5 Contoh Puisi Bertema Kemerdekaan untuk Lomba 17 Agustus 2025

- Puisi bertema kemerdekaan untuk lomba 17 Agustus 2025 membara semangat nasionalisme menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-80.
- Limanya contoh puisi menghidupkan semangat patriotisme dengan bahasa yang menyentuh dan sarat makna perjuangan, mengajak generasi muda mengekspresikan cinta tanah air.
- Karya puisi sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan para pahlawan, memberikan inspirasi dan referensi dalam lomba membaca puisi bertema kemerdekaan.
Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-80, semangat nasionalisme kembali membara di berbagai penjuru negeri. Salah satu tradisi yang turut meramaikan momen 17 Agustus adalah lomba membaca puisi bertema kemerdekaan yang kerap diikuti oleh pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
Untuk mendukung kreativitas generasi muda dalam mengekspresikan cinta tanah air, IDN Times menghadirkan lima contoh puisi bertema kemerdekaan yang bisa dijadikan inspirasi atau referensi dalam lomba 17 Agustus 2025. Setiap puisi dirangkai dengan bahasa yang menyentuh dan sarat makna perjuangan, cocok untuk menghidupkan semangat patriotisme di atas panggung lomba. Yuk, simak!
1. Suara Dari Tanah Merdeka

Dulu, ketika malam masih gelap,
Jerit rakyat menggema dari balik senyap.
Bambu runcing, tekad membara,
Tak kenal takut, demi Indonesia merdeka.
Tanah ini pernah disiram darah,
Dari para pahlawan yang tak kenal lelah.
Mereka tak sempat melihat negeri tenang,
Tapi yakin, kemerdekaan bukan hanya bayang.
Kini kulihat langit tak lagi muram,
Anak negeri tertawa dalam damai yang terang.
Namun, apakah kita sudah benar-benar bebas?
Dari rasa malas, dari caci dan pemecah batas?
Kemerdekaan bukan akhir,
Ia adalah awal dari tanggung jawab besar.
Membangun negeri dengan hati bersih,
Agar warisan para pejuang tak punah dan letih.
2. Kami Anak Merdeka

Kami tak lahir di zaman perang,
Tak dengar bom, tak lihat darah menggenang.
Tapi kami tahu dari cerita,
Bahwa merdeka lahir dari luka.
Kami anak-anak merdeka,
Punya tugas bukan hanya tertawa.
Kami harus belajar dengan tekun,
Agar negeri ini tetap bertahan dan bangun.
Kami ingin menjadi pemimpin adil,
Yang tak tertipu oleh dunia yang licik.
Kami ingin jadi petani yang jujur,
Yang memberi makan tanpa rasa hancur.
Wahai Merah Putih, dengar janji kami:
Tak akan kami nodai negerimu ini.
Dengan ilmu, cinta, dan kerja nyata,
Akan kami jaga semangat merdeka.
3. Bumi Yang Kusebut Indonesia

Engkaulah bumi tempat kaki berpijak,
Tempat kuhirup napas, tempat kuangkat anak.
Indonesia, engkaulah rumah
Yang dulu direbut dengan peluh dan darah.
Dari Sabang hingga Merauke,
Suaramu nyaring memanggil kami kembali.
Untuk mengingat sejarah yang panjang,
Tentang tangis dan doa yang mengguncang.
Kini benderamu tak lagi terinjak,
Tapi hatikah masih tunduk dan bijak?
Apakah kita masih mengabdi,
Atau justru diam dalam iri dan benci?
Kemerdekaan adalah tugas suci,
Untuk menjaga, bukan merusak negeri.
Ayo berdiri wahai putra bangsa,
Buktikan bahwa kita pantas menjaga Indonesia.
4. Negeri Ini Pernah Terjajah

Negeri ini pernah dijajah,
Tanahnya dikuasai, rakyatnya terbelah.
Lidah dibungkam, hati disayat,
Hidup serasa seperti tak punya tempat.
Namun dari luka lahirlah nyala,
Nyala semangat yang tak bisa padam begitu saja.
Pejuang berani, meski bersenjata seadanya,
Karena mereka punya cinta yang luar biasa.
Kini aku duduk di bangku sekolah,
Tanpa takut, tanpa resah.
Tapi aku tak ingin lupa sejarah,
Bahwa semua ini hasil juang yang megah.
Hari ini aku bersumpah di bawah langit,
Bahwa takkan kubiarkan negeri ini sempit.
Akan kuisi kemerdekaan ini dengan karya,
Sebagai bukti cinta pada Indonesia tercinta.
5. Merah Putih Dalam Dada

Merah di dadaku bukan sekadar warna,
Ia nyala semangat yang membara.
Putih di dadaku bukan sekadar cahaya,
Ia lambang tulus jiwa bangsa.
Setiap kali benderamu berkibar,
Hati ini selalu bergetar.
Mengingat para pejuang yang gugur,
Demi negeri ini bisa jujur dan makmur.
Aku ingin menjadi anak bangsa sejati,
Yang tak hanya menonton, tapi juga memberi.
Memberi waktu, memberi tenaga,
Untuk mengisi arti merdeka.
Tak perlu senjata, tak perlu perang,
Cukup hati yang jujur dan tangan yang terang.
Merah putih, tetaplah tegak,
Kami generasi baru yang tak akan lemah.
Dengan lima contoh puisi kemerdekaan di atas, kamu bisa tampil lebih percaya diri dan penuh makna saat mengikuti lomba 17 Agustus 2025. Setiap bait puisi bukan hanya rangkaian kata, tetapi juga bentuk penghormatan atas perjuangan para pahlawan. Yuk, jadikan momentum Hari Kemerdekaan sebagai ajang untuk menunjukkan semangat cinta tanah air melalui karya yang membanggakan!