Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Gempa Darat Lebih Merusak? Begini Penjelasan Ahli

gempa bumi
ilustrasi gempa bumi (pexels.com/Serkan Gönültaş)
Intinya sih...
  • Gempa darat lebih merusak karena pusat gempa berada di kedalaman dangkal, sehingga getarannya tidak banyak kehilangan energi sebelum mencapai permukaan.
  • Faktor yang membuat gempa darat lebih berbahaya antara lain lokasi episenter dekat pemukiman, kondisi geologi wilayah, dan rendahnya kesadaran terhadap bangunan tahan gempa.
  • Gempa laut dampaknya bisa berbeda karena pusat gempa berada pada zona subduksi dengan kedalaman lebih dari 50 km, sehingga sebagian energinya sudah berkurang saat gelombang merambat ke permukaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang dampaknya bisa sangat merugikan, terutama bila terjadi di daratan. Getarannya sering kali langsung dirasakan masyarakat karena pusatnya berada dekat permukiman. Tak heran, banyak yang menilai gempa darat lebih menimbulkan kerusakan dibandingkan dengan yang terjadi di laut.

Namun, benarkah gempa darat lebih merusak? Ada beberapa faktor yang memengaruhi tingkat kerusakannya, mulai dari kedalaman gempa, jenis tanah, hingga kepadatan penduduk di sekitar lokasi. Untuk memahami hal ini lebih jelas, simak penjelasan ahli berikut.

Benarkah gempa darat lebih merusak?

Gempa bumi bisa terjadi di laut maupun daratan dan keduanya tentu sama-sama berpotensi menimbulkan kerusakan. Namun, gempa yang terjadi di darat sering kali terasa lebih merusak.

Salah satu alasannya karena pusat gempa atau hiposenternya biasanya berada di kedalaman yang dangkal, kurang dari 15 kilometer. Getaran dari gempa dangkal ini tidak banyak kehilangan energi sebelum mencapai permukaan sehingga guncangan yang dirasakan masyarakat jauh lebih kuat.

Contoh nyatanya adalah gempa Cianjur pada 2022 dengan magnitudo 5,6 SR yang menyebabkan ribuan bangunan rusak dan ratusan korban jiwa. Padahal jika dibandingkan dengan gempa di laut dengan magnitudo lebih besar, dampaknya bisa saja lebih kecil karena letaknya jauh dari permukaan. Jadi, kedangkalan pusat gempa darat inilah yang membuat efeknya sering kali lebih parah dibandingkan gempa laut.

Faktor yang membuat gempa darat lebih berbahaya

bencana alam gempa bumi
ilustrasi bencana alam gempa bumi (unsplash.com/Caglar Oskay)

Menurut Geolog UGM, Dr. Gayatri Indah Marliyani, ST., M. Sc., ada beberapa faktor yang membuat gempa darat berpotensi menimbulkan kerusakan lebih besar. Lokasi episenter gempa biasanya dekat dengan pemukiman. Di pulau Jawa, misalnya, banyak sesar aktif berada di sekitar daerah padat penduduk seperti Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, hingga Sesar Opak. Jika sesar ini bergeser, otomatis masyarakat di sekitarnya langsung merasakan guncangan hebat.

Kondisi geologi juga berpengaruh. Di wilayah seperti Cianjur dan Sukabumi, tanah tersusun dari material vulkanik yang masih lepas dan mudah bergerak. Saat diguncang gempa, tanah di lereng curam bisa longsor dengan cepat, menambah skala bencana. Hal ini terbukti pada gempa Cianjur di mana banyak korban tertimbun oleh longsor selain runtuhan bangunan.

Rendahnya kesadaran terhadap bangunan tahan gempa juga memperparah situasi. Banyak rumah warga di daerah rawan tidak dirancang dengan standar ketahanan yang baik. Akibatnya, ketika terjadi gempa, bangunan mudah roboh dan menelan banyak korban jiwa.

Kenapa gempa laut dampaknya bisa berbeda?

Gempa yang berpusat di laut biasanya berada pada zona subduksi dengan kedalaman lebih dari 50 km. Seismik yang dihasilkan memang besar, tetapi saat gelombang merambat ke permukaan sebagian energinya sudah berkurang. Itu sebabnya gempa laut kadang terasa lebih ringan dibandingkan gempa darat meskipun magnitudo besar.

Namun, bukan berarti gempa laut tidak berbahaya, ya. Justru gempa besar di laut sering kali memicu tsunami yang bisa melanda pesisir dalam waktu singkat. Artinya, baik gempa darat maupun laut sama-sama berisiko, tapi bentuk bahayanya berbeda.

Jadi, kalau muncul pertanyaan benarkah gempa darat lebih merusak, jawabannya memang seringnya iya, tapi tetap bergantung pada kondisi tiap wilayah dan kekuatan gempanya. Sudah makin paham, kan?

Referensi

"Pakar UGM: Pusat Gempa di Darat Memiliki Guncangan Lebih Besar". Universitas Gadjah Mada. Diakses Agustus 2025.

"Shallow Earthquake". KSG India. Diakses Agustus 2025.

"Why Shallow Earthquakes Like The One In Italy Tend To Cause More Damage Than Deep Ones". Business Insider. Diakses Agustus 2025.

FAQ seputar benarkah gempa darat lebih merusak

  1. Apa itu gempa darat?

    Gempa darat adalah gempa dengan pusat (episentrum) di daratan, bukan di bawah laut.

  2. Apa bedanya gempa darat dan gempa laut?

    Gempa darat biasanya menyebabkan kerusakan bangunan, sedangkan gempa laut berpotensi memicu tsunami.

  3. Faktor apa yang memengaruhi tingkat kerusakan gempa darat?

    Dipengaruhi oleh kedalaman pusat gempa, kekuatan (magnitude), kondisi tanah, dan kepadatan penduduk.

Share
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us