Mengapa Tetap Selingkuh Meski Mencintai Pasangan? Pakar Sebut Insecure

- Masalah komunikasi memicu perselingkuhan
- Rasa insecure mendorong orang untuk selingkuh meski mencintai pasangannya
- Pada dasarnya, manusia memiliki sikap seperti hewan
Perilaku manusia sangatlah kompleks, sehingga sulit untuk mengelompokkannya sebagai baik atau buruk, termasuk jika kita bicara soal perselingkuhan. Sayangnya, menurut pakar hubungan, Robert Weiss, Ph.D., perselingkuhan kerap dilakukan oleh orang dengan hubungan yang sehat secara emosional. Sejumlah kasus perselingkuhan justru dilakukan pada seseorang yang ia cintai.
Lantas, mengapa seseorang tega mengkhianati pasangan yang disayangi? Beberapa hal ini mungkin akan membantu kamu melihat kasus perselingkuhan dari sudut pandang berbeda. Meski isu perselingkuhan tak dapat dibenarkan, terkadang kita perlu memahami sisi lain perilaku manusia yang sulit untuk dipahami.
1. Masalah komunikasi memicu perselingkuhan

Menjalin hubungan jangka panjang dengan seseorang membutuhkan komunikasi dan interaksi yang baik dari kedua belah pihak. Hubungan yang baik dibangun dengan komunikasi yang penuh empati, sehingga ada keinginan untuk terus menguatkan relasi satu sama lain.
“Ada beberapa kajian di penelitian yang menyatakan salah satu faktor pemicu perselingkuhan adalah problem di komunikasi. Urutannya komunikasi, finansial, kemudian ada seks juga, tapi komunikasi kontribusinya besar. Artinya, komunikasi menjadi pemicu awal titik ketidaknyamanan pasangan,” ujar Efnie Indrianie, Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga dari Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.
2. Rasa insecure mendorong orang untuk selingkuh meski mencintai pasangannya

Isu perselingkuhan menjadi masalah yang sangat dihindari dalam hubungan romantis. Berdasarkan riset yang dijelaskan oleh Robert Weiss, Ph.D., experts treatment of adult intimacy disorders and related addictions, terkadang orang memilih berselingkuh meski memiliki pasangan yang dicintainya. Tak jarang, hal ini dilakukan karena mereka merasa berada dalam hubungan yang buruk sehingga muncul keinginan untuk keluar dari relasi tersebut.
Robert dalam laman Psychology Today juga menyebut, sering kali orang memilih untuk menghianati pasangan karena merasa stuck akan kondisi keuangan, sosial, dan lain-lain. Ia membutuhkan validasi, koneksi, dan intimacy dari orang lain.
Pengkhianatan dilakukan karena rasa insecure. Biasanya muncul perasaan tak menarik, kurang pintar, dan tidak cukup baik untuk pasangan. Inilah yang mendorong seseorang untuk mencari validasi dari orang lain, sehingga memicu perselingkuhan agar mendapat rasa diinginkan dan layak itu kembali.
Secara rinci, Robert mencatat beberapa alasan orang berselingkuh meski ia mencintai pasangannya:
Eksplorasi diri
Insecurity
Trauma yang belum terselesaikan
Memiliki ekspektasi yang tidak realistis
Ingin merasakan emosi yang intens
Egois
3. Pada dasarnya, manusia memiliki sikap seperti hewan

Manusia begitu rumit. Menurut Dylan Selterman, Ph.D., Associate Teaching Professor di Fakultas Psychological and Brain Sciences, Johns Hopkins University, banyak orang mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan satu orang atau monogami, baik ini dipengaruhi oleh lingkungan maupun perilaku pribadinya.
Menurut Dylan dalam Psychology Today, pada dasarnya manusia memiliki motivasi yang kuat untuk berinteraksi, terkoneksi, dan membangun kedekatan. Menurut teori evolusi psikologi, manusia pada dasarnya memiliki sikap kehewanan, sehingga ada kecenderungan untuk menginginkan orang lain secara romantis.
Namun, Dylan menegaskan bahwa yang menjadi fokus adalah bagaimana melawan perasaan atau keinginan yang muncul ketika menginginkan orang lain. Orang yang tidak selingkuh berhasil menekan keinginan itu dan menginternalisasi rasa malu.