Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inilah Negara dengan Sistem Pertahanan Udara Terbaik di Dunia!

ilustrasi pertahanan udara (pexels.com/Jacxon Matthew Wilis)
ilustrasi pertahanan udara (pexels.com/Jacxon Matthew Wilis)
Intinya sih...
  • Rusia S-400 Triumph memiliki jangkauan hingga 400 km dan kecepatan rudal melebihi Mach 14, dapat melacak hingga 300 target sekaligus.
  • Israel David’s Sling dikembangkan untuk menghadapi roket jarak menengah, telah beroperasi sejak 2017, terbukti dalam mencegah serangan selama konflik.
  • Amerika Serikat THAAD dirancang untuk mencegat rudal balistik di fase terminal dengan teknologi hit-to-kill, memiliki jangkauan 200 km dan tingkat keberhasilan uji coba 100%.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pertahanan udara menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga kedaulatan sebuah negara di tengah ancaman modern seperti rudal, drone, dan pesawat tempur. Dilansir Jagran Josh, sistem ini memanfaatkan teknologi canggih untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan ancaman sebelum menembus wilayah udara strategis.

Dengan ragam kemampuan mulai dari jarak pendek hingga jarak jauh, setiap negara berlomba mengembangkan sistem pertahanan udara terbaiknya. Negara mana saja yang memiliki sistem pertahanan udara terbaik di dunia? Mari simak beritanya.

1. Rusia

ilustrasi Rusia Perang Dunia I (pexels.com/Ivan Hassib)
ilustrasi Rusia Perang Dunia I (pexels.com/Ivan Hassib)

S-400 Triumph buatan Rusia dikenal sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling mematikan di dunia, dengan jangkauan hingga 400 km dan kecepatan rudal melebihi Mach 14. Sistem ini dapat melacak hingga 300 target sekaligus dan dikerahkan hanya dalam waktu 5 menit.

“Teknologi ini mengandalkan empat jenis rudal, termasuk 40N6E jarak jauh, serta radar 91N6E yang mampu mendeteksi ancaman sejauh 600 km,” tulis laman resmi Jagran Josh. Selain digunakan di Rusia, sistem ini juga diekspor ke China, India, dan Turki sebagai bagian dari aliansi strategis.

2. Israel

Sistem anti-rudal Israel atau Iron Dome mencegat roket-roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza terlihat dari kota Ashkelon, Israel, Rabu (10/5/2023). ANTARA FOTO/Reuters/Amir Cohen/nym.
Sistem anti-rudal Israel atau Iron Dome mencegat roket-roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza terlihat dari kota Ashkelon, Israel, Rabu (10/5/2023). ANTARA FOTO/Reuters/Amir Cohen/nym.

David’s Sling dikembangkan bersama oleh Israel dan Amerika Serikat untuk menghadapi roket jarak menengah, rudal jelajah, dan ancaman balistik hingga 300 km. Rudal Stunner miliknya dilengkapi pencari elektro-optik/inframerah yang mampu membedakan umpan dari hulu ledak asli.

Sistem ini bekerja bersama Iron Dome dalam pertahanan multi-tingkat Israel dan telah beroperasi sejak 2017. Keandalannya terbukti dalam mencegah serangan selama konflik, terutama dari wilayah Gaza.

3. Amerika Serikat

sistem rudal THAAD milik AS. (commons.wikimedia.org/US Missile Defense Agency)
sistem rudal THAAD milik AS. (commons.wikimedia.org/US Missile Defense Agency)

Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) dirancang untuk mencegat rudal balistik di fase terminal dengan teknologi hit-to-kill. Sistem ini memiliki jangkauan 200 km, ketinggian pencegatan 150 km, dan tingkat keberhasilan uji coba 100 persen.

Dengan radar AN/TPY-2 yang mampu mendeteksi ancaman hingga 1.000 km, THAAD menjadi andalan AS dalam melindungi wilayahnya dan sekutunya. Sistem ini telah ditempatkan di AS, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan untuk mengantisipasi ancaman dari Korea Utara dan Iran.

Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us