Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemlu Upayakan Pemulangan 9 Awak Kapal WNI Terjebak di Mozambique

IMG-20250705-WA0028.jpg
Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Intinya sih...
  • Gaji sudah dibayar, masalah baru munculSetelah negosiasi intensif, KBRI Maputo menyelesaikan masalah gaji pada Februari 2025. Namun, para awak kembali mengeluhkan pembayaran gaji macet dan suplai logistik yang menipis.
  • Terhambat masalah hukum dan kru penggantiPemilik kapal tak bisa memenuhi kewajiban hukum di Mozambique. Otoritas setempat mensyaratkan kru pengganti sebelum sembilan WNI bisa turun dari kapal.
  • Logistik dikirim, kondisi kru tetap dipantauKBRI Maputo mengirimkan bantuan logistik ke atas kapal dan terus memonitor kondisi para kru WNI secara intensif untuk mencari solusi pem
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Maputo terus mengupayakan pemulangan sembilan awak kapal WNI yang bekerja di LPG tanker Gas Falcon berbendera Gabon.

Kasus ini mencuat sejak 15 Januari 2025, ketika KBRI Maputo menerima aduan langsung dari para awak kapal. Mereka mengeluhkan gaji yang tidak dibayar selama tiga bulan oleh Gator Shipping, perusahaan pemilik kapal.

1. Gaji sudah dibayar, masalah baru muncul

Setelah melakukan negosiasi intensif, KBRI Maputo berhasil menyelesaikan masalah gaji tersebut pada Februari 2025. Namun, persoalan belum berakhir.

Pada April 2025, para awak kembali menyampaikan keinginan untuk turun dari kapal. Mereka kembali mengeluhkan pembayaran gaji macet, ditambah dengan suplai logistik semakin menipis.

KBRI Maputo segera menindaklanjuti hal ini dengan melayangkan nota diplomatik kepada otoritas Mozambique dan pemilik kapal.

2. Terhambat masalah hukum dan kru pengganti

Direktur PWNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha bahas proses pemulangan WNI yang dikeluarkan dari Myanmar. (Dok. Kemlu RI)
Direktur PWNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha bahas proses pemulangan WNI yang dikeluarkan dari Myanmar. (Dok. Kemlu RI)

Upaya pemulangan ternyata terkendala urusan hukum. Pemilik kapal disebut tak bisa memenuhi kewajiban hukum di Mozambique.

Selain itu, demi alasan keselamatan pelayaran, otoritas setempat mensyaratkan agar pemilik kapal menyiapkan kru pengganti sebelum sembilan WNI bisa turun.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menegaskan pemerintah terus mencari jalan keluar terbaik.

“Kemlu bersama KBRI Maputo terus mengupayakan proses sign off sembilan awak kapal WNI. Kami juga memastikan pemenuhan hak-hak mereka serta menjaga kondisi para kru tetap sehat,” ujar Judha dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).

3. Logistik dikirim, kondisi kru tetap dipantau

15b19639-1df2-4d29-9496-e1f178c242f0.jpeg
Bantuan logistik dari KBRI Maputo untuk 9 WNI ABK di Mozambique. (Dok. KBRI Maputo)

Untuk memastikan kondisi para awak tetap terjaga, KBRI Maputo mengirimkan bantuan logistik ke atas kapal. Judha menambahkan, komunikasi dengan para kru WNI dilakukan secara intensif agar mereka tidak merasa ditinggalkan.

“Kami memonitor kondisi para kru setiap hari dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik di Mozambique maupun di Indonesia, untuk mendorong solusi secepatnya,” kata Judha.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us