Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pertamina Patra Niaga Pionir Kembangkan Ekosistem SAF

1001032305.jpg
Pertamina Patra Niaga memperluas ekosistem penyediaan feedstock Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) dengan mengedepankan konsep ekonomi sirkular yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. (Dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • Pertamina Patra Niaga mengembangkan ekosistem penyediaan feedstock Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak jelantah dengan konsep ekonomi sirkular.
  • Pengumpulan minyak jelantah dilakukan melalui jalur ritel dan kemitraan kolektif, berhasil mengajak partisipasi masyarakat dan melibatkan 2.443 orang di 10 lokasi di Indonesia.
  • Lembaga penyalur Pertamina Patra Niaga dan jaringan entitas dalam Pertamina Group akan menjadi titik-titik pengumpulan minyak jelantah, membangun ekosistem berkelanjutan yang menghubungkan rumah tangga dan pelaku usaha mikro dan kecil.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Pertamina Patra Niaga memperluas ekosistem penyediaan feedstock Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) dengan mengedepankan konsep ekonomi sirkular yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Melalui program pengumpulan minyak jelantah yang terintegrasi dengan aplikasi MyPertamina dan penempatan di lokasi-lokasi strategis Pertamina, Pertamina Patra Niaga mendorong masyarakat menjadi bagian dari rantai pasok energi bersih sekaligus membuka peluang ekonomi baru di tingkat lokal.

1. Memanfaatkan kolaborasi

1001031644.jpg
Pertamina Patra Niaga memperluas ekosistem penyediaan feedstock Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) dengan mengedepankan konsep ekonomi sirkular yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. (Dok. Pertamina)

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menjelaskan bahwa dalam ekosistem SAF di Pertamina, Pertamina Patra Niaga berperan menyediakan feedstock dengan mengumpulkan minyak jelantah melalui dua jalur, yaitu jaringan ritel dan kemitraan kolektif atau industri.

“Melalui jalur ritel, kami mengumpulkan minyak jelantah rumah tangga yang saat ini sudah dilakukan di 10 titik seperti di SPBU. Rencana ini akan diperluas dengan menambah 25 titik lagi sehingga masyarakat dapat lebih mudah menyerahkan minyak jelantahnya. Sementara untuk jalur kemitraan akan memanfaatkan kolaborasi kemitraan dengan asosiasi. Potensi ini bisa berkembang menjadi gerakan nasional dan membangun peluang ekonomi masyarakat,” ujarnya.

2. Berhasil mengajak partisipasi masyarakat

1001031635.jpg
Pertamina Patra Niaga memperluas ekosistem penyediaan feedstock Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) dengan mengedepankan konsep ekonomi sirkular yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. (Dok. Pertamina)

Sejak diluncurkan pada Desember 2024 hingga Juli 2025, program pengumpulan minyak jelantah ini telah berhasil mengajak partisipasi masyarakat untuk mengumpulkan lebih dari 86 ribu liter minyak jelantah rumah tangga dan melibatkan 2.443 masyarakat di 10 lokasi di Indonesia.

Saat ini, titik-titik pengumpulan minyak jelantah berada di SPBU COCO MT Haryono, SPBU COCO Kalimalang, RS Pelni, RS Pusat Pertamina, Kantor Pertamina Patra Niaga, SPBU COCO BSD City, SPBU COCO Dago Bandung, SPBU COCO Semarang, Pertamina Coop Mart Plaju, dan Sport Centre Plaju.

3. Berpartisipasi menjadi bagian

1001031638.jpg
Pertamina Patra Niaga memperluas ekosistem penyediaan feedstock Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) dengan mengedepankan konsep ekonomi sirkular yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. (Dok. Pertamina)

Lebih lanjut, Mars Ega menambahkan bahwa nantinya lembaga penyalur yang dimiliki Pertamina Patra Niaga serta jaringan milik berbagai entitas di dalam Pertamina Group seperti IHC dan Patra Jasa bahkan program-program pemberdayaan masyarakat akan menjadi titik-titik pengumpulan minyak jelantah, membangun ekosistem berkelanjutan yang menghubungkan rumah tangga dan pelaku usaha mikro dan kecil untuk berpartisipasi menjadi bagian dalam ekosistem penyediaan SAF.

“Pendekatan ini dapat menjadi model penerapan ekonomi sirkular di sektor energi. Minyak jelantah yang biasanya dibuang bisa diubah menjadi bahan bakar penerbangan rendah emisi. Siklus ini menguntungkan masyarakat, mengurangi limbah, dan mendukung transisi energi,” pungkas Mars Ega. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us