Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Suami Saat Menghadapi Istri Baby Blues, Stop Lakukan Ini!

Ilustrasi seorang wanita menggendong bayi (Pexels.com/Ron Lach)
Intinya sih...
  • Mengabaikan perasaan istri
  • Membandingkan dengan ibu lain
  • Menganggap semua ini sementara

Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh dengan momen bahagia, tapi juga tak jarang penuh tantangan. Salah satu tantangan besar yang banyak pasangan muda hadapi adalah ketika istri mengalami baby blues setelah melahirkan. Kondisi ini sering kali membuatnya merasa cemas, sedih, dan bahkan lelah secara emosional. Namun, kamu sebagai suami, bisa berperan besar dalam mendukungnya. Sayangnya, banyak suami yang tanpa sadar malah melakukan kesalahan yang memperburuk kondisi istri. Apa saja kesalahan itu? Yuk, simak lima hal yang sebaiknya kamu hindari saat menghadapi istri yang sedang menghadapi baby blues.

1. Mengabaikan perasaan istri

Ilustrasi seorang ibu dan seorang bayi (Pexels.com/RDNE Stock project)

Seringkali, suami merasa bahwa setelah istri melahirkan, semuanya harus berjalan seperti biasa. Namun, kamu perlu paham bahwa baby blues bukanlah sekadar perasaan sesaat. Ini adalah kondisi emosional yang nyata. Mengabaikan perasaan istri dengan beranggapan bahwa ia hanya sedang ‘overthinking’ bisa membuatnya merasa terisolasi dan tidak dimengerti. Cobalah untuk lebih peka, dengarkan perasaannya, dan tunjukkan empati. Tanyakan bagaimana perasaannya tanpa memaksakan untuk mendapatkan jawaban yang 'baik'. Kadang, yang dibutuhkan bukanlah solusi, tapi sekadar didengar.

2. Membandingkan dengan ibu lain

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Alex Green)
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Alex Green)

"Kenapa sih, ibu-ibu lain bisa lebih santai setelah melahirkan?" Pernahkah kamu berpikir seperti ini? Membandingkan istri dengan ibu-ibu lain yang tampak lebih 'baik-baik saja' hanya akan menambah beban emosional pada istri kamu. Setiap orang berbeda, begitu juga dengan setiap pengalaman melahirkan. Baby blues bisa muncul karena faktor fisik dan emosional yang berbeda-beda. Jangan biarkan perasaan tidak adil menghalangi dukungan yang kamu berikan. Fokuslah pada bagaimana kamu bisa membantu istri melewati ini, bukan pada standar orang lain.

3. Menganggap semua ini sementara

Ilustrasi seorang ibu dan bayi (Pexels.com/Helena Lopes)

Pernikahan penuh dengan perubahan, dan melahirkan adalah salah satu momen transformatif terbesar dalam kehidupan. Ketika istri mengalami baby blues, suami seringkali berpikir, “Ini hanya sementara, nanti juga bisa normal lagi.” Meskipun benar bahwa kondisi ini mungkin akan berlalu, jangan meremehkan perasaan istri hanya karena itu dianggap sementara. Justru, pengertian dan perhatian yang tulus selama proses ini akan sangat membantu istri merasa lebih didukung dan tidak sendirian. Hadirkan lebih banyak kehadiran fisik dan emosional selama waktu ini.

4. Terburu-buru memberikan solusi

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Mikhail Nilov)
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Sebagai suami, kamu pasti ingin membantu istri merasa lebih baik. Namun, terlalu cepat menawarkan solusi, terutama jika istri belum siap atau tidak meminta, bisa terasa seperti tekanan tambahan. Kadang, yang dibutuhkan istri bukan solusi, melainkan waktu untuk merasakan perasaannya dan berbicara dengan tenang. Jika kamu merasa perlu memberikan saran, pastikan itu dilakukan dengan lembut dan dengan pengertian, tanpa terkesan memaksa. Tanyakan pada istri apakah ia ingin berdiskusi atau membutuhkan saran, bukan sekadar memberikan pendapat.

5. Mengecilkan kondisi istri

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Ron Lach)
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Ron Lach)

Tidak jarang suami yang, meskipun dengan niat baik, malah mengecilkan perasaan istri dengan mengatakan hal-hal seperti, “Cuma sedikit ngambek kok,” atau “Jangan terlalu dibawa perasaan.” Kalimat-kalimat seperti ini bisa membuat istri merasa tidak dihargai atau dianggap berlebihan. Ingat, baby blues bukanlah hal yang bisa dianggap enteng. Istri kamu sedang berjuang dengan perubahan fisik dan emosional besar dalam hidupnya. Validasi perasaannya dengan kata-kata yang lebih empatik dan penuh pengertian.

Menghadapi istri yang sedang melalui baby blues membutuhkan kesabaran dan pemahaman yang lebih dalam. Sebagai suami, kamu adalah dukungan utama yang dapat memberinya kekuatan untuk melewati masa ini dengan lebih baik. Hindari kesalahan-kesalahan yang bisa menambah tekanan emosional padanya. Ingat, tidak ada yang sempurna dalam menjalani peran ini, tapi dengan komunikasi yang baik, perhatian, dan empati, kamu bisa membantu istri melewati masa-masa sulit ini dengan penuh cinta. Dukunganmu yang tulus adalah hal yang paling dibutuhkan, dan itu akan semakin mempererat hubungan kalian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us