Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gibran Bertemu Jajaran Ketua PGI dan GAMKI, Bahas Masalah Intoleransi

IMG-20250805-WA0003.jpg
(dok. Setwapres)
Intinya sih...
  • Pentingnya kehadiran negara dalam menangani intoleransi
  • Gibran menunjukkan komitmen kuat terhadap isu intoleransi

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Ketua Umum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) beserta jajarannya, di Kantor PGI, Jalan Salemba Raya No. 10, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).

Ketua Umum PGI, Pdt Jacky Manuputty, menuturkan, pertemuan tersebut membahas sejumlah isu strategis. Mulai dari penguatan toleransi, penanggulangan kasus intoleransi, hingga peran organisasi keagamaan dan kepemudaan dalam menjaga rajutan kebangsaan di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.

“Kami tadi membahas persoalan intoleransi, beberapa kasus yang merebak belakangan ini. Kita punya concern bersama agar rajutan kebangsaan tetap kuat. Kasus-kasus intoleransi harus ditangani maksimal, baik dari aspek hukum maupun perundang-undangan,” ujar dia.

1. Pentingnya kehadiran negara

IMG-20250805-WA0005.jpg
(dok. Setwapres)

Selain itu, kata Jacky, Gibran dan seluruh tokoh yang hadir juga menyepakati pentingnya kehadiran negara, baik sebelum maupun setelah peristiwa intoleransi terjadi. Termasuk dalam hal penegakan hukum dan penanganan trauma, khususnya bagi anak-anak terdampak.

“Kami membicarakan supaya rajutan-rajutan kebudayaan juga dilakukan. Jadi masing-masing pihak mengelola perannya, peran dari pemerintah mengelola peran untuk perundang-undangan hukum dan lain-lain, kami lembaga keumatan, lembaga-lembaga kebudayaan mengelola peran untuk menjaga kerukunan tetapi juga penanggulangan mereka yang menjadi korban,” ucap dia.

2. Gibran diklaim menunjukkan komitmen kuat terhadap isu intoleransi

IMG-20250728-WA0023.jpg
Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka (dok. Setwapres)

Jacky mengatakan, Gibran menunjukkan komitmen kuat terhadap isu intoleransi dengan merujuk pada pengalamannya saat menjabat sebagai Wali Kota Solo.

“Komitmen Pak Wapres sangat kuat ya, belajar dari pengalaman Pak Wapres ketika di Solo juga. Cuma menurut Pak Wapres, tidak semua tempat sama, treatment-nya harus berbeda. Tapi bahwa kita harus terus berdiri dan membagi harapan dan berjuang bersama, konsolidasi bersama untuk kasus-kasus seperti ini,” kata dia.

3. Bahas ketersediaan guru agama di sejumlah daerah

IMG-20250805-WA0006.jpg
(dok. Setwapres)

Isu lain yang turut dibahas adalah minimnya ketersediaan guru agama di sejumlah daerah yang kerap memicu kesalahpahaman dan konflik.

Dalam hal ini, Gibran berjanji untuk mendorong kebijakan yang mengakomodasi kebutuhan tersebut, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Pak Wapres juga berjanji untuk secara serius membicarakan itu untuk kesiapan bagaimana baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengakomodir hal ini,” kata dia.

PGI berharap, hasil pembicaraan dalam pertemuan ini dapat diimplementasikan dalam kebijakan nyata.

“Yang pasti, kepastian kehadiran negara baik lewat kehadiran langsung seperti itu tetapi juga kehadiran negara di dalam proses perundang-undangan, proses hukum dan legislasi, ya, dalam proses keamanan tetapi juga dalam proses-proses rekonstruksi sosial,” ucap Jacky.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us