Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Ampuh untuk Memperbaiki Personal Branding yang Rusak

ilustrasi orang yang percaya diri (pexels.com/minervastudio)
ilustrasi orang yang percaya diri (pexels.com/minervastudio)

Personal branding menjadi aset penting dalam membangun karier dan reputasi. Apalagi di era digital seperti sekarang, citra diri bisa terbentuk dengan cepat lewat media sosial. Namun, seperti halnya reputasi, personal branding bisa rusak karena satu kesalahan atau kesalahpahaman. Saat hal itu terjadi, rasanya seperti semua usaha yang dibangun jadi sia-sia.

Meski terdengar berat, personal branding yang rusak masih bisa diperbaiki, kok. Yang dibutuhkan adalah konsistensi, kesabaran, dan strategi yang tepat untuk membalikkan keadaan. Nah, teruntuk kamu, berikut ini lima tips ampuh memperbaiki personal branding yang rusak. Let's check it out!

1. Akui kesalahan dan bertanggung jawab penuh

Ilustrasi permintaan maaf (pexels.com/brettjordan)
Ilustrasi permintaan maaf (pexels.com/brettjordan)

Tips pertama dan paling penting dalam memperbaiki personal branding adalah mengakui kesalahan dengan jujur. Banyak orang kehilangan kepercayaan karena mencoba menutupi atau menyangkal kesalahan mereka. Padahal, orang akan lebih menghargai mereka yang berani bertanggung jawab atas kesalahannya. Jangan menunggu rumor menyebar lebih luas, ya!

Saat kamu mengakui kesalahan dan menunjukkan penyesalan, orang-orang akan melihat sisi manusiawimu. Ini bukan soal merendahkan diri, tapi menunjukkan integritas. Setelah itu, barulah kamu bisa mulai menunjukkan perubahan dan upaya untuk memperbaiki citra yang rusak.

2. Konsisten menunjukkan perubahan

ilustrasi bekerja keras (freepik.com/freepik)
ilustrasi bekerja keras (freepik.com/freepik)

Setelah meminta maaf atau mengakui kesalahan, langkah selanjutnya adalah menunjukkan perubahan. Personal branding bukan hanya dibangun dari kata-kata, tapi juga dari konsistensi tindakanmu. Mulailah dengan memperbaiki sikap dan cara kamu memperlakukan orang lain. Perubahan kecil tapi konsisten akan jauh lebih berarti dibanding pernyataan besar tapi tidak dibuktikan.

Ingat, perubahanmu gak akan langsung dipercaya oleh semua orang. Mungkin akan ada yang skeptis atau menilai kamu pura-pura. Namun, jika kamu terus konsisten menunjukkan versi terbaik dari dirimu, lama kelamaan orang akan mulai mengakui usahamu. Branding yang baik bukan soal mengesankan orang, tapi soal membangun kepercayaan.

3. Bangun ulang narasi positif tentang dirimu

ilustrasi karyawan baru (freepik.com/benzoix)
ilustrasi karyawan baru (freepik.com/benzoix)

Salah satu kekuatan personal branding adalah narasi tentang apa yang orang dengar, lihat, dan pikirkan tentangmu. Jika citramu sempat buruk, maka kamu perlu mulai menulis ulang narasi yang lebih positif. Mulailah dengan memperkuat kehadiranmu di media sosial.

Bagikan insight, pengalaman, atau hal-hal positif yang kamu lakukan. Kamu tidak sedang memanipulasi opini publik, tapi memperlihatkan sisi dirimu yang tertutup oleh kesalahan masa lalu. Dengan narasi yang konsisten, kamu bisa mengubah pendapat orang terhadapmu.

4. Jaga lingkungan pertemanan

ilustrasi bersosialisasi (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi bersosialisasi (freepik.com/cookie_studio)

Lingkungan sangat mempengaruhi personal branding-mu. Jika kamu ingin mengubah citra, maka kamu juga perlu mengevaluasi siapa saja yang ada di sekitarmu. Apakah mereka mendukung perubahanmu atau justru membawa pengaruh negatif yang memperburuk citra? Jangan ragu menjaga jarak dari orang-orang yang tidak sejalan dengan visi dan nilai yang kamu pegang.

Kamu perlu membangun hubungan dengan orang-orang yang punya nilai yang sama dengan yang kamu pegang dan reputasi baik. Sebab, dukungan mereka bisa memperkuat branding barumu! Lingkungan yang positif akan jadi cerminan bahwa kamu benar-benar berubah dan berkomitmen untuk jadi pribadi yang lebih baik.

5. Bersabar dan fokus pada proses

ilustrasi bekerja keras (freepik.com/lookstudio)
ilustrasi bekerja keras (freepik.com/lookstudio)

Memperbaiki citra yang rusak tidak bisa instan. Dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk mendapatkan kembali kepercayaan orang lain. Jangan terlalu fokus pada hasil yang didapat secara cepat, karena yang terpenting adalah kamu terus melangkah ke arah yang benar.

Ingat, waktu akan membuktikan siapa kamu sebenarnya. Orang akan lupa apa yang pernah kamu lakukan, tapi mereka akan selalu ingat bagaimana kamu memperbaiki diri. Jadi, tetaplah tenang, terus berproses, dan jangan lelah menunjukkan versi terbaik dari dirimu setiap hari.

Personal branding yang rusak bukan akhir dari segalanya. Justru, krisis ini bisa jadi titik balik menuju versi terbaik dari dirimu. Kamu bisa berlatih banyak hal dari fase memperbaiki diri dan personal branding-mu. Selalu konsisten untuk melakukan hal yang terbaik, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us