Menko Budi Minta Siapkan Posko Darurat di Area Terdampak Gempa Rusia

- Peringatan BMKG soal ketibaan gelombang tsunami di sebagian wilayah Indonesia
- Pemda yang areanya berstatus awas minta warga untuk evakuasi
- BNPB wanti-wanti tsunami setinggi 50 cm bisa membunuh
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan meminta kepada seluruh jajaran terkait untuk menyiapkan segala kemungkinan yang terjadi sebagai dampak dari gempa Magnitudo 8,7 yang terjadi di lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia. Apalagi menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa itu berpotensi menimbulkan tsunami.
Gelombang tsunami diprediksi turut melanda sebagian wilayah Indonesia, yakni Gorontalo, Maluku Utara, Papua Barat, Papua dan Sulawesi Utara.
"Saya telah menyampaikan instruksi kepada kementerian atau lembaga terkait untuk melakukan langkah-langkah persiapan dan pencegahan yang diberikan kepada pemda, BNPB, dan BPBD, TNI/Polri, Basarnas, dan BMKG untuk menyiapkan posko tanggap darurat di provinsi terkait," ujar Budi di dalam keterangan tertulis pada Rabu (30/7/2025).
Selain itu, purnawirawan jenderal di Polri itu turut meminta kepada sejumlah lembaga untuk menyiapkan personel di lapangan agar siap dalam mendukung dan melaksanakan evakuasi termasuk pengamanan jalur evakuasi, pengendalian massa, menjaga fasilitas vital di pesisir hingga menyiagakan tim SAR maritim.
"Saya juga meminta diberikan peringatan resmi serta mengurangi aktivitas di pantai dan pelabuhan dan memutakhirkan peringatan setiap 30 menit hingga ada pernyataan berakhirnya ancaman," tutur dia.
Berapa lama kira-kira gelombang tsunami tiba di sebagian wilayah Indonesia?
1. Peringatan BMKG soal ketibaan gelombang tsunami di sebagian wilayah Indonesia

Berikut perkiraan waktu ketibaan gelombang tsunami:
Waspada: Sulut, Kepulauan Talaud (estimasi waktu tiba: 30-07-2025 13:52:24 WIB)
Waspada: Malut, Halmahera Utara (estimasi waktu tiba: 30-07-2025 14:04:24 WIB)
Waspada: Papua barat, Manokwari (estimasi waktu tiba: 30-07-2025 14:08:54 WIB)
Waspada: Papua Barat, Raja Ampat bagian utara (estimasi waktu tiba: 30-07-2025 14:18:54 WIB)
Waspada: Papua, Biak Numfor (estimasi waktu tiba: 30-07-2025 14:21:54 WIB)
Waspada: Papua, Supiori (estimasi waktu tiba: 30-07-2025 14:21:54 WIB)
Waspada: Papua Barat, Sorong bagian utara (estimasi waktu tiba: 30-07-2025 14:24:54 WIB)
Waspada: Papua, Jayapura (estimasi waktu tiba: 30-07-2025 14:30:24 WIB)
Waspada: Papua, Sarmi (estimasi waktu tiba: 30-07-2025 14:30:24 WIB)
Waspada: Gorontalo, Kota Gorontalo (estimasi waktu tiba: 30-07-2025 15:39:54 WIB).
2. Pemda yang areanya berstatus awas minta warga untuk evakuasi

BMKG juga mengeluarkan instruksi sebagai berikut:
Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang berada pada status "Awas" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi menyeluruh
Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang berada pada status "Siaga" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi
Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang berada pada status "Waspada" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai
3. BNPB wanti-wanti tsunami setinggi 50 cm bisa membunuh

Sementara itu, Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) mewanti-wanti masyarakat agar tidak mendekati wilayah garis pantai dalam periode 2 jam hingga waktu yang telah ditentukan. BNPB juga mengingatkan gelombang tsunami setinggi 50 centimeter (cm) pun tetap bisa menghilangkan nyawa manusia.
"Berdasarkan catatan terdahulu, tsunami yang terjadi di Tohoku, Jepang pada 2011 telah menyebabkan satu warga di Papua meninggal dunia, tepatnya di Teluk Youtefa. Tsunami setinggi 50 centimeter dapat beramplifikasi dan ketinggiannya berpotensi meningkat jika gelombangnya menerjang wilayah teluk," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis hari ini.