Rusia Protes Nelayannya Tidak Boleh Tangkap Ikan di Perairan Norwegia

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia memprotes pembatasan kapal nelayannya untuk mengambil ikan di perairan Norwegia pada Selasa (29/7/2025). Pembatasan ini disebut sebagai pelanggaran Kesepakatan 1976.
“Norwegia telah menunjukkan sikap tidak bersahabat karena melanggar kesepakatan bilateral di ranah perikanan. Aksi ini merusak sistem dan manajemen regulasi penangkapan ikan antara kedua negara,” ujarnya, dikutip dari Tass.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan bilateral Rusia-Norwegia terus memanas imbas perang Rusia-Ukraina. Oslo berencana mendirikan pagar di sepanjang perbatasan Rusia.
1. Sudah ada dialog antara Rusia dan Norwegia
Kemlu Norwegia mengatakan, sudah ada pertemuan antara Kemlu Rusia dan perwakilan dari Duta Besar (Dubes) Norwegia di Moskow untuk berdialog soal pembatasan ini.
“Rusia sudah menunjukkan kekecewaan atas keputusan Norwegia untuk memasukkan Nordebo JSC dan Murman Seafood. Dari pihak Norwegia, kami berharap dapat melanjutkan kerja sama manajemen perikanan di Laut Barents dengan Rusia,” ungkapnya, dilansir dari Politico.
Di sisi lain, Norwegia mengatakan akan mendukung sekutu Eropa dalam menetapkan sanksi kepada Rusia atas invasi skala besar ke Ukraina dan sikap buruk terhadap negara-negara NATO.
2. Sebut kapal nelayan Rusia terlibat spionase
Pada awal Juli, Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide menetapkan pembatasan operasional kepada kapal dari dua perusahaan perikanan Rusia, Norebo JSC dan Murman Seafood. Langkah ini mengikuti kebijakan yang diterapkan Uni Eropa (UE).
“Belakangan ini, kami melihat maraknya kampanye hybrid Rusia kepada negara-negara sekutu. Kami melihat kedua perusahaan itu mendapat dukungan dari pemerintah Rusia untuk mengawasi dan terlibat aktivitas intelijen di perairan Norwegia,” terangnya.
Kapal milik dua perusahaan tersebut dikhawatirkan akan terlibat dalam sabotase dan mengancam keamanan Norwegia. Keputusan ini menjadi langkah untuk menegakkan kepentingan keamanan Norwegia.
3. Rusia sebut keputusan Norwegia dilandasi motif politik

Dubes Rusia di Oslo, Nikolay Korchunov mengatakan, ketetapan sanksi kepada dua perusahaan perikanan Rusia itu tidak masuk akal dan membuat rumit prospek hubungan bilateral.
“Kami menganggap keputusan pemerintah Norwegia tidak logis dan dilandasi motif politik. Segala aksi yang berdampak pada kepentingan ekonomi perusahaan kami tidak bisa diterima. Ini hanya akan membuat mereka frustasi,” tandasnya.
Norwegia bukan termasuk anggota UE. Namun, negara Nordik itu tergabung dalam aliansi militer NATO dan menjadi salah satu pendukung Ukraina dalam menahan serangan Rusia.