Jakarta Dikepung Narkoba, 60 Persen Pengguna Usia Muda

- 60 persen pengguna narkoba usia produktifMirisnya, sebagian besar pengguna narkoba di Jakarta dan kota sekitarnya merupakan usia muda. Para generasi bangsa yang seharusnya terbebas dari sabu, ganja dan teman-temannya.
- Terdapat 1.243 kasus dalam rentan 2 bulanSelama bulan Mei dan Juni, Polda Metro dan Polres jajaran mengungkap 1.243 kasus dengan 1.672 tersangka. Mereka terdiri dari pemakai hingga pengedar kelas kakap.
- Terdapat tiga kasus narkoba menonjolDari ratusan kasus yang diungkap, ada tiga yang dianggap menonjol. Pertama, pengungkapan
Jakarta, IDN Times - Mati satu tumbuh seribu, begitulah gambaran narkoba di wilayah Jakarta dan kota penyangga di sekitarnya. Sebab, peredaran barang haram masih menjadi bisnis ilegal yang menggiurkan dan paling menguntungkan.
Hal itu menjadikan sindikat narkoba tumbuh subur di Jakarta bahkan Indonesia. Narkoba terus beredar dengan macam bentuk dan modus beragam.
“Di wilayah Jakarta ini tidak ada yang tidak tersentuh oleh para pengguna maupun pengedar. Semua sudah terjangkau kegiatan ini,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Ahmad David di Polda Metro, Kamis (26/6/2025).
“Karena narkotika ini bisnis ilegal yang sangat menggiyurkan. Demand-nya tinggi, biaya produksinya kecil, keuntungan jualnya sangat besar,” lanjutnya.
1. 60 persen pengguna narkoba usia produktif

Mirisnya, sebagian besar pengguna narkoba di Jakarta dan kota sekitarnya merupakan usia muda. Para generasi bangsa yang seharusnya terbebas dari sabu, ganja dan teman-temannya.
“Sebagian besar (penyalahgunaan narkoba) 60 persen itu adalah usia produktif, 18 sampai dengan 60 tahun,” kata David.
2. Terdapat 1.243 kasus dalam rentan 2 bulan

Selama bulan Mei dan Juni, Polda Metro dan Polres jajaran mengungkap 1.243 kasus dengan 1.672 tersangka. Mereka terdiri dari pemakai hingga pengedar kelas kakap.
Hasilnya, 321,5 kilogram narkoba berbagai jenis disita sebagai barang bukti. Terdiri dari ganja 179,19 kg, sabu 33,15 kilogram, ekstasi 16.793 butir, tembakau sintetis sebanyak 4,52 kg, dan obat-obatan berbahaya sejumlah 196.327 butir.
Sisanya, Liquid THC sebanyak 2.360 ml, heroin sebanyak 1,56 kg, kokain sebanyak 1,48 gram dan MDMB-FUBINACA sebanyak 7,86 kg
"Dalam hal ini kita menyelamatkan 767.000 masyarakat Jakarta dari bahaya buruk narkoba itu sendiri serta kalau kita konversi ke nominal sudah berhasil mengungkap sebesar Rp53,51 miliar," ucap dia.
3. Terdapat tiga kasus narkoba menonjol

Dari ratusan kasus yang diungkap, ada tiga yang dianggap menonjol. Pertama, pengungkapan 143 kg ganja yang dikemas dalam koper dan dibungkus rapi seolah-olah berisi pakaian.
Barang haram ini disita dari dalam bus Antar Lintas Sumatera di kawasan Daan Mogot. Rencananya narkoba akan diedarkan ke Jakarta dan Jawa Barat.
Kedua, pengiriman sabu seberat 5,7 kg dan 5.000 butir ekstasi dari Riau yang dikamuflase dalam paket makanan. Barang dikirim pakai jasa ekspedisi, lalu polisi melakukan teknik controlled delivery dan menangkap pelaku saat paket sampai di depan rumah.
“Ya sudah klasik seakan-akan seperti makanan atau dalam bentuk teh China yang ada di depan sekalian. Kemudian ada juga bentuknya seperti makanan ikan," ujar dia.
Ketiga, kasus heroin seberat 1,56 kg yang dibawa dari Pekanbaru dan disembunyikan di dalam kompartemen pintu mobil. Mobil dibawa menggunakan towing car, lalu dijemput kurir di Jakarta.
"Rekan rekan ketahui adalah produsen dari Amerika latin dan Asia tenggara khususnya Golden Triangle Thailand, Laos maupun Myanmar dan ini masih kita kembangkan karena ini barang yang jarang ada di wilayah hukum Jakarta," ucap dia.
Dalam kasus ini, para tersangka dijerat UU Narkotika No. 35 Tahun 2009, dengan ancaman hukuman paling ringan lima tahun dan paling berat hukuman mati.
Sementara itu, seluruh barang bukti yang sudah berkekuatan hukum tetap akan dimusnahkan di RSPAD menggunakan mesin incinerator bersuhu tinggi. Pemusnahan dilakukan berdasarkan ketetapan dari Kejaksaan Negeri.
"Barang yang akan dimusnahkan ada ganja sebanyak 155,5 kilogram, kemudian sabu 10,7 kilogram, ekstasi 5612 butir dan heroin 1,561 kilogram," ujar dia.