Mantan JI Kembali ke NKRI, Wamenag: Cukup Buktikan dengan Aktivitas

- Wamen Syafi’i menegaskan, praktik keagamaan perlu disesuaikan tanpa mengurangi keyakinan terhadap agama.
- Syafi'i menegaskan komitmen terhadap ajaran Islam tidak bertentangan dengan kecintaan terhadap NKRI.
- Dua mantan pemimpin JI yakni Zarkasih dan Para Wijayanto hadir dalam pertemuan, mengungkapkan rasa syukur dan optimis bisa berkontribusi bagi NKRI.
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Agama, Muhammad Syafi’i, menyambut kembalinya mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pada Selasa (22/7/2025) di kantor Kementerian Agama RI, Jakarta.
Hal ini disampaikan Syafi’i saat bertemu dengan mantan pemimpin JI. Menurut dia, cinta pada NKRI tidak harus dibuktikan dengan pernyataan, tetapi melalui tindakan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Tidak perlu apa namanya mengumbar statement tentang kita sudah bubar, kita sudah tidak ini. Buktikan saja dengan aktivitas-aktivitas. Dan aktivitas itu, siapa pun yang melihat, itu adalah aktivitas mereka yang cinta kepada NKRI. Itu saja menurut saya. Jalan saja secara alamiah, secara natural,” kata Syafi’i dilansir Kemenag, Rabu (23/7/2025).
1. Ekspresi keagamaan disesuaikan dengan kesepakatan bersama

Syafi’i menegaskan, saat ini praktik keagamaan perlu disesuaikan dengan kesepakatan bersama tanpa mengurangi keyakinan terhadap agama.
“Bahwa keyakinan kita kepada agama tidak boleh berkurang. Tetapi mungkin proses untuk melakukan kegiatan dalam rangka aktivitas dari keyakinan itu, ya mungkin sudah kita ubah sehubungan dengan kesepakatan,” kata dia.
2. Cinta terhadap NKRI tidak bertentangan dengan komitmen Islam

Setelah memberi beberapa masukan pada mantan anggota JI, Syafi'i menegaskan, komitmen terhadap ajaran Islam tidak harus bertentangan dengan kecintaan terhadap NKRI. Selain itu, dia juga menyinggung persoalan pembubaran organisasi JI yang dinyatakan telah sah secara hukum.
“Kalau tadi sudah secara de jure dan de facto, dengan disaksikan aparat, maka kita harus yakin bahwa kita sudah kembali ke NKRI. Dengan semua kewajiban, dan tentu saja hak,” kata dia.
3. Hadir dua mantan pemimpin JI

Dua mantan pemimpin JI, yakni Zarkasih yang menjabat pada 2004 hingga 2007, dan Para Wijayanto yang menjabat pada 2008 hingga 2019 hadir dalam pertemuan yang dilakukan. Mereka mengungkapkan rasa syukur dan optimis bisa berkontribusi bagi NKRI.
“Kedepannya semakin yakin bahwasannya dengan bergabungnya kami pada NKRI, kita akan semakin mantap,” Kata Zarkasih.
Seperti diketahui, JI adalah organisasi keagamaan yang pernah dianggap teroris di wilayah Asia Tenggara, namun telah menyatakan bubar sejak Juni 2024.