Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nadiem Diperiksa KPK 9 Jam: Saya Beri Keterangan Pengadaan Cloud

Nadiem Makarim Diperiksa KPK
Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim (IDN Times/Aryodamar)
Intinya sih...
  • Nadiem Makarim diperiksa KPK terkait pengadaan Cloud selama 9 jam.
  • Nadiem memberikan keterangan dengan lancar dan mengapresiasi undangan klarifikasi KPK.
  • KPK menyelidiki dua kasus dugaan korupsi di Kemendikbudristek saat dipimpin Nadiem Makarim terkait Google Cloud dan kuota internet gratis saat pandemi COVID-19.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, dimintai keterangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait penyelidikan dugaan korupsi pengadaan Cloud. Ia diperiksa selama hampir sembilan jam.

Pantauan IDN Times di KPK, Nadiem tiba sekitar pukul 09.17 WIB. Ia kemudian terlihat keluar sekitar pukul 18.44 WIB.

Usai diperiksa KPK, Nadiem mengakui ditanya soal pengadaan Cloud. Menurutnya, permintaan keterangan berlangsung lancar.

"Tadi baru saja, alhamdulillah sudah selesai. Saya diminta memberikan keterangan mengenai pengadaan Cloud di Kemendikbud," ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).

Mantan Bos Gojek itu mengapresiasi undangan permintaan klarifikasi KPK. Ia bersyukur mendapatkan kesempatan tersebut.

"Saya ingin berikan apresiasi sebesar-besarnya kepada KPK juga telah berikan kesempatan untuk melakukan keterangan," ujarnya.

"Sekarang permisi dulu saya mau kembali ke keluarga," imbuhnya.

Diketahui, KPK tengah menyelidiki dua kasus dugaan korupsi di Kemendikbudristek saat dipimpin Nadiem Makarim. Dua kasus itu adalah dugaan korupsi Google Cloud dan kuota internet gratis saat pandemik COVID-19.

Penyelidikan yang dilakukan KPK diungkapkan Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu beberapa waktu lalu. Namun, menurutnya kasus yang diselidiki KPK berbeda dengan yang diusut Kejaksaan Agung,

"Ada perangkat kerasnya (laptop Chromebook), ada tempat penyimpanan datanya (Google Cloud), ada paket datanya (kuota internet gratis) untuk menghidupkan itu (laptop Chromebook). Iya betul (ada penyelidikan kuota internet gratis terkait Google Cloud dan Chromebook)," jelasnya.

Asep menjelaskan, kasus itu terjadi pada saat pandemik COVID-19. Saat itu sekolah terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar online.

"Waktu itu kita ingat zaman COVID-19, ya pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran daring. Tugas-tugas anak-anak kita yang sedang belajar dan lain-lain, kemudian hasil ujian, itu datanya disimpan dalam bentuk cloud. Google Cloud-nya," ujar Asep.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us