5 Tips Mengatur Uang Jajan Harian ala Anak Kos, Anti Bokek!

- Tentukan batas harian yang realistis sesuai dengan gaya hidupmu untuk mengontrol pengeluaran tanpa stres.
- Pisahkan uang mingguan dengan uang harian agar lebih sadar dalam mengatur cash flow harian.
- Catat pengeluaran sederhana untuk melihat pola boros dan membuat daftar prioritas harian agar tidak belanja impulsif.
Bangun pagi di kosan dengan dompet menipis pasti bikin deg-degan, apalagi kalau masih pertengahan bulan. Uang saku mahasiswa memang sering terbatas, sedangkan kebutuhan makin hari makin banyak. Kalau gak pintar mengatur, dompet bisa langsung menjerit di akhir minggu.
Tenang, kamu gak sendiri kok, banyak anak kos merasakan hal serupa. Asal ada strategi yang pas, kamu tetap bisa bertahan dengan uang jajan harian tanpa harus stres. Yuk simak lima tips jitu supaya uang harian kamu tetap aman sampai akhir bulan!
1. Tentukan batas harian yang realistis

Langkah pertama adalah menentukan budget harian yang masuk akal dan sesuai gaya hidupmu. Misalnya uang saku sebulan Rp2.000.000, berarti kamu bisa alokasikan sekitar Rp66.000 per hari. Kalau sudah ditetapkan, usahakan disiplin dan jangan tergoda melebihi batas itu.
Kamu boleh kok fleksibel sedikit kalau ada acara mendadak, asal gak jadi kebiasaan. Dengan cara ini, kamu lebih mudah mengontrol pengeluaran tanpa harus ribet mencatat satu per satu. Budget harian ini ibarat rem supaya kamu gak kebablasan.
2. Pisahkan uang mingguan dengan uang harian

Coba simpan uang saku sebulan di amplop atau dompet terpisah. Bagi dulu untuk kebutuhan mingguan seperti sabun, pulsa, atau bensin, lalu sisihkan sisa uang buat jajan harian. Contohnya dari Rp2.000.000 sebulan, ambil Rp400.000 untuk kebutuhan mingguan, sisanya Rp1.600.000 dibagi per hari.
Cara ini bikin kamu lebih sadar mana uang untuk keperluan rutin dan mana yang bisa kamu pakai santai. Anak kos sering kali lupa mencampur semua uang, akhirnya boros tanpa sadar. Dengan pembagian ini, kamu lebih terarah mengatur cash flow harian.
3. Catat pengeluaran meski sederhana

Mencatat pengeluaran gak harus ribet banget kok, cukup tulis di notes HP atau buku kecil. Setiap habis jajan, catat berapa rupiah yang keluar, walaupun cuma beli gorengan. Dengan begini, kamu bisa melihat pola boros yang sering bikin dompet seret.
Contohnya, kamu sadar setiap sore beli kopi susu Rp20.000, dalam seminggu sudah habis Rp140.000. Kalau dikurangi jadi seminggu sekali, kamu sudah hemat banyak. Catatan sederhana ini bisa jadi penyelamat di akhir bulan.
4. Masak sendiri sesekali

Jajan di luar memang praktis, tapi sering bikin pengeluaran meledak tanpa terasa. Coba masak menu simpel kayak telur dadar, mie kuah plus sayur, atau tumisan murah meriah. Modal Rp30.000 bisa cukup buat dua kali makan, dibanding beli nasi ayam yang sekali habis Rp30.000.
Kamu gak harus jago masak dulu, yang penting berani mencoba. Selain hemat, masak sendiri juga bikin kamu lebih peduli sama kesehatan. Kalau belum terbiasa, cukup mulai satu atau dua kali dalam seminggu.
5. Buat daftar prioritas harian

Kalau merasa uang selalu habis di hal sepele, coba bikin daftar prioritas. Tulis apa yang wajib kamu beli hari itu, misalnya makan, transport, lalu sisanya baru untuk jajan tambahan. Dengan daftar prioritas, kamu gak gampang lapar mata saat lihat promo online.
Contohnya hari ini kamu harus membeli bensin Rp20.000 dan makan Rp30.000, berarti masih ada Rp16.000 kalau mau jajan ringan. Cara ini bikin kamu lebih sadar sebelum mengeluarkan uang. Prioritas harian membantu menahan keinginan belanja impulsif.
Hidup ala anak kos memang penuh tantangan, termasuk urusan dompet yang sering menipis. Tapi kalau kamu pintar mengatur uang harian, hidup bakal jauh lebih tenang sampai akhir bulan. Yuk, mulai praktikkan tips sederhana ini supaya gak bokek sebelum waktunya!