Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Merangkai Masa Depan Mode Indonesia Lewat PINTU Incubator di JF3 2025

PINTU Incubator x Ecole Duppere.jpg
Konferensi Pers PINTU Incubator x Ecole Duppere di JF3 Fashion Festival 2025. 27 Juli 2025. (dok. Ade Oyot)
Intinya sih...
  • PINTU Incubator memperkenalkan Residency Program untuk desainer muda Prancis
  • Kemitraan jangka panjang antara PINTU x École Duperré Paris melalui kurasi ketat dan pembinaan internasional
  • Fashion presentation "Echoes of the Future" menampilkan kolaborasi budaya Indonesia-Prancis

Jakarta, IDN Times - Industri mode Indonesia memasuki babak baru lewat kolaborasi strategis yang menggabungkan semangat kreatif lokal dan pendampingan global. Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2025, kembali menghadirkan program PINTU Incubator, yang kali ini menggandeng École Duperré Paris dan berbagai mitra strategis lainnya. Program ini dirancang untuk membina desainer muda Indonesia agar siap bersaing di pasar global melalui kurasi, mentoring, dan eksposur internasional.

Memasuki tahun keempatnya, PINTU Incubator tidak hanya menegaskan eksistensinya sebagai program bilateral Indonesia-Prancis, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai penghubung budaya, kreativitas, dan bisnis global. Didukung oleh Summarecon, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta JakCloth, inisiatif ini membuktikan bahwa kerja sama lintas sektor dapat membuahkan hasil yang signifikan.

Melalui PINTU Incubator, diharapkan lahir generasi baru desainer muda yang tak hanya kreatif, tetapi juga memiliki wawasan bisnis dan daya saing internasional. Program ini pun pada akhirnya bisa menjadi titik temu penting antara industri, pendidikan, dan komunitas mode. Selain itu, melalui pendekatan kolaboratif dan kurasi yang mendalam, program ini mampu menjadi fondasi bagi ekosistem fashion yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

Tak hanya sekadar platform pengembangan, PINTU telah berkembang menjadi simbol sinergi antarbangsa. Diresmikan sejak 2022, PINTU telah menjaring lebih dari 10.000 brand, melibatkan 51 peserta, dan 86 mentor dari Indonesia dan Prancis. Tahun ini, dengan peluncuran Residency Program dan kolaborasi dengan École Duperré Paris, semangat inovasi dan diplomasi budaya semakin digencarkan melalui rangkaian kegiatan di JF3 Fashion Festival 2025.

1. Residency program jadi langkah untuk membaurkan budaya lewat kreativitas

WhatsApp Image 2025-08-04 at 23.50.47_955d4486.jpg
Konferensi Pers PINTU Incubator x Ecole Duppere di JF3 Fashion Festival 2025. 27 Juli 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Tahun ini, PINTU memperkenalkan Residency Program, sebuah langkah strategis yang memungkinkan desainer muda Prancis untuk terjun langsung ke kehidupan dan kekayaan budaya Indonesia. Selama tiga bulan, para peserta tinggal di dua wilayah berbeda untuk mempelajari teknik batik di Jawa dan eksplorasi tenun dari wilayah timur Indonesia.

Program ini lebih dari sekadar pertukaran pelatihan teknis. Pasalnya, para desainer juga bisa membangun koneksi dengan para artisan lokal, memproduksi koleksi lintas budaya yang akan dipresentasikan di LAKON Store Jakarta dan Premiere Classe Paris. Kozue Sullerot dan Priscille Berthaud menjadi dua nama dari Prancis yang terpilih untuk menjalani residensi tahun ini, menandai fase baru dari diplomasi kreatif Indonesia-Prancis.

2. Kurasi ketat dan pembinaan internasional antara PINTU x École Duperré Paris

WhatsApp Image 2025-08-04 at 23.50.47_79e69ef8.jpg
Konferensi Pers PINTU Incubator x Ecole Duppere di JF3 Fashion Festival 2025. 27 Juli 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Dalam proses seleksi PINTU Incubator, ratusan desainer muda Indonesia berkompetisi untuk menjadi bagian dari program eksklusif ini. Namun, hanya segelintir yang akhirnya lolos kurasi, menunjukkan kualitas dan potensi luar biasa.

“Kami percaya bahwa kurasi adalah langkah awal penting untuk menemukan bakat terbaik yang layak dikembangkan,” ujar Alain Soreil, Director of the Institution École Duperré.

Menariknya, PINTU Incubator dan École Duperré Paris pada akhirnya secara resmi menjalin kemitraan jangka panjang melalui penandatanganan MoU di Bentara Budaya Kudus. Momen ini turut disaksikan oleh Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, dan mendapat dukungan langsung dari Presiden Emmanuel Macron yang menyebut PINTU sebagai simbol nyata kerja sama budaya bilateral.

