5 Fakta Unik Iriomote Cat, Kucing Liar Langka dari Jepang
- Iriomote cat hanya bisa ditemukan di Pulau Iriomote, Jepang, dan sangat rentan terhadap perubahan habitat.
- Populasi kucing ini kurang dari 250 ekor dan terus menurun, sehingga masuk dalam daftar satwa yang sangat dilindungi sejak tahun 2007.
- Meskipun kecil, Iriomote cat termasuk predator puncak di Pulau Iriomote dan merupakan subspesies dari leopard cat Asia.
Jauh di ujung selatan Kepulauan Jepang, tepatnya di Pulau Iriomote, hidup seekor kucing liar yang sangat misterius dan sulit dijumpai yaitu Iriomote cat (Prionailurus bengalensis iriomotensis). Kucing ini bukan hanya simbol fauna langka Jepang, tapi juga menjadi ikon penting dalam upaya konservasi satwa liar yang terancam punah. Dengan tubuh mungil, corak loreng samar, dan sorot mata tajam, Iriomote cat menjadi salah satu subspesies leopard cat yang paling jarang terlihat di alam liar.
Meskipun sering disebut sebagai “harta karun tersembunyi dari Okinawa,” keberadaan kucing ini sangat memprihatinkan karena populasinya terus menyusut dari waktu ke waktu. Banyak orang belum pernah mendengar tentang hewan ini, apalagi tahu bagaimana perilakunya yang khas dan unik. Artikel ini bakal membahas lima fakta menarik yang memperlihatkan betapa luar biasanya Iriomote cat, sekaligus menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga habitat mereka agar tetap lestari.
1. Hanya bisa ditemukan di Pulau Iriomote
Iriomote cat adalah hewan endemik, yang berarti cuma bisa ditemukan di satu tempat di dunia yaitu Pulau Iriomote, yang merupakan bagian dari Prefektur Okinawa. Pulau ini memiliki hutan hujan subtropis lebat, sungai yang berkelok, dan area pegunungan yang menjadi habitat ideal bagi satwa liar. Iriomote cat hidup tersembunyi di balik rimbunnya pepohonan dan lebih aktif di malam hari, membuatnya sulit terlihat oleh manusia.
Karena hanya hidup di wilayah terbatas dengan kondisi lingkungan yang spesifik, kucing ini sangat rentan terhadap perubahan habitat. Pembangunan jalan, pariwisata, hingga serangan hewan invasif seperti anjing liar telah mempersempit ruang geraknya. Pulau Iriomote pun sekarang dijaga ketat oleh pemerintah Jepang demi melindungi ekosistem aslinya. Ketergantungan Iriomote cat pada lingkungan ini membuatnya sangat spesial sekaligus rapuh.
2. Populasinya kurang dari 250 ekor
Salah satu fakta paling menyedihkan adalah jumlah Iriomote cat yang sangat sedikit, bahkan diperkirakan sekitar 100 ekor. Data terbaru dari Kementerian Lingkungan Jepang menunjukkan bahwa populasi kucing ini terus menurun dari tahun ke tahun. Minimnya area jelajah, tertabrak kendaraan, serta persaingan dengan kucing liar domestik menjadi faktor utama yang menggerus populasinya.
Sebagai hewan nokturnal dan soliter, Iriomote cat sangat sensitif terhadap gangguan manusia. Mereka membutuhkan wilayah yang luas untuk berburu dan berkembang biak. Sayangnya, fragmentasi habitat telah membuat mereka kesulitan bertahan hidup. Penurunan drastis jumlah populasi ini mendorong pemerintah Jepang untuk memasukkannya dalam daftar satwa yang sangat dilindungi sejak tahun 2007.
3. Meskipun kecil, termasuk predator puncak
Ukuran tubuh Iriomote cat memang tak besar, hanya sekitar 50–60 cm dengan berat 3–5 kg. Namun, jangan tertipu oleh penampilannya yang mungil. Di ekosistem Pulau Iriomote, kucing ini menempati posisi sebagai predator puncak. Mangsanya beragam, mulai dari burung, reptil, amfibi, sampai serangga dan ikan kecil yang ditangkap di aliran sungai dangkal.
Kemampuan berburu Iriomote cat sangat luar biasa. Ia bisa memanjat pohon, berenang, serta menyelinap dengan sangat senyap di antara semak-semak. Instingnya tajam dan kecepatannya mengagumkan. Karena tidak ada pemangsa alami di pulau tersebut yang mengancam hidupnya, Iriomote cat bisa mengendalikan populasi mangsa dan menjaga keseimbangan rantai makanan dalam ekosistem.
4. Termasuk subspesies dari leopard cat Asia
Secara ilmiah, Iriomote cat diklasifikasikan sebagai subspesies dari leopard cat Asia (Prionailurus bengalensis), namun memiliki perbedaan morfologis yang khas. Warna bulunya lebih gelap, coraknya samar, dan tubuhnya lebih padat dibandingkan leopard cat lain di daratan Asia. Para peneliti meyakini bahwa isolasi geografis selama ribuan tahun menyebabkan evolusi spesifik pada kucing ini.
Karakteristik uniknya termasuk bentuk ekor yang lebih pendek dan kaki yang lebih kuat untuk menjelajah medan berbatu di Iriomote. Bahkan suaranya pun terdengar berbeda, lebih serak dan pelan dibandingkan suara kucing liar lain. Kombinasi ciri ini memperkuat pendapat banyak ahli bahwa Iriomote cat adalah bentuk adaptasi ekstrem dari satu spesies yang sukses bertahan dalam ruang lingkup ekologi yang sangat terbatas.
5. Upaya konservasi masih terus diperjuangkan
Pemerintah Jepang, bersama para peneliti dan komunitas lokal, sudah menjalankan berbagai upaya konservasi demi menyelamatkan Iriomote cat dari kepunahan. Salah satu langkah utama adalah memperluas zona perlindungan di taman nasional Iriomote-Ishigaki, serta membangun terowongan bawah tanah untuk mencegah kucing liar ini tertabrak kendaraan di jalan raya. Selain itu, edukasi terhadap wisatawan juga digencarkan agar tidak mengganggu habitat alaminya.
Program pengawasan menggunakan kamera jebak dan GPS collar pun dilakukan untuk memantau pergerakan dan kebiasaan harian Iriomote cat. Namun, tantangan tetap besar, terutama karena reproduksinya yang lambat dan tingkat kelangsungan hidup anak yang rendah. Meski begitu, keberadaan spesies ini menjadi simbol harapan bagi konservasi satwa liar Jepang, sekaligus pengingat bahwa keseimbangan alam tak bisa dibeli kembali ketika sudah rusak.
Iriomote cat bukan hanya sekadar hewan liar langka, tapi juga cerminan betapa berharganya keanekaragaman hayati yang dimiliki bumi ini. Setiap spesies memiliki peran penting dalam ekosistem, tak terkecuali si kucing misterius dari Pulau Iriomote ini. Melindungi mereka berarti menjaga warisan alam untuk generasi mendatang.
