5 Fakta Unik Red Handfish, Spesies Ikan Berjalan yang Terancam Punah di Alam Liar!

- Red handfish dulunya tersebar luas di Tasmania, tapi sekarang hanya ditemukan di dua terumbu kecil di sekitar Frederick Henry Bay.
- Spesies ini pertama kali ditemukan pada tahun 1800-an dan populasi mereka secara menyeluruh diperkirakan tidak lebih dari 1.000 individu.
- Ada dua warna untuk spesies ini, yaitu merah cerah dengan sirip biru atau pink berbintik dengan sirip transparan.
Spesies ikan yang bisa berjalan di dasar lautan terdengar konyol, tapi itu memang ada, lho. Setidaknya, mereka terlihat seperti sedang berjalan! Salah satunya adalah red handfish (Thymichthys politus), spesies langka yang penyebarannya sangat terbatas. Ukuran tubuhnya juga cukup kecil, hanya kisaran 6 sentimeter hingga 13,5 sentimeter panjangnya. Warnanya pun sangat unik, tapi itu akan dijelaskan lebih detail melalui pemaparan di bawah.
Perlu kamu ingat bahwa red handfish terancam punah karena terkena dampak dari perusakan habitat, polusi dan pembangunan perkotaan. Sebagian besar ada campur tangan manusia terkait berkurangnya populasi mereka. Walaupun bisa dikembangbiakkan di penangkaran, tapi populasi asli di alam liar juga harus dijaga. Yuk, kenalan degan red handfish melalui fakta di bawah ini.
1. Dulu, penyebarannya sangat luas

Penyebaran red handfish sebenarnya cukup luas, mereka pernah ditemukan di beberapa lokasi di Tasmania. Termasuk Port Arthur, Fortescue Bay, Actaeon Islands, D'Entrecasteaux Channel dan Forestier Peninsula. Tapi itu dulu, sekarang hewan ini hanya tersebar di dua terumbu kecil di sekitar Frederick Henry Bay.
iNaturalist menginformasikan bahwa red handfish hidup di antar pasir dan terumbu karang, biasanya banyak bebatuan di dekatnya. Spesies ini cukup cerdas karena memilih area yang banyak makroalganya sehingga bisa menutupi mereka. Kamu bisa menemukannya di kedalaman 1 hingga 20 meter di bawah laut.
2. Pertama kali ditemukan pada tahun 1800-an

Penghuni lautan yang penampilannya unik ini pertama kali ditemukan di sekitar Port Arthur pada tahun 1800-an. Sementara itu, terdapat populasi kecil yang diketahui menghuni Actaeon Islands, selatan Hobart di tahun 1980-an. Populasi terbesar berada di terumbu karang di Primrose Sands, sekitar Hobart. Padahal hanya ada 10 individu yang ditemukan di sana pada tahun 1990-an.
Melansir Australian Geographic, pada tahun 2010 ada tiga individu yang ditemukan di sekitar Primrose Sands. Jadi diperkirakan mereka masih ada di sana, tapi jumlahnya tidak diketahui dengan pasti. Bahkan populasi mereka di alam liar secara menyeluruh diperkirakan tidak lebih dari 1.000, perkiraan kecilnya hanya ratusan saja. Tidak heran mengapa mereka sangat langka dan terancam punah.
3. Ada dua warna untuk spesies ini

Terdapat dua warna untuk spesies ini, salah satunya sangat jarang ditemukan. Ada spesies yang warnanya merah cerah, siripnya biru tapi ujungnya putih. Sementara yang satunya lagi punya warna pink berbintik dengan sirip transparan, corak di siripnya juga berbintik. Nah, yang terakhir itu sangat langka dan hanya spesies bersirip biru yang kerap dijumpai, dilansir Fact Animal.
4. Bergerak dengan 'tangannya'

Lautan yang dalam mengharuskan setiap penghuninya untuk bertahan hidup dengan caranya sendiri. Seperti yang dilakukan oleh red handfish, yang siripnya beradaptasi bukan untuk mendorong tubuhnya berenang di air. Lalu untuk apa? Itu menarik tubuhnya di dasar lautan. Siripnya tampak seperti tangan, sehingga ketika kamu memperhatikan pergerakannya, mereka terlihat seperti sedang berjalan.
Sumber yang sama menjelaskan bahwa adaptasi tersebut memungkinkan red handfish menghuni berbagai habitat di lautan seperti bebatuan hingga area berpasir. Apakah mereka bisa berenang? Ya, spesies ini bisa berenang tetapi hanya dilakukan jika benar-benar membutuhkannya. Menarik, bukan?
5. Sistem reproduksinya sangat lambat

Bisa dibilang, gaya hidup red handfish sangat santai. Mereka tidak berusaha untuk bepergian jauh atau melakukan banyak aktivitas harian. Sama dengan kehidupannya, sistem produksinya juga lambat. Betina hanya menghasilkan satu massa telur berisi 30-60 butir per tahun. Jumlah itu tentu saja sangat sedikit jika dibandingkan dengan spesies ikan lainnya.
Telur red handfish menempel pada alga dan akan dijaga oleh induknya dengan baik. Itu untuk memastikan anak-anaknya punya peluang hidup yang tinggi. Apakah setelah menetas mereka akan bepergian? Tidak juga, anak-anak itu bahkan memilih menetap di sekitar tempat kelahirannya dan hanya berpindah kurang lebih 50 meter per tahun.
Memang tidak banyak informasi mengenai red handfish, tapi setidaknya kamu sekarang tahu ada dua jenis warna pada spesies ini. Sistem reproduksinya yang sangat lambat membuat penyebarannya terbatas dan populasinya sangat rentan terhadap perubahan habitat. Tidak heran, mengapa mereka sangat langka. Karenanya, diklasifikasikan oleh IUCN sebagai critically endangered.