Keterlibatan École Duperré pun membuka jalur baru kolaborasi yang tidak hanya akademik, tetapi juga praktis. Selama empat tahun, PINTU dan École Duperré telah menciptakan pertukaran desain, keterlibatan profesional, dan koleksi bersama yang mencerminkan pemahaman lintas budaya yang lebih dalam.

Tidak hanya di Indonesia, desainer muda Indonesia juga diberi kesempatan untuk tampil di panggung mode Prancis selama Paris Fashion Week. Artinya, kolaborasi dengan École Duperré Paris dapat memperkaya wawasan para peserta, khususnya dalam aspek sustainability dan storytelling.

“Kami sangat senang dapat menjadi bagian dari perjalanan kreatif para desainer muda Indonesia, karena kolaborasi itu sendiri adalah bagian dari inovasi,” ucap Mathieu Buard dari École Duperré Paris.

3. Fashion presentation yang menggabungkan inovasi dan identitas dalam koleksi “Echoes of the Future”

PINTU Incubator Participant (Nona Rona, Denim It Up, CLV, Dya Sejiwa, Lil Public, Rizkya Batik).jpg
Konferensi Pers PINTU Incubator x Ecole Duppere di JF3 Fashion Festival 2025. 27 Juli 2025. (dok. Ade Oyot)

Kehadiran enam brand Indonesia (CLV, Dya Sejiwa, Lil Public, Nona Rona, Rizkya Batik, dan Denim It Up) bersama tiga siswa École Duperré (Pierre Pinget, Mathilde Reneaux, dan Björn Backes) dalam fashion show Echoes of the Future menjadi puncak perayaan kolaborasi budaya. Enam desainer muda asal Indonesia tersebut menampilkan koleksi mereka di hadapan publik dan pemangku kepentingan industri pada Minggu, (27/7/2025) di panggung JF3.

“Melalui PINTU Incubator, kami ingin memberikan panggung nyata bagi talenta muda untuk menunjukkan karya mereka secara profesional,” jelas Thresia Mareta, Co-initiator PINTU Incubator sekaligus Founder LAKON Indonesia.

Koleksi tersebut mengeksplorasi hubungan antara tradisi dan masa depan, menggambarkan bagaimana inovasi dapat hidup berdampingan dengan warisan budaya. Tak hanya itu, ragam busana yang ditampilkan juga mencerminkan keberagaman perspektif dan keberanian eksplorasi, mulai dari teknik konvensional hingga pendekatan eksperimental.

Melalui pendekatan lintas disiplin dari fashion hingga seni digital dan literatur, koleksi yang ditampilkan turut menawarkan narasi visual yang kaya. Dalam hal ini, Alain juga menekankan pentingnya seni sebagai ekspresi yang tidak bisa dikungkung oleh batas nasional. Menurutnya, “Seni yang kuat akan berbicara lebih keras daripada senimannya sendiri.”

Usai pertunjukan mewah dengan penerapan standar internasional, dua jenama lokal siap melaju ke kancah internasional. Membawa koleksi bertajuk Hisashi, Lil Public terpilih untuk mempresentasikan karya mereka di Premiere Classe Paris Trade Show di Paris, Perancis. Nuansa streetwear khas dengan esensi bergaya monster, membuat setiap mata yang memandang senantiasa mengangguk dan berkata pasti, "unik dan bagus".

Di sisi lain, nama kedua yang tak kalah membanggakannya ialah Denimitup. Sesuai namanya, koleksi jenama ini membawa unsur denim pada setiap pieces pakaiannya. Dengan sentuhan modern lewat teknik-teknik tak biasa, seperti drappery, jelas karya yang dihasilkan pun terlihat sangat sophisticated. Unik, sudah pasti!

Kedua jenama ini, Lil Public dan Denimitup, senantiasa harus bersiap memasuki babak baru. Di mana, mereka harus mampu menarik perhatian mata dunia, terutama dunia barat, lewat karya dan koleksi-koleksi mereka ke depannya. Melalui PINTU Incubator, pemahaman soal bisnis fashion pun akan dipupuk agar mereka tak kehilangan arah dan memiliki tujuan jelas dalam industri. Selamat dan semoga terus berkarya dengan membanggakan nama Indonesia!

4. Pendidikan mode berkelanjutan sebagai profesi berbasis passion

WhatsApp Image 2025-08-04 at 23.50.46_a57e33fe.jpg
Konferensi Pers PINTU Incubator x Ecole Duppere di JF3 Fashion Festival 2025. 27 Juli 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Thresia Mareta kembali menekankan pentingnya pendidikan mode yang tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga membentuk pemahaman tentang pasar global. Oleh karena itu, salah satu nilai penting yang ditanamkan dalam program ini adalah keberlanjutan.

