Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasangan Selalu Bahas Mantannya, Wajar Gak sih?

Ilustrasi hubungan (pexels.com/Andres Ayrton)
Intinya sih...
  • Seberapa sering dan seberapa dalam pasangan membicarakan mantannya dapat menandakan apakah hubungan kalian sehat atau tidak.
  • Ketahui niat pasangan dalam membahas mantan, tanyakan alasan mereka untuk memastikan arah hubungan kalian.
  • Wajar merasa risih atau cemburu saat pasangan membicarakan mantannya, tapi jangan dipendam. Bicarakan perasaanmu dengan tenang untuk menjaga kepercayaan dalam hubungan.

Mungkin kamu pernah berada di situasi di mana pasangan sering membahas mantannya. Awalnya cuma celetukan kecil, lalu makin lama makin sering dibicarakan. Perasaanmu pun mulai tidak nyaman. Wajar gak sih kalau kamu merasa risih atau cemburu?

Setiap orang punya masa lalu dan bukan hal aneh jika itu muncul dalam obrolan. Tapi seberapa sering, seberapa dalam, dan dengan nada seperti apa mantan itu dibahas bisa jadi penanda apakah hubungan kalian berjalan sehat atau ada yang perlu diperhatikan. Yuk, simak beberapa hal penting berikut ini!

1. Seberapa sering dan seberapa dalam

Ilustrasi hubungan (pexels.com/Budgeron Bach)

Kalau pasanganmu hanya menyebut mantannya sesekali dalam konteks cerita biasa, bisa jadi itu cuma bagian dari masa lalu yang lewat. Tapi kalau hampir setiap obrolan ada nama mantan, apalagi disertai detail yang emosional, bisa jadi masih ada perasaan atau hal yang belum selesai.

Menurut Dr Samantha Rodman, seorang psikolog klinis, “Jika pasangan terus membicarakan mantan mereka, bisa jadi mereka belum benar-benar selesai secara emosional. Itu bisa menunjukkan bahwa hubungan masa lalu masih membekas atau belum tuntas," dikutip, Psychology Today.

Kalau kamu mulai merasa terganggu, coba perhatikan apakah ini terjadi terus-menerus dan dalam konteks yang bikin kamu merasa dibandingkan. Bukan soal seberapa sering nama itu muncul, tapi bagaimana itu memengaruhi rasa aman dan percaya dalam hubunganmu sekarang.

2. Ketahui niatnya membahas mantan

Ilustrasi hubungan (pexels.com/ Katerina Holmes)

Ada pasangan yang bicara soal mantannya hanya untuk nostalgia, ada juga yang belum benar-benar move on, dan ada pula yang tidak sadar sedang membandingkan. Mengetahui alasan mereka menyebut mantan sangat penting supaya kamu tidak langsung merasa bersalah atau malah memendam curiga.

Kalau kamu ragu dengan alasan mereka, tidak ada salahnya bertanya baik-baik. Terkadang, mereka tidak sadar sedang membahas hal yang membuatmu tidak nyaman. Dengan tahu niat di balik ceritanya, kamu pun bisa menentukan apakah kamu dan pasangan masih berjalan di arah yang sama.

3. Wajar kalau risih, tapi jangan dipendam

ilustrasi cemburu (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi cemburu (pexels.com/RDNE Stock project)

Kamu berhak merasa risih atau cemburu saat pasangan sering bicara soal mantannya. Itu adalah reaksi manusiawi. Tapi kalau kamu terus memendam dan tidak menyampaikan perasaanmu, lama-lama bisa bikin hubungan terasa jauh atau penuh prasangka.

Dalam artikel The Guardian, terapis bernama Lucas Saiter menjelaskan, bahwa pembicaraan tentang mantan bisa memicu perasaan tidak aman dan membuat seseorang merasa dirinya tidak cukup. Daripada diam dan membiarkan pikiranmu dipenuhi asumsi, lebih baik ajak pasangan bicara dengan cara yang tenang.

Kamu bisa mulai dengan kalimat sederhana seperti, “Aku tahu kamu cuma cerita, tapi aku agak gak nyaman waktu kamu sering bahas itu”. Percakapan seperti ini bisa memperjelas perasaan masing-masing dan memperkuat kepercayaan kalian.

Hubungan yang sehat bukan tentang masa lalu siapa yang lebih sempurna, tapi tentang bagaimana kalian saling menjaga perasaan hari ini. Kalau ada hal yang mengganggu, termasuk soal mantan, bicarakan dengan jujur agar hati tetap tenang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us