Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

P2MI Bakal Buka Kelas Migran di Sekolah Rakyat Bekasi

IMG_20250814_163358.jpg
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding. (IDN Times/Imam Faishal)
Intinya sih...
  • Pembekalan siswa agar dapat kerja di luar negeriKelas migran akan membekali siswa dengan keterampilan dasar, pelatihan bahasa asing, dan pengenalan budaya kerja di negara-negara tujuan PMI.
  • Siswa mendapat banyak pilihan setelah lulusDengan adanya kelas migran, para siswa dapat memilih melanjutkan kuliah, bekerja di dalam negeri, maupun menjadi PMI.
  • Akan melibatkan alumni migranKelas migran akan melibatkan lembaga bahasa dan alumni PMI dari berbagai negara seperti Jepang dan Korea sebagai tenaga pengajar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bekasi, IDN Times - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding bakal mengadakan Kelas Migran di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13, Kota Bekasi. Karding menyampaikan, nantinya kelas migran bakal diterapkan kepada siswa kelas 10 melalui kegiatan ekstrakurikuler setiap minggunya.

“Jadi hari ini saya sengaja mengunjungi SMA 13 Bekasi yang merupakan rintisan Sekolah Rakyat. Di sini ada 180 siswa, dan tadi saya memberi motivasi kepada adik-adik kita agar mereka punya kepercayaan diri dan semangat,” ujar Karding di Bekasi, Kamis (14/8/2025).

1. Pembekalan siswa agar dapat kerja di luar negeri

IMG_20250814_163416.jpg
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding di Sekolah Rakyat Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Karding menyampaikan, nantinya kelas migran akan membekali siswa dengan keterampilan dasar yang dibutuhkan saat bekerja di luar negeri. Salah satu fokus program tersebut yakni pelatihan bahasa asing seperti bahasa Inggris dan pengenalan budaya kerja di negara-negara yang kerap menjadi tujuan pekeja migran Indonesia (PMI).

“Saya berharap Sekolah Rakyat juga mengakomodasi konsep yang ada di kami, di Kementerian P2MI, namanya Kelas Migran. Mereka akan dilatih paling tidak bahasa, dan yang kedua soal pengetahuan tentang negara-negara yang potensial untuk bekerja,” jelas Karding.

2. Siswa mendapat banyak pilihan setelah lulus

IMG_20250814_172704_1.jpg
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding. (IDN Times/Imam Faishal)

Karding juga menyampaikan, dengan adanya kelas migran, nantinya para siswa dapat memiliki pilihan setelah lulus sekolah. Mereka dapat memilih melanjutkan kembali kuliah, bekerja di dalam negeri, maupun menjadi PMI.

"Lalu nanti setelah mereka lulus, peluang mereka untuk terserap itu sangat tinggi. Yang tidak mau bekerja di dalam negeri, boleh bekerja di luar negeri. Atau yang ingin melanjutkan kuliah, silakan. Itu pilihan saja,” kata dia.

Karding juga menyampaikan, pengalaman bekerja di luar negeri dapat membawa banyak manfaat, mulai dari pendapatan yang lebih tinggi, peningkatan keterampilan, hingga transfer pengetahuan dan teknologi.

“Sehingga paling tidak dua bulan atau tiga bulan, dengan gaji yang cukup tinggi, pengalaman yang cukup baik. Transfer teknologi, transfer knowledge, karakter, skill jadi akan sangat baik,” katanya.

3. Akan melibatkan alumni migran

IMG_20250715_161824.jpg
Siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Karding juga menambahkan, nantinya kegiatan kelas migran akan melibatkan lembaga bahasa, alumni PMI dari berbagai negara seperti Jepang dan Korea.

“Tenaga pengajar bisa dari sekolah bahasa, atau kita hire (memperkerjakan) dari alumni Jepang, Korea, atau negara lain. Tapi secara umum, yang saya minta diwajibkan tadi adalah bahasa Inggris sejak awal, sebagai bahasa kedua (setelah bahasa Indonesia)," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us