Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diduga Masalah Asmara, Pemuda di Bekasi Akhiri Hidupnya

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)
Intinya sih...
  • RS ditemukan di sebelah kamar mandi di kontrakannya
  • Diduga akhiri hidup karena masalah dengan teman dekatnya yang WNA
  • Jasad korban dibawa ke rumah sakit

Bekasi, IDN Times - Seorang pemuda berinisial RS, 21 tahun, ditemukan tewas tergantung di sebuah rumah kontrakan, Jalan Arjuna Raya, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (29/7/2025) pagi.

Warga sekitar, Samud, 60 tahun, menceritakan jasad RS pertama kali ditemukan ayahnya yang membangunkannya untuk berangkat bekerja.

"Tapi pagi-pagi, bapaknya minta tolong ke saya untuk bangunin anaknya. Disuruh kerja katanya, udah siang. Pas mau dibangunin, pintu kamarnya terkunci dari dalam. Akhirnya dibongkar sama bapaknya," katanya, kepada jurnalis, Selasa.

1. Ditemukan di sebelah kamar mandi

Ilustrasi jasad. (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi jasad. (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat pintu berhasil dibuka, lanjut Samud, RS ditemukan sudah meninggal dunia di dekat kamar mandi.

Diketahui, korban dan ayahnya menempati rumah kontrakan yang berbeda, namun masih berada di lingkungan yang sama.

"Dia (korban) ditemukan di sebelah kamar mandi. Kondisinya udah tergantung. Orang tuanya juga tinggal di kontrakan ini, cuma beda kamar karena tempatnya sempit," kata Samud.

2. Diduga masalah dengan teman dekatnya yang WNA

Ilustrasi korban (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi korban (IDN Times/Sukma Shakti)

Saat memeriksa kontrakan RS, warga menemukan sebuah foto perempuan warga negara asing (WNA), yang diduga merupakan kekasih korban. RS juga diketahui sempat beberapa kali membawa WNA tersebut ke dalam kontrakannya.

"Udah sering ke sini pacar bulenya. Denger-denger dari negara Irlandia. Udah lama juga pacarannya. Kalau dia (kekasihnya) mau ke sini, dijemput sama si korban di Bandara. Baru Lebaran kemarin dia ke sini," katanya.

Samud menduga, motif RS mengakhiri hidupnya lantaran hubungan asmara jarak jauh dengan kekasihnya itu.

"Kalau jarak jauh kan berat di ongkos. Jadi tebakan saya itu asmara, ya. Tapi gak ngerti persisnya gimana," kata dia.

3. Jasad korban dibawa ke rumah sakit

IMG-20250729-WA0011.jpg
Jasad korban telah dibawa ke RSUD Kota Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Meski begitu, Samud tidak mengetahui pasti penyebab RS nekat mengakhiri hidupnya. Samud menyebut, korban dinilai warga sekitar merupakan sosok yang pendiam dan jarang bersosialisasi.

"Soalnya dia gak banyak ngomong. Orangnya pendiam," katanya.

Saat ini, jasad RS telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi oleh pihak polisian, untuk dilakukan visum guna mengetahui penyebab tewasnya korban.

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:

Jangan Bunuh diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com

Organisasi INTO THE LIGHT || message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) || direct message via Twitter: @IntoTheLightID

Kementrian Kesehatan Indonesia || telp: (021) 500454

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us