Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Batasan yang Harus Dijaga Meski Kamu Orang yang Friendly

ilustrasi circle pertemanan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi circle pertemanan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mempunyai kepribadian friendly memang bisa menjadi nilai plus karena kamu mudah bergaul dengan orang lain. Di samping itu, orang yang friendly biasanya mudah untuk membuat orang lain merasa nyaman. Namun sayangnya, sikap ramah seperti ini terkadang membuat beberapa orang salah paham.

Beberapa orang ada yang menganggap sikap tersebut sebagai perhatian lebih. Bahkan, tidak jarang ada seseorang yang terlalu nyaman denganmu sampai lupa menjaga batasan. Situasi seperti ini suatu saat dapat menimbulkan rasa canggung jika kamu tidak menetapkan batasan yang jelas. Nah, supaya tidak terus menimbulkan kesan yang keliru, yuk mulai sekarang berlatih untuk menetapkan batasan meskipun kamu orang yang friendly!

1. Tetap bedakan sikap ramah dengan flirting

ilustrasi pertemanan pria dan wanita (pexels.com/Trinity Kubassek)
ilustrasi pertemanan pria dan wanita (pexels.com/Trinity Kubassek)

Jika sikap ramah akan muncul secara natural melalui kamu tersenyum saat bertemu orang atau bercerita maka sikap flirting tentu berbeda. Sikap flirting ini dapat diartikan sebagai kode yang dapat memuat lawan bicara merasa diperhatikan secara lebih. Misalnya sering memberikan pujian berlebihan, kontak mata terlalu lama, hingga bercanda yang terkesan mesra.

Inilah mengapa seseorang yang friendly sangat perlu untuk menetapkan batasan. Bersikaplah ramah secara wajar, jangan sampai sikapmu yang terlalu friendly membuat orang salah mengartikan. Komunikasikan secara jelas melalui sikap dan perkataan atau kalau bisa tegaskaan jika kebaikanmu tidak berarti menunjukkan rasa ketertarikan.

2. Jangan terlalu oversharing tentang kehidupan pribadi

ilustrasi percakapan pria dan wanita (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi percakapan pria dan wanita (pexels.com/Gustavo Fring)

Seseorang yang friendly biasanya mudah terbuka dengan orang lain. Hal ini tidak menutup kemungkinan untuk saling berbagi cerita tentang pengalaman bahkan sampai kepada masalah yang sedang dihadapi. Namun, kamu harus ingat bahwa terlalu oversharing kepada orang lain justru akan menimbulkan risiko cukup besar.

Terkadang tidak semua yang terlihat akrab denganmu adalah orang yang benar-benar baik dan bisa dipercaya. Sebab bisa jadi ceritamu justru akan disalahgunakan atau bahkan menjadi bahan gosip untuk menjatuhkanmu di kemudian hari. Oleh karena itu, kamu boleh memiliki sikap friendly, tapi ingatlah bahwa tidak semua orang berhak tahu tentang hidupmu.

3. Tetap jaga batas waktu dan energi

ilustrasi circle pertemanan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi circle pertemanan (pexels.com/cottonbro studio)

Memiliki sikap yang friendly membuatmu mudah dimintai bantuan atau terlibat dalam berbagai hal. Menolong orang lain memang hal yang baik, tapi jangan lupa jika waktu dan energimu juga perlu dibatasi. Jika semua orang yang meminta bantuan selalu turuti, bisa jadi lama kelamaan kamu justru akan kehilangan fokus pada dirimu sendiri.

Kamu selalu berhak untuk menolak permintaan orang lain bukan berarti egois melainkan bentuk peduli pada diri sendiri. Bicaralah dengan tegas namun tetap sopan. Biasanya orang yang menghargaimu akan paham jika kamu punya prioritas berbeda untuk didahulukan.

4. Jaga batasan kontak fisik dengan orang lain

ilustrasi pertemanan di kampus (pexels.com/George Pak)
ilustrasi pertemanan di kampus (pexels.com/George Pak)

Batasan kontak fisik menjadi hal penting untuk dijaga meskipun kamu orang yang friendly. Pasalnya beberapa orang memamg ada yang merasa nyaman dengan salaman, tos, maupun pelukan. Namun, ada juga yang merasa risih jika disentuh tanpa izin meskipun hanya sekadar salaman.

Oleh karena itu agar interaksi tetap sehat, penting sekali untuk menjaga batasan kontak fisik. Kamu juga berhak untuk menolak sentuhan jika menurutmu berlebihan. Menjaga jarak kontak fisik berarti kamu sedang menjaga privasi diri sendiri. Tapi kamu tetap bisa ramah dengan menunjukkan senyum saat bertemu, serta tutur kata yang baik tanpa harus melibatkan kontak fisik.

Memiliki sikap yang friendly memang membawa banyak keuntungan untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan. Namun, sikap sikap tersebut juga harus diimbangi dengan batasan yang jelas. Sebab, tanpa batasan yang jelas justru sikap ramahmu terkadang bisa disalahartikan. Maka, dengan menjaga beberapa batasan di atas kamu dapat memberi rasa nyaman pada orang lain namun tetap merasa nyaman dengan diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us