5 Perbedaan Taaruf dan Pacaran yang Perlu Pria Pahami, Catat!

- Taaruf bertujuan untuk pernikahan, sementara pacaran tidak selalu demikian
- Taaruf bersifat rahasia, sedangkan pacaran cenderung terbuka
- Durasi taaruf singkat untuk mempercepat pernikahan, sementara pacaran durasinya bervariasi
Sebelum menuju ke jenjang yang lebih serius, yakni pernikahan, tentu pasangan laki-laki dan perempuan perlu saling mengenal. Dalam Islam, proses perkenalan ini disebut taaruf. Berbeda dengan pacaran, taaruf memiliki batasan-batasan yang perlu diikuti untuk menghindarkan dari hal negatif.
Lalu apa perbedaan taaruf dan pacaran? Kali ini IDN Times bakal bahas dengan jelas perbedaannya. Sehingga kamu memahami dan bisa menerapkannya dengan baik, Bro. Jadi simak pembahasannya di bawah ini, ya!
1. Tujuan taaruf jelas untuk ke pernikahan, sedangkan pacaran belum tentu untuk menuju pernikahan

Taaruf antara laki-laki dan perempuan dilandasi niat serius untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Mereka yang bertaaruf memang benar-benar memiliki niat kuat untuk menikah. Oleh karena itu, proses perkenalan dilakukan dengan tetap mematuhi batasan-batasan yang telah ditetapkan dalam ajaran agama.
Sedangkan pacaran, meski sebagian juga untuk menikah, namun ada juga pasangan yang berpacaran hanya untuk bersenang-senang saja. Sebagian ada yang gak memiliki tujuan pasti untuk menikah. Laki-laki dan perempuan yang berpacaran, ada juga yang hanya ingin memiliki pasangan tanpa ikatan yang lebih serius seperti dengan menikah.
2. Taaruf bersifat rahasia dan hanya diketahui keluarga, sedangkan pacaran cenderung terbuka

Proses taaruf biasanya berjalan secara rahasia. Hanya keluarga kedua belah pihak yang mengetahui. Serta biasanya juga diketahui oleh pihak tertentu sesuai persetujuan keluarga. Taaruf bersifat rahasia dan tidak diumbar seperti pacaran.
Sedangkan pacaran biasanya lebih terbuka. Pacaran kerap dipublikasikan melalui platform sosial media. Serta gak ragu menunjukkan kedekatan di tempat umum.
3. Taaruf biasanya dilakukan dalam hitungan bulan saja untuk mempercepat proses pernikahan

Durasi taaruf umumnya hanya 3 hingga 6 bulan. Waktu taaruf dibatasi agar bisa menyegerakan pasangan untuk menikah. Karena pernikahan sebaiknya jangan ditunda jika memang sudah saling mengenal agar tak terjerumus ke hal negatif.
Sedangkan pacaran waktunya sangat bervariasi. Dari yang sangat singkat karena merasa kurang cocok, hingga sangat lama sampai bertahun-tahun. Hal ini karena tujuan pacaran tidak sekuat taaruf. Serta komitmen menuju pernikahan yang lebih rendah sehingga waktu yang dihabiskan pun sangat bervariasi.
4. Interaksi laki-laki dan perempuan yang taaruf sangat dibatasi sesuai ajaran agama, sedangkan pacaran cenderung lebih bebas

Islam membatasi interaksi intens lawan jenis antara yang bukan mahram (yang bukan sanak saudara dekat atau keluarga), sehingga taaruf dilakukan dengan kehati-hatian. Berduaan, bahkan bersentuhan pun tidak diperbolehkan. Sehingga taaruf menjunjung tinggi batasan ini. Harus ada mahram yang menemani jika laki-laki dan perempuan yang taaruf bertemu, meski nantinya akan menikah sekalipun.
Sedangkan pacaran cenderung lebih bebas dan longgar. Tak ada batasan secara umum asalkan gak melanggar norma sosial. Oleh karena itu, dalam pacaran, interaksi antara laki-laki dan perempuan cenderung lebih intens dan dekat dibandingkan dengan proses taaruf. Hal ini berbeda dengan taaruf yang menjaga batasan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, termasuk larangan untuk berduaan atau menjalin kedekatan secara fisik dan emosional tanpa pengawasan. Karena dikhawatirkan bakal terjadi hal negatif.
5. Proses saling mengenal dalam taaruf cenderung lebih objektif karena melibatkan pendampingan keluarga

Salah satu tujuan taaruf adalah saling mengenal untuk menuju ke jenjang yang lebih serius. Karena tujuannya untuk menikah, maka proses pengenalan sebaiknya dilakukan seobjektif mungkin. Proses pengenalan laki-laki dan perempuan yang akan bertaaruf didampingi oleh pihak keluarga. Biasanya pihak keluarga akan menyiapkan biodata dan semacam curriculum vitae (CV) untuk menjelaskan data diri masing-masing. Lalu diadakan sesi tanya jawab dan diskusi untuk saling mengenal lebih lanjut. Proses ini dilakukan agar lebih objektif dan masing-masing dapat berpikir rasional sebelum memutuskan untuk bertaaruf.
Sedangkan dalam pacaran, biasanya proses saling mengenal langsung dilakukan sendiri antara laki-laki dan perempuan, sehingga terkesan kurang objektif. Karena masing-masing bisa menunjukkan sisi yang bukan dirinya demi menyenangkan calon pacar. Sehingga karakter asli dari masing-masing jadi kurang terlihat. Saat menikah, barulah karakter asli keluar sehingga harus kembali saling menyesuaikan yang mungkin menimbulkan kekurangcocokkan.
Meskipun untuk saling mengenal, namun perbedaan taaruf dan pacaran terlihat jelas bukan, Bro? Sehingga kini kamu sudah memahami perbedaannya. Dan bisa dijadikan wawasan bagi kamu yang ingin menjalankannya, Bro!