Komnas Perempuan: AI Bisa Jadi Alat Pemulihan untuk Korban Kekerasan

- AI bisa dimanfaatkan untuk deteksi dini konten tindakan kekerasan
- Teknologi penting digunakan menjadi ruang aman
- Pentingnya penguatan sinergi database kekerasan pada perempuan
Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menilai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) perlu diarahkan untuk memperkuat kesetaraan gender, mengubah stigma dan streotipe gender, dan mempercepat pencegahan.
Selain itu AI juga bisa dimanfatkan untuk penanganan dan pemulihan korban kekerasan terhadap perempuan. Komnas Perempuan menegaskan penguatan infrastruktur digital dan literasi teknologi berbasis gender sangat penting dilakukan.
“Teknologi harus diarahkan untuk mencegah kekerasan, menyelamatkan dan memulihkan korban kekerasan. Bukan menjadi alat baru serta memfasilitasi untuk melukai perempuan. Tanpa kebijakan yang responsif gender, kemajuan teknologi berisiko melanggengkan kekerasan dan diskriminasi dalam bentuk baru,” kata Komisioner Komnas Perempuan, Chatarina Pancer Istiyani, Selasa (12/8/2025).
1. AI bisa dimanfaatkan untuk deteksi dini konten tindakan kekerasan

Inovasi teknologi untuk layanan pelaporan dan pendampingan korban yang cepat dan menjangkau daerah-daerah terpencil adalah kunci. AI, misalnya, kata dia, dapat dimanfaatkan untuk deteksi dini konten tindakan kekerasan dan diskriminasi maupun tindakan lain yang merendahkan martabat perempuan, identifikasi pola KBGO, hingga analisis risiko yang memudahkan pencegahan.
2. Teknologi penting digunakan menjadi ruang aman

Dia juga menjelaskan, teknologi bisa berpotensi membuka ruang dan bentuk baru dari diskriminasi dan kekerasan. Oleh karenanya teknologi penting digunakan menjadi ruang aman yang melindungi dan memberdayakan perempuan.
Saat ini, penggunaan teknologi dan platform daring menjadi ruang terbuka yang digunakan oleh pelaku yang menyusup pada ruang yang sangat privasi melalui beragam aplikasi digital.
3. Pentingnya penguatan sinergi database kekerasan pada perempuan

Komisioner Komnas Perempuan, Daden Sukendar mendesak pentingnya penguatan sinergi database kekerasan terhadap perempuan, penerapan standar keamanan dan pelaporan ramah korban berbasis AI di lingkungan Kementerian atau Lembaga dan masyarakat sipil, termasuk alokasi anggaran perlindungan digital yang responsif gender.
"Komnas Perempuan menghimbau publik untuk menggunakan percepatan teknologi sebagai peluang untuk membangun transformasi keadilan dan ruang kehidupan yang setara aman bagi semua, termasuk bagi perempuan," katanya.