3 Buku dalam Trilogi Burningblade & Silvereye Karya Django Wexler

Dunia fantasi selalu menawarkan pelarian yang menggugah, dan Django Wexler menghadirkan salah satu kisah paling memikat lewat serial Burningblade & Silvereye. Terdiri dari tiga buku, serial ini menyajikan perpaduan antara sihir, konflik politik, dan hubungan keluarga yang kompleks.
Serial ini mengikuti dua tokoh utama, Gyre dan Maya, saudara kandung yang terpisah oleh takdir dan keyakinan. Maya menjadi prajurit setia kekaisaran, sementara Gyre bergabung dengan kelompok pemberontak yang menentang kekuasaan. Ketegangan antara mereka tumbuh seiring konflik besar yang melanda dunia mereka, membawa keduanya pada pilihan-pilihan sulit yang menentukan masa depan.
Biar kamu tidak ketinggalan infonya, langsung saja simak ketiga buku dalam trilogi Burningblade & Silvereye karya Django Wexler berikut ini. Keep scrolling!
1. Ashes of the Sun

Seorang gadis muda bernama Maya dibesarkan oleh kekaisaran sebagai prajurit elit yang setia, sementara kakaknya Gyre hidup dalam pelarian setelah diserang dan kehilangan segalanya. Keduanya tumbuh dalam dunia yang dikuasai oleh Twilight Order dan penuh konflik antara kekuasaan lama dan kekuatan baru. Mereka memilih jalan berbeda dan akhirnya saling berhadapan dalam perjuangan yang menentukan.
Maya percaya pada aturan dan kehormatan, sedangkan Gyre ingin menghancurkan sistem yang telah merenggut masa kecilnya. Dalam perjalanan mereka, muncul pertanyaan tentang siapa yang benar dan siapa yang hanya menjadi alat kekuasaan. Pertarungan antara keduanya tidak hanya soal keluarga tetapi juga tentang masa depan dunia yang mereka tinggali.
2. Blood of the Chosen

Gyre melakukan perjalanan melintasi Kerajaan Splinter untuk menggalang kekuatan pemberontak demi menjatuhkan Twilight Order. Ia harus menyatukan manusia dan ghouls yang memiliki kepentingan berbeda. Sementara itu, Maya mulai meragukan kesetiaannya setelah bentrok dengan Gyre. Ia mengejar jejak artefak misterius yang membawanya ke perpustakaan kuno dan membuka rahasia yang bisa mengubah segalanya.
Pertarungan antara dua saudara ini semakin rumit karena masing-masing mulai mempertanyakan tujuan mereka. Maya yang dulu setia pada kekaisaran kini dihantui keraguan, sedangkan Gyre harus menghadapi kenyataan bahwa revolusi tidak selalu hitam dan putih. Di tengah konflik dan pengkhianatan, mereka harus memilih antara keluarga atau keyakinan yang telah membentuk hidup mereka.
3. Emperor of Ruin

Ashok, satu-satunya Chosen yang tersisa, berhasil merebut kendali Twilight Order dan menjanjikan keadilan bagi semua. Namun Gyre dan Maya tahu bahwa di balik janji itu hanya ada kehancuran. Gyre berusaha menyatukan sekutu lama dari seluruh Kerajaan Splinter, sementara Maya mencari senjata legendaris yang tersembunyi di pegunungan untuk mengubah arah peperangan.
Kedua saudara ini akhirnya harus bekerja sama demi menjatuhkan kekuatan yang telah lama menindas dunia mereka. Dalam perjalanan yang penuh bahaya dan pengkhianatan, mereka menghadapi musuh yang lebih kuat dari sebelumnya. Keputusan yang mereka ambil akan menentukan nasib banyak orang dan menguji batas kesetiaan serta keberanian mereka dalam menghadapi akhir dari segalanya.
Pembaca diajak menyusuri medan perang, lorong-lorong rahasia, hingga istana kekuasaan yang penuh intrik. Dengan alur yang cepat dan penuh aksi, Burningblade & Silvereye menjadi bacaan yang sulit dilepaskan bagi pencinta kisah fantasi yang gelap dan emosional.