Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kunci Agar Postinganmu di Sosmed Lebih Relatable dan Disukai

Ilustrasi media sosial (Pexels.com/Tracy Le Blanc)
Ilustrasi media sosial (Pexels.com/Tracy Le Blanc)
Intinya sih...
  • Pahami siapa audiens kamu
  • Ceritakan pengalaman yang jujur dan dekat dengan keseharian
  • Gunakan bahasa yang ringan dan sesuai platform

Pernah gak sih kamu bikin postingan yang menurut kamu udah keren banget, tapi pas diunggah ternyata engagement-nya gitu-gitu aja? Like-nya sepi, komentar juga cuma dari teman yang itu-itu aja. Padahal kamu ngerasa udah mikirin caption, warna, dan filter sebaik mungkin. Kalau pernah, tenang aja karena bukan kamu doang kok yang ngalamin hal ini. Banyak orang ngalamin hal serupa, terutama kalau belum tahu cara bikin konten yang relatable.

Konten yang relatable itu gampang banget disukai karena bikin orang ngerasa, “Eh, ini gue banget!” atau “Wah, pernah ngalamin hal ini juga.” Saat audiens merasa terhubung secara emosional, mereka cenderung lebih aktif kasih reaksi, entah itu like, komentar, atau bahkan share. Nah, kalau kamu ingin postinganmu di media sosial lebih mengena dan gak cuma numpang lewat di timeline, coba perhatikan empat hal penting berikut ini!

1. Pahami siapa audiens kamu

Ilustrasi bermain HP (Pexels.com/Charlotte May)

Sebelum bikin konten, coba deh tanya dulu ke diri sendiri: kamu mau ngobrol sama siapa? Kalau target kamu anak kuliahan, bahasanya pasti beda banget dibanding kalau kamu menyasar ibu-ibu muda atau pekerja kantoran. Konten yang relatable itu selalu berawal dari pemahaman yang kuat tentang siapa yang akan melihatnya. Kamu harus tahu kebiasaan, masalah, dan selera mereka.

Misalnya, kamu bikin konten tentang overthinking. Untuk anak muda, kamu bisa bawa tema itu ke soal percintaan atau insecure sama masa depan. Tapi kalau target kamu ibu rumah tangga, overthinking-nya bisa soal anak, pengeluaran, atau rumah tangga. Makin spesifik kamu kenal audiens-mu, makin mudah juga bikin mereka merasa, “Wah, ini tuh kayak cerita hidupku.” Jadi, jangan asal bikin konten, kenali dulu siapa yang kamu ajak ngobrol.

2. Ceritakan pengalaman yang jujur dan dekat dengan keseharian

Ilustrasi membuat konten (Pexels.com/Kampus Production)
Ilustrasi membuat konten (Pexels.com/Kampus Production)

Orang suka sama hal yang real. Konten yang dibuat dari pengalaman pribadi, keluhan sehari-hari, atau momen kecil yang relate itu punya daya tarik tersendiri. Misalnya, kamu posting foto lagi kerja sambil rebahan dan bilang, “Hobi rebahan tapi mau ngehasilin banyak cuan, emang bisa?” Ini simpel, tapi banyak orang pasti akan tertarik.

Kamu gak perlu selalu tampil sempurna atau bikin konten yang kelihatan “niat banget”. Justru kadang yang spontan dan jujur lebih ngena. Bahkan keluhan receh soal nyamuk malam-malam atau kehabisan kuota bisa jadi bahan konten yang lucu dan disukai. Intinya, makin real dan apa adanya kamu, makin mudah orang ngerasa relate. Jangan takut terlihat ‘biasa aja’, karena justru dari situlah koneksi terbangun.

3. Gunakan bahasa yang ringan dan sesuai platform

Ilustrasi membuat konten (Pexels.com/Kampus Production)
Ilustrasi membuat konten (Pexels.com/Kampus Production)

Bahasa itu jembatan utama buat menyampaikan maksud. Kalau kamu terlalu formal di TikTok, bisa-bisa malah keliatan kayak presentasi tugas kuliah. Tapi kalau kamu terlalu santai di LinkedIn, juga bisa gak nyambung. Maka dari itu, penting banget menyesuaikan gaya bahasa dengan platform dan target audiensmu.

Gunakan bahasa sehari-hari, selipkan sedikit humor atau sindiran halus, dan jangan takut pakai emoji kalau memang cocok. Misalnya, di Instagram story kamu bisa nulis, “Mood hari ini: pengen rebahan tapi kerjaan numpuk (pusing banget).” Simpel tapi nyambung sama pengalaman banyak orang. Bahasa yang ringan bikin postinganmu terasa akrab, seolah kamu lagi ngobrol langsung sama followers, bukan kayak ngiklanin sesuatu.

4. Ajak audiens ikut terlibat

Ilustrasi beauty vlogger (Pexels.com/Anna Nekrashevich)
Ilustrasi beauty vlogger (Pexels.com/Anna Nekrashevich)

Jangan cuma ngomong sendiri. Konten yang berhasil bikin orang stay lebih lama biasanya yang bisa ngajak mereka mikir dan negerasa relate. Bisa lewat ajakan langsung kayak, “Kamu pernah ngalamin juga gak?” atau “Team tidur cepat atau begadang terus nih?” Ini sederhana, tapi bikin orang ingin ikut nimbrung.

Interaksi ini penting bukan cuma buat engagement, tapi juga buat bangun komunitas. Kalau kamu berhasil bikin followers merasa “didengarkan” atau “diwakili”, mereka akan lebih loyal dan sering balik lagi ke kontenmu. Gak harus selalu pakai pertanyaan kok, kamu juga bisa pakai format polling, kuis kecil, atau bahkan caption yang bikin orang ingin nge-reply karena ngerasa relate. Kuncinya, jangan bikin konten yang pasif. Bikin yang hidup!

Postingan yang disukai dan bikin betah itu bukan tentang seberapa aesthetic feed kamu atau seberapa sering kamu posting. Tapi soal gimana kamu bisa nyentuh sisi emosional audiens. Entah itu lewat cerita, bahasa, atau cara kamu mengajak mereka buat ikut terlibat. Jangan takut buat nunjukin sisi asli kamu, karena justru dari situlah koneksi dimulai.

Kalau kamu udah paham siapa audiens-mu, berani cerita jujur, pakai bahasa yang pas, dan ngajak mereka ikut nimbrung, pelan-pelan postinganmu pasti makin disukai. Jadi, yuk mulai dari sekarang, ubah mindset bikin konten dari “biar keren” jadi “biar nyambung”. Karena di era sosmed sekarang, yang nyambung itu jauh lebih menempel daripada yang sempurna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us