaya.
  • Perempuan membangun toleransi melalui hubungan sosial dan komunitas lintas agama, seperti Srikandi Lintas Iman di Jogja.
  • Dominasi guru perempuan di Indonesia mencerminkan kontribusi besar dalam pendidikan, menanamkan nilai toleransi sejak usia dini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bangsa Indonesia dikenal dengan keragamannya dalam suku, agama, budaya, dan bahasa. Tercatat lebih dari 1.340 suku, enam agama resmi, serta ratusan kepercayaan lokal yang hidup berdampingan. Keragaman ini menjadi kekayaan bangsa, sekaligus sebuah tantangan dalam menjaga persatuan.

Persatuan bangsa hanya bisa terjaga dengan menjunjung toleransi di tengah perbedaan. Toleransi menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga keharmonisan hidup. Begitu juga dengan perempuan yang punya peran penting di dalamnya.

Apa saja peran perempuan dalam membangun toleransi sosial di Indonesia? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Dalam lingkup keluarga

ilustrasi peran perempuan dalam lingkup keluarga (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi peran perempuan dalam lingkup keluarga (freepik.com/tirachardz)

Perempuan punya peran yang sangat vital dalam keluarga. Hal ini karena anak-anak mendapatkan pendidikan pertamanya dari rumah, terutama Ibu. Dalam lingkup keluarga, Ibu mendidik anak-anaknya untuk menghargai teman yang berbeda agama, budaya, dan latar belakang.

Seorang Ibu juga menyajikan budaya yang beragam di rumah. Misalnya, dengan mengenalkan lagu, makanan khas, cerita rakyat, maupun baju adat dari berbagai daerah.

2. Dalam lingkup sosial

ilustrasi peran perempuan di lingkup sosial (pexels.com/NATASHA LOIS)
ilustrasi peran perempuan di lingkup sosial (pexels.com/NATASHA LOIS)

Contoh kecil dari peran perempuan dalam membangun toleransi di lingkup sosial adalah dengan membangun hubungan baik dengan tetangga lintas etnis/agama. Ini bisa dilakukan dengan ikut hadir dalam acara perayaan keagamaan dengan sikap menghormati.

Selain kesadaran individu, sikap toleransi juga bisa dilakukan dengan membentuk komunitas. Salah satu contohnya adalah Srikandi Lintas Iman, suatu gerakan Perempuan di Jogja yang terdiri dari para Perempuan dari beragam agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu.

Tidak hanya memiliki perbedaan agama, para perempuan yang tergabung dalam gerakan ini juga memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang beragam. Gerakan perempuan ini hadir untuk menyuarakan perdamaian di tengah keberagaman kehidupan di Jogja.

3. Dalam lingkup pendidikan

ilustrasi peran perempuan dalam lingkup pendidikan (freepik.com/tirachard)
ilustrasi peran perempuan dalam lingkup pendidikan (freepik.com/tirachard)

Menurut data Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek pada semester ganjil Tahun Ajaran 2022/2023, jumlah guru di Indonesia mencapai sekitar 3,3 juta orang. Dari jumlah tersebut, 2,36 juta atau sekitar 70,84 persen merupakan perempuan.

Dominasi jumlah pendidik perempuan menunjukkan besarnya kontribusi mereka dalam dunia pendidikan. Pendidik perempuan tidak hanya berperan dalam menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai empati, kesabaran, dan sikap saling menghargai terutama di lingkungan sekolah.

Melalui pendekatan yang penuh perhatian khas perempuan, mereka berperan penting dalam membangun budaya toleransi sejak usia dini sehingga peserta didik tumbuh dengan kesadaran untuk menghormati perbedaan.

4. Dalam ruang publik

ilustrasi peran perempuan di ruang publik (pexels.com/Lara Jameson)
ilustrasi peran perempuan di ruang publik (pexels.com/Lara Jameson)

Perempuan memegang peranan penting dalam menyuarakan toleransi sosial di ruang publik di Indonesia. Survei nasional oleh Wahid Foundation menunjukkan bahwa 80,8% perempuan di Indonesia menolak radikalisme dan 80,7% mendukung kebebasan menjalankan ajaran agama, yang menggambarkan tingkat toleransi yang tinggi di kalangan perempuan.

Masih berdasarkan hasil survei, di Indonesia perempuan intoleran lebih sedikit (55 persen) dibanding laki-laki (59,2 persen). Hasil ini menunjukkan peran perempuan sebagai kelompok yang lebih mendorong nilai toleransi sosial dan keagamaan.

Data tersebut merupakan contoh nyata peran perempuan dalam menjaga ruang publik tetap toleran sehingga tercipta lingkungan yang aman dan harmonis untuk seluruh lapisan masyarakat.

Dari lingkup keluarga, lingkungan sosial, dunia pendidikan, hingga ruang publik, perempuan terbukti menjadi pilar penting dalam menjaga toleransi di Indonesia. Peran mereka tidak hanya melahirkan generasi yang menghargai perbedaan, tetapi juga menciptakan ruang bersama yang aman. Dengan terus memperkuat kontribusi perempuan, nilai toleransi dapat tumbuh lebih kokoh sehingga persatuan bangsa tetap terjaga di tengah keragaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us