Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hewan dengan Organ Tubuh Lebih Besar Dibanding Tubuhnya Sendiri

ilustrasi bunglon (pexels.com/Сергей Сёмин)
ilustrasi bunglon (pexels.com/Сергей Сёмин)
Intinya sih...
  • Kecoa memiliki otak besar yang memungkinkan mereka bertahan hidup dalam kondisi ekstrem dan beradaptasi dengan lingkungan.
  • Gajah Afrika memiliki telinga besar yang membantu mengatur suhu tubuhnya di habitat panas seperti savana.
  • Burung hantu memiliki mata besar untuk penglihatan malam yang tajam, sementara bunglon memiliki lidah panjang untuk menangkap mangsa dengan efisien.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia hewan menyimpan banyak keunikan biologis yang luar biasa, termasuk soal ukuran organ tubuh yang memang tidak selalu proporsional. Beberapa hewan ternyata memiliki organ tubuh tertentu yang ukurannya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran tubuh keseluruhan.

Organ-organ yang sangat besar pada umumnya memiliki fungsi penting untuk kelangsungan hidup hewan tersebut, mulai dari berburu, menarik pasangan, hingga beradaptasi dengan lingkungan. Berikut ini merupakan beberapa contoh hewan yang memiliki organ tubuh yang sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya secara keseluruhan.

Sumber:

https://www.nationalgeographic.com/science/article/organs-mesentery-snakes-sharks

https://www.reconnectwithnature.org/news-events/big-features/wild-ways-animals-protect-themselves/

https://sandiegozoowildlifealliance.org/story-hub/2019/02/11/we-heart-animals-anatomical-hearts-of-the-animal-kingdom

1. Kecoa dengan otak terbesar

ilustrasi kecoa (pixabay.com/Beeki)
ilustrasi kecoa (pixabay.com/Beeki)

Meski ukurannya kecil dan sering dianggap menjijikan, namun kecoa ternyata memiliki otak yang sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Dalam proporsi otak, kecoa ternyata bisa mencapai hampir 10 persen dari total berat tubuhnya, sehingga memungkinkan mereka untuk bisa memproses informasi secara kompleks dan bergerak sangat cepat.

Kecerdasan ini membuat kecoa mampu bertahan hidup dalam berbagai kondisi ekstrem, termasuk mengenali pola makanan, menghindari bahaya, hingga beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Tidak heran apabila kecoa sangat sulit dibasmi dan bisa hidup di hampir semua tempat di dunia.

2. Gajah Afrika dengan telinga terbesar

ilustrasi gajah (pexels.com/Harvey Sapir)
ilustrasi gajah (pexels.com/Harvey Sapir)

Gajah Afrika dikenal memiliki telinga yang sangat besar yang tidak hanya ikonik, namun juga berfungsi penting untuk mengatur suhu tubuhnya. Ukuran telinga gajah Afrika ternyata bisa mencapai 2 meter persegi dan merupakan salah satu organ tubuh terbesar secara proporsional jika dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.

Telinga yang lebar dan tipis dipenuhi dengan pembuluh darah yang dapat membantu mendinginkan tubuh gajah di habitat panas, seperti savana. Pada saat gajah mengibaskan telinganya, maka aliran darah dalam pembuluh tersebut akan terasa lebih dingin dan membantu untuk mengatur suhu tubuhnya secara efisien.

3. Burung hantu dengan mata besarnya

ilustrasi burung hantu (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi burung hantu (pexels.com/Pixabay)

Burung hantu terkenal dengan Tatapan yang tajam dan mata besar, sehingga menempati hampir sebagian besar ruang di bagian tengkoraknya. Ukuran mata yang besar membantu burung hantu untuk mengumpulkan cahaya lebih banyak agar penglihatan malamnya pun cenderung lebih tajam.

Meski matanya tidak bisa digerakkan ke kiri atau kanan, namun burung hantu dapat mengimbanginya dengan kemampuan memutar leher sampai 270 derajat. Adaptasi visual ini dirasa sangat penting untuk membantunya berburu mangsa secara diam-diam di malam hari tanpa harus repot-repot melakukan banyak pergerakan.

4. Bunglon, si penangkap mangsa kilat

ilustrasi bunglon (pexels.com/Pincalo)
ilustrasi bunglon (pexels.com/Pincalo)

Bunglon memiliki lidah yang bisa memanjang dua kali lipat dari panjang tubuhnya, sehingga menjadikannya sebagai salah satu hewan dengan lidah terpanjang secara proporsional. Pada saat berburu, bunglon akan menembakkan lidahnya dengan kecepatan tinggi untuk menangkap serangga dari kejauhan.

Ujung lidah bunglon telah dilapisi dengan permukaan lengket yang sangat kuat, sehingga bisa menahan mangsa agar tidak sampai lolos. Proses ini pada umumnya terjadi dalam waktu supersekian detik, sehingga menjadikan bunglon sebagai pemangsa yang sangat efisien, walau bergerak lambat.

Setiap hewan ternyata Memiliki proses adaptasi unik untuk membuat mereka bisa bertahan dan berkembang biak di lingkungan yang ekstrem. Salah satunya adalah didukung dengan organ tubuh yang memiliki ukuran tidak biasa dan merupakan hasil evolusi jutaan tahun untuk memenuhi kebutuhannya secara spesifik. Jangan remehkan ukuran organ tubuh dari hewan karena bisa jadi ini merupakan cara mereka untuk bertahan hidup di habitatnya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us