Istana Bakal Gelar Karnaval HUT ke-80 RI, Catat Waktu dan Lokasinya
- Karnaval HUT ke-80 RI akan dimulai dari Monas, melintasi depan Istana Kepresidenan, Kementerian Dalam Negeri, Mahkamah Agung, dan berbelok ke arah Thamrin maupun Sudirman.
- Tiga mantan presiden, Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko "Jokowi" Widodo akan hadir dalam upacara detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka.
- Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengantarkan undangan langsung kepada Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk acara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan melepas keberangkatan karnaval sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-80 RI pada Minggu (17/8/2025) malam. Selain Presiden dan Wapres, para menteri pun turut hadir dalam karnaval itu.
"Semua hadir (Presiden, Wapres dan menteri)," ujar Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025).
Ia menambahkan, para menteri yang nantinya ikut tidak sekedar hadir. Mereka juga akan menumpang mobil hias dari masing-masing kementerian.
Istana pun turut mengundang masyarakat yang bermukim di Jakarta dan sekitarnya agar bisa hadir upacara detik-detik Proklamasi di pagi hari. Sedangkan upacara penurunan bendera dilakukan di sore hari.
Total ada 16 ribu undangan yang hadir pada dua acara tersebut. Lalu, acara selanjutnya perhelatan karvanal yang dimulai pukul 19.30 WIB.
"Kemudian kalau masih ada waktu luang dan berkenan, bisa ikut menyaksikan untuk pertama kalinya ya kami membuat karnaval di malam hari yang akan diberangkatkan dari area sekitar Monas pukul 19.30 WIB," imbuhnya.
Ke mana saja rute karnaval pada Minggu malam esok?
1. Titik mulai karnaval dari Monas
Lebih lanjut, Prasetyo menjelaskan, titik mulai karnaval dari Monas. Kemudian, diberangkatkan melintasi depan Istana Kepresidenan.
"Kemudian melalui depan Kementerian Dalam Negeri, Mahkamah Agung (MA), depan Istana, kemudian berbelok kiri terus ke arah Thamrin maupun Sudirman," katanya.
2. Tiga mantan presiden disebut akan hadir di upacara pengibaran bendera
Prasetyo juga sejumlah mantan presiden akan ikut hadir dalam upacara detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Minggu (17/8/2025). Mantan presiden yang akan hadir, kata Prasetyo, Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-7, Joko "Jokowi" Widodo.
"Insyaallah (Presiden ke-5, 6, dan 7 hadir)," ujarnya usai geladi bersih upacara detik-detik Proklamasi pada Kamis (14/8/2025).
Ia mengatakan, dalam gladi bersih upacara detik-detik peringatan HUT ke-80 RI, semuanya sudah sesuai harapan. Evaluasi yang ada pun, kata menteri dari Partai Gerindra itu, hanya untuk penyempurnaan saja.
"Tapi, secara umum nanti dimulai dari proses kirab ya. Kemudian peringatan detik-detik proklamasi, termasuk adanya penampilan-penampilan baik yang menghibur di Istana Merdeka maupun atraksi-atraksi dari TNI Angkatan Udara (AU). Semuanya sudah berjalan sesuai dengan yang kami skenariokan," katanya.
Prasetyo pun mengatakan, tradisi penggunaan baju adat juga kembali hadir di upacara HUT ke-80 RI. Namun, ia enggan membocorkan baju adat yang akan dipakai oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Jangan dong (bocoran baju adat). Jangan, biar surprise, surprise," imbuhnya.
3. Menhan Sjafrie antarkan undangan langsung untuk SBY
Sementara, undangan bagi Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diantarkan langsung oleh Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin. Undangan disampaikan pada Rabu kemarin di kediaman SBY di Cikeas, Bogor. Sjafrie mengatakan, dirinya diminta Prabowo agar undangan diantarkan langsung.
"Saya menerima amanah dari Presiden Prabowo untuk mengantarkan surat undangan resmi Upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka kepada Presiden ke-6 RI Jenderal TNI (Hor) (Purn) Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman Beliau di Cikeas, Bogor pada Rabu kemarin," demikian tulis Sjafrie di akun media sosialnya, Kamis (14/8/2025).
Ia mengatakan, pertemuan dengan SBY menjadi wujud penghormatan negara kepada para pemimpin bangsa. Selain itu, menjadi simbol kesinambungan pemimpin dan semangat persatuan dalam menjaga kehormatan serta persaudaraan kebangsaan.
