5 Tim Terakhir yang Menangi NBA Finals meski Kalah pada Game Pertama

Setelah 2 musim gagal menembus playoff, Golden State Warriors mengalami kebangkitan luar biasa di NBA 2021/2022. Bukan hanya kembali lolos ke playoff, mereka bahkan merengkuh gelar juara. Warriors sukses mengatasi perlawanan Boston Celtics di partai final.

Warriors sendiri awalnya dibuat tak berdaya oleh Celtics pada game pertama dengan skor 108-120. Namun, Warriors selalu berhasil menyamakan agregat. Saat persaingan makin ketat, Warriors lebih diuntungkan karena memiliki pemain bermentalitas juara. Hal itu pun terbukti. Warriors mampu merebut kemenangan pada game 5 dan 6 sehingga mendapatkan gelar juara NBA yang ke-7 kali.

Milwaukee Bucks berhasil mengakhiri puasa gelar setelah 5 dekade. Mereka kembali menjuarai NBA untuk kedua kalinya pada 2021. Bucks harus berupaya keras guna mewujudkan hal tersebut. Menghadapi Phoenix Suns di final, Bucks tertinggal lebih dulu. Pada game pertama, Bucks takluk dengan skor 105-118. Mereka juga kembali kalah pada game kedua dengan skor 108-118.

Untungnya, Bucks bisa menipiskan jarak setelah menang pada game ketiga. Hasil itu juga menjadi pelecut semangat bagi Bucks. Mereka bahkan mampu membalikkan keadaan usai menang tiga game beruntun dan membuat Suns tertunduk lesu dengan agregat 4-2.

NBA Finals 2016 yang mempertemukan Cleveland Cavaliers dengan Golden State menjadi salah satu seri paling menarik. Meski begitu, pertarungan mereka awalnya berjalan mengecewakan. Cavaliers sulit mengimbangi dominasi Warriors. Mereka tumbang 89-104 pada game pertama. Hasil pada game kedua juga semakin parah lantaran Cavaliers takluk dengan selisih 33 poin, 77-110.

Cavaliers sempat menang pada game ke-3, tetapi kembali menelan kekalahan pada game ke-4. Warriors pun hanya butuh satu kemenangan lagi untuk mengunci gelar juara. Namun, Cavaliers tidak menyerah begitu saja dan memaksa pertarungan berlanjut hingga game ketujuh. Situasi pun lebih menguntungkan bagi Cavaliers. Terbukti, mereka akhirnya menang dan agregat berbalik menjadi 4-3. Capaian tersebut makin terasa istimewa karena itu merupakan kali pertama Cavaliers meraih gelar juara NBA.

Miami Heat menjalani NBA Finals 2013 kontra San Antonio Spurs dengan penuh perjuangan. Pada game pertama, Heat harus rela takluk dengan skor 88-92. Namun, mereka berhasil membalasnya pada game kedua. Kedua tim pun silih berganti merebut kemenangan sehingga pemenang harus ditentukan pada game ketujuh. Heat akhirnya keluar juara usai menang dengan skor 95-88.

Semusim sebelumnya, di NBA 2012 , Heat juga berhasil merengkuh gelar juara meski menelan kekalahan pada game pertama partai final. Mereka kala itu takluk dari Oklahoma City Thunder dengan skor 94-105. Namun, perjalanan Heat kali ini jauh lebih mudah. Mereka bangkit dan menang dalam empat game beruntun. Heat pun menyudahi perlawanan Thunder usai unggul agregat 4-1.

Sebelum berjaya, Miami Heat sudah lebih dulu merasakan pil pahit. Itu terjadi di NBA Finals 2011 melawan Dallas Mavericks. Mavericks awalnya tumbang dari Heat pada game pertama dengan skor 84-92. Namun, Mavericks berhasil memberikan perlawanan sengit dan agregat menjadi imbang 2-2.

Setelah itu, Mavericks semakin mendapat angin segar. Sebaliknya, Heat justru kehabisan bensin. Mavericks pun merebut kemenangan pada game 5 dan 6. Dengan keunggulan agregat 4-2, Mavericks berhasil meraih gelar juara NBA perdana.

Oklahoma City Thunder berpotensi mengikuti jejak kelima tim di atas. Namun, Thunder harus lebih dulu mengalahkan Indiana Pacers, baik pada game 6 maupun 7 NBA Finals 2025. Mampukah Thunder melakukan hal tersebut atau justru mereka yang takluk dari Pacers? Menarik untuk ditunggu!