Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Sungai Gangga, Festival Mandi Terbesar Ada di Sini

Festival Kumbh Mela di Sungai Gangga (commons.wikimedia.org/Shubhamkindia)
Intinya sih...
  • Sejarah Sungai Gangga: dipuja sebagai dewi sungai sejak abad ke-4 SM, kisah turun ke bumi atas permohonan Raja Bhagiratha, pusat peradaban besar India.
  • Iklim Sungai Gangga: curah hujan bervariasi, suhu mencapai 45 derajat celcius di musim panas dan 35 derajat celcius di musim dingin.
  • Keanekaragaman hewan di cekungan sungai: lebih dari 143 spesies ikan, hewan darat seperti kerbau liar, badak, gajah dan harimau, serta burung terbang seperti burung mynah dan beo.

Sungai Gangga adalah jenis air yang mengaliri India dan Bangladesh. Gangga adalah sungai terbesar kedua di Anak Benua India dan cekungan yang mencakup luas sekitar 1 juta km2 dengan kedalaman rata-rata mencapai 17 m. Sungai Gangga dinamai berdasarkan Gangga, nama dewi Hindu.

Sunggai Gangga adalah jantung dari berkembangnya budaya India sejak ribuan tahun lalu hingga sekarang. Selain dianggap sesuatu yang sakral secara spiritual, air sungainya juga dimanfaatkan oleh berbagai masyarakat India untuk mencuci perabotan rumah tangga dan tempat mandi bagi hewan seperti sapi, kambing dan kerbau.

Palinng menarik perhatian di Sungai Gangga adalah festival mandi yang dilakukan oleh warga Hindu untuk mensucikan dirinya dari dosa. Seperti apa sih beragam fakta dari Sungai Gangga. Mari kita bongkar.

1. Sejarah Sungai Gangga

Sungai Gangga (commons.wikimedia.org/Anurag.vq)

Teks-teks suci Hindu yakni Rigveda muncul sekitar tahun 1500-1200 SM sudah menggambarkan pemujaan terhadap Gangga sebagai dewi sungai. Dalam perkembangannya, pengkultusan Dewi Gangga mulai benar-benar berkembang sekitar abad 4 SM-4 M.

Menurut cerita Hindu, Sungai Gangga awalnya berada di surge. Permohonan Raja Bhagiratha dikabulkan Dewa Brahma membuat Sungai Gangga berhasil turun ke bumi. Sungai Gangga dianggap murni sehingga dapat membersihkan kutukan dari leluhur Raja Bhagiratha. Sungai Gangga dianggap suci dan subur sehingga mampu membersihkan dosa umat Hindu.

Di sekitar Sungai Gangga, terdapat peradaban besar di India dalam sejarah. Dengan berdirinya Kekaisaran Maurya Ashoka pada abad 3 SM hingga Kesultanan Mughal mulai eksis pada abad 16 di mana pusat Mughal di Delhi dan Agra dalam kawasan cekungan Gangga barat.  

 

2. Iklim Sungai Gangga

Sungai Gangga (commons.wikimedia.org/mckaysavage)

Curah hujan di lembah sungai bersamaan berhembusnya angin monsun barat daya. Curah hujan tahunan rata-rata bervariasi dari 30 inci di barat cekungan sungai hingga lebih dari 90 inci di ujung timur.

Di Uttar Pradesh mengalami curah hujan rata-rata sekitar 40 inci. Di Bihar mencapai 60 inci dan willayah Delta antara 60 dan 100 inci. Suhu dapat mencapai 45 derajat celcius saat musim panas. Di musim dingin mencapai 35 derajat celcius.

 

3. Keanekaragaman hewan di cekungan sungai

Sungai Gangga (commons.wikimedia.org/Prasanth Kanna)

Di hamparan Sungai Gangga terdapat banyak ikan yang berenang di dalamnya. Sungai Gangga menampung lebih dari 143 spesies ikan, contohnya: ikan rohu, katla, hilsa, mas, lele, gurami, bandeng, belut dan lumba-lumba sungai gangga.

Di darat, terdapat hewan: kerbau liar, badak, singa, gajah dan harimau. Di udara, sejumlah burung terbang di atas cekungan Gangga seperti burung mynah, beo, gagak dan ayam hutan.

 

4. Festival mandi spiritual: Ganga Dussehra dan Kumbh Mela

Festival Ganga Dussehra di Sungai Gangga (commons.wikimedia.org/gbSk)

Dilansir Aljazeera, jutaan umat Hindu merayakan Kumbh Mela mandi di tepi Sungai Gangga dengan melantukan doa seperti Har har mahadev dan Jai gangga maiyya kepada Dewa Siwa dan Dewi Gangga. Jutaan umat Hindu juga mandi di Sungai Yamunua dan Saraswati.

Perayaan Kumbh Mela dilaksanakan selama 6 minggu. Sadhu (pertapa suci) dan Naga Sadhu (umat yang bertelanjang badan dan berbalur abu) mandi bersama tujuannya adalah untuk membersihkan dosa dibasahi oleh Gangga yang murni dan suci.

Mereka juga menyebarkan abu kerabat atau keluarganya ke air. Sebab, setelah kematian dapat meningkatkan karma seseorang dan mempercepat keselamatan.

Sanskritimagazine menyebut, Ganga Dusshra dirayakan pada bulan April atau Mei ditandai dengan turunnya sungai suci Gangga dari langit ke bumi. Umat Hindu yang mandi di Sungai Gangga melakukannya untuk menghapus sepuluh jenis dosa disebut dasha hara. Bagian dari Sungai Gangga tempat perayaan Ganga Dusshera meliputi Haridwar, Rishikesh, Varansi, Prayagraj dan Gangotri.

5. Polusi di Sungai Gangga

Sungai Gangga (commons.wikimedia.org/Neil Satyam)

Masyarakat India berjumlah lebih dari 1 miliar jiwa dan 400 juta di antaranya tinggal di cekungan Sungai Gangga. Lantaran banyak yang memanfaatkan Gangga termasuk tujuan spiritual, mereka membuang banyak limbah mentah ke sungai.

Terkait agama, Umat Hindu mempersembahkan makanan dan barang ke Gangga kepada dewa. Ini dilakukan secara teratur sehingga lambat laun menyebabkan polusi.

Populasi ikan di Sungai Gangga menurun akibat polusi dan penangkapan berlebihan. Limbah industri yang tidak diolah dibuang oleh industri pabrik kimia dan pabrik tekstil sehingga menyebarkan racun bagi Sungai Gangga.

Sungai Gangga telah diuji mengandung banyak kromium sulfat, arsenik, cadmium, merkuri dan asam sulfat. Lebih menjijikan lagi, terdapat bakteri coliform tinja mengaliri Sungai Gangga.

Di Sungai Gangga dibalut dengan spiritual yang kental. Namun kenyataannya secara sains, tersimpan kisah pencemaran sungai dan hewan menjadi korbannya. Itulah salah satu sisi kelam dari India dengan tradisi Hindu yang kuat. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us