Menhut: Prabowo Sudah Beri Lahan Konservasi Gajah di Aceh, Besok Evaluasi

- Lahan konservasi gajah di Aceh sesuai amanat Raja Charles III
- Langkah komprehensif untuk menyelesaikan konflik manusia dan gajah sudah dilakukan
- Presiden Prabowo Subianto beri lahan 90 ribu hektare untuk konservasi gajah di Aceh
Jakarta, IDN Times - Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, mengatakan pemerintah telah memberikan lahan untuk konservasi gajah di Aceh. Lahan tersebut sudah digunakan dan akan ada rapat evaluasi pada Kamis, 7 Juli 2025.
Presiden Prabowo Subianto sempat mengatakan akan memberikan lahan 90 hektare untuk konservasi gajah di Aceh. Lahan tersebut diminta kelompok pelestari alam, World Wide Fund for Nature (WWF) yang dipimpin Raja Charles III.
"Sudah mulai, besok evaluasi," ujar Raja Juli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
1. Lahan konservasi gajah di Aceh juga amanat dari Raja Charles

Raja Juli mengatakan, lahan konservasi untuk gajah di Aceh juga sesuai dengan amanat dan permintaan Raja Inggris, Raja Charles III. Sehingga hal itu juga menjadi perhatian dari pemerintah Indonesia.
"Sebelumnya saya sudah dateng ke Aceh juga bersama dengan Dubes Inggris, ini kan amanat dari King Charles, Raja Inggris. Besok akan saya sampaikan ke teman-teman perkembangannya," ucap dia.
2. Sudah ada langkah komperhensif dalam menyelesaikan konflik manusia dan gajah

Raja Juli mengaku, ketika datang ke Aceh pada Juli 2025, sudah ada langkah komperhensif untuk menyelesaikan konflik antara manusia dan gajah.
"Ketika saya ke Aceh sebulan yang lalu, sudah ada rencana yang komprehensif tentang bagaimana menghindari terjadinya konflik antara gajah dan manusia, gajah tidak masuk ke perkampungan, dengan memberikan pengayaan makanan gajah, dan menghubungkan koridor ada satu tempat dengan tempat lain," kata dia.
"Sehingga gajah bisa melintas dengan baik. Ini amanah penting di relasi kita dengan Inggris, sehingga kita kawal dengan baik," sambung politikus PSI itu.
3. Cerita Prabowo beri lahan untuk konservasi gajah di Aceh

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sempat bercerita akan membangun konservasi gajah di Aceh. Dia mengatakan, ada kelompok pelestari alam, World Wide Fund for Nature (WWF) yang mendatanginya untuk meminta lahan 10 ribu hektare (ha).
"Jadi ini cerita benar, suatu saat saya didatangi, dikirim utusan ke saya oleh kelompok pencinta atau konservasi alam, WWF ini pembinanya Raja Charles ketiga, salah satu pembinanya dia. Utusan datang ke saya, mereka tahu bahwa saya sebagai pengusaha," ujar Prabowo dalam pidatonya pada penutupan Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, Minggu, 20 Juli 2025.
Namun, permintaan lahan 10 ribu hektare itu ditolak Prabowo. Prabowo justru memberi lebih banyak, yakni 20 ribu hektare.
"Langsung saya tolak, saya tidak setuju! Tidak akan saya kasih 10 ribu hektare untuk kawasan gajah tersebut, saya akan kasih 20 ribu hektare. Jadi kaget mereka, terus si utusan kembali ketemu. Mereka-mereka ini aktivis WWF setelah menghadap saya dan dia ulangi, saya punya, tadi Presiden tolak gak dikasih 10 ribu, kecewa mereka mukanya, tapi dikasih 20 ribu, wah mereka cerah," kata dia.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengatakan, Raja Charles ketiga mengirim surat kepadanya yang berisi tentang fokus dalam perlindungan alam, flora, dan fauna.
"Begitu saya baca surat dari Raja Charles saya sampaikan ke duta besar, memang dari konsepsi yang saya kuasai, saya telah serahkan 20 ribu hektare, tapi karena surat dari Raja Charles ini, saya ambil keputusan sekarang saya serahkan 90 ribu hektare untuk kawasan perlindungan. Saya sisakan 8 ribu," ujar Prabowo.
Prabowo juga menegaskan, akan memperhatikan Tanah Nasional Way Kambas di Lampung. Ini merupakan tempat konservasi gajah di Indonesia.