Ia pun berharap, peserta PINTU tidak menjadi “katak dalam tempurung” dan mampu memposisikan diri sebagai pelaku industri global. Langkah ini membuat para desainer diajak untuk memikirkan ulang proses produksi, pemilihan material, serta dampak lingkungan dari koleksi mereka. Hal ini selaras dengan tren global yang semakin mengarah pada conscious fashion.

“Sebagai seniman, kita bukan hanya harus berpikir punya dunia sendiri, tapi juga melihat dunia di luar untuk bisa lebih berekspresi. Kami ingin para peserta tidak hanya menciptakan karya yang indah, tetapi juga bertanggung jawab secara etis dan lingkungan,” ungkap Alain Soreil.

Inisiatif ini jelas memperkuat misi PINTU Incubator sebagai inkubator mode yang tak hanya fokus pada estetika, tetapi juga prinsip dan nilai yang berdampak jangka panjang. Senada dengan itu, Charlotte Esnou dari École Duperré menekankan, bahwa menjadi desainer adalah profesi yang membutuhkan dedikasi dan cinta.

“Desainer datang dengan senyuman dan mengakhiri pekerjaannya dengan senyuman,” tuturnya, menandakan bahwa industri ini memerlukan semangat yang tahan uji dan ketekunan luar biasa.

5. Kolaborasi multilateral untuk mewujudkan ekosistem yang lebih luas

WhatsApp Image 2025-08-04 at 23.50.46_de053e12.jpg
Konferensi Pers PINTU Incubator x Ecole Duppere di JF3 Fashion Festival 2025. 27 Juli 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Tidak hanya menjadi panggung tahunan, JF3 dan PINTU menghadirkan model ekosistem mode yang visioner, berakar pada warisan budaya, tetapi terus bergerak maju dengan inovasi dan konektivitas global. Melalui kerja sama strategis dengan Prancis dan lembaga kreatif ternama, masa depan mode Indonesia tidak lagi hanya sebatas mimpi.

Kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta entitas seperti JakCloth dan Summarecon pun, memperkuat fondasi program ini. Sinergi lintas institusi ini menciptakan ekosistem yang sehat bagi pertumbuhan industri mode tanah air.

“Kami percaya bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan di industri kreatif,” kata Chairman JF3, Soegianto Nagaria, dilansir rilis yang diterima IDN Times.

6. Bukan hanya pertunjukan koleksi, tapi juga gerakan menyiapkan generasi mode masa depan

(Ki-Ka) Ibu Thresia Maretha, Alain Soreil, Natacha Lalemand, Charlotte Esnou, Mathieu Buard.jpg
Konferensi Pers PINTU Incubator x Ecole Duppere di JF3 Fashion Festival 2025. 27 Juli 2025. (dok. Ade Oyot)

PINTU Incubator bukan hanya tentang koleksi dan pertunjukan. Lebih dari itu, langkah ini merupakan investasi jangka panjang dalam sumber daya manusia. Program tersebut membekali para peserta dengan soft skill seperti manajemen bisnis, komunikasi merek, dan jejaring industri.

Market sudah ada, tinggal bagaimana Indonesia bisa mencolok dan menarik dengan identitas Indonesia sendiri. Maka dari itu, melalui program ini, kami tidak hanya mencetak desainer, tetapi juga calon pemimpin industri mode Indonesia,” pungkas Alain.

Ketika para talenta muda didukung penuh dan diposisikan di panggung internasional, Indonesia tidak hanya tampil, tetapi memimpin dalam membentuk arah baru industri mode global. Diharapkan, alumni PINTU Incubator pun dapat membawa semangat inovasi dan inklusivitas ke dalam lanskap mode Indonesia ke depan.

PINTU Incubator di JF3 2025 membuktikan bahwa masa depan mode Indonesia cerah, asalkan dibangun melalui kerja sama strategis dan pembinaan yang berkelanjutan. Dengan kombinasi antara kreativitas lokal dan dukungan global, Indonesia tengah melahirkan generasi baru pelaku industri kreatif yang siap bersinar di panggung dunia.

Selain itu, dengan konsistensi membina, membimbing, dan membuka jalan bagi desainer muda Indonesia menuju dunia, PINTU menjadi cermin bahwa budaya dan kreativitas adalah kekuatan lunak paling berpengaruh. Jika kamu ingin melihat seperti apa wajah masa depan fashion Indonesia, PINTU Incubator adalah tempatnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Muhammad Tarmizi Murdianto
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us