Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Gelandang Terakhir Tottenham Hotspur dari Klub Liga Inggris

Pierre-Emile Hojbjerg (premierleague.com)
Pierre-Emile Hojbjerg (premierleague.com)
Intinya sih...
  • Mousa Dembele (2012–2019) direkrut dari Fulham dengan nilai transfer sekitar 15 juta euro atau sekitar Rp282 miliar.
  • Dele Alli bergabung dengan Tottenham Hotspur dari MK Dons pada 2 Februari 2015 dengan nilai transfer sekitar 5 juta euro atau sekitar Rp94 miliar.
  • Victor Wanyama direkrut Tottenham Hotspur dari Southampton pada 23 Juni 2016 dengan nilai transfer sekitar 11 juta euro atau sekitar Rp207 miliar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tottenham Hotspur dikenal sebagai salah satu klub Premier League yang cukup aktif memanfaatkan pasar transfer domestik. Dalam beberapa tahun terakhir, Spurs kerap merekrut gelandang dari sesama klub Liga Inggris demi memperkuat kedalaman skuad dan menambah variasi di lini tengah. Strategi ini dinilai efektif karena pemain yang didatangkan sudah beradaptasi dengan intensitas dan gaya permainan Premier League, sehingga bisa langsung memberi dampak positif di lapangan.

Beberapa nama yang direkrut tidak hanya berperan sebagai penyeimbang permainan, tetapi juga menjadi sosok kunci dalam membangun serangan dan menjaga stabilitas tim. Mulai dari gelandang bertipe kreator, box-to-box, hingga gelandang bertahan tangguh, semuanya pernah mendarat di London Utara untuk memperkuat The Lilywhites. Menariknya, enam gelandang terakhir yang direkrut Tottenham dari sesama klub Liga Inggris memiliki latar belakang berbeda namun sama-sama meninggalkan jejak tersendiri di klub.

1. Mousa Dembele (2012–2019)

Mousa Dembele (premierleague.com)
Mousa Dembele (premierleague.com)

Mousa Dembélé direkrut Tottenham Hotspur dari Fulham pada 29 Agustus 2012 dengan nilai transfer sekitar 15 juta euro atau sekitar Rp282 miliar. Gelandang asal Belgia ini dikenal memiliki kemampuan menggiring bola yang luar biasa, kekuatan fisik yang solid, dan visi permainan yang tajam. Selama membela Spurs, Dembélé mencatat 249 penampilan di semua kompetisi dan menyumbang 10 gol serta 12 assist. Ia menjadi pilar utama di lini tengah era André Villas-Boas hingga Mauricio Pochettino, berperan besar dalam mengontrol tempo permainan dan memutus serangan lawan.

Keberadaan Dembélé memberikan dimensi berbeda bagi Spurs, terutama dalam transisi dari bertahan ke menyerang. Para pengamat bahkan sering menyebutnya sebagai salah satu gelandang terbaik di Premier League pada masanya, meski kontribusinya jarang terlihat dalam bentuk statistik mencolok. Ia akhirnya meninggalkan Tottenham pada Januari 2019 untuk bergabung dengan Guangzhou R&F di Liga Super Tiongkok, menutup karier tujuh musim yang penuh dedikasi di London Utara.

2. Dele Alli

Dele Alli (premierleague.com)
Dele Alli (premierleague.com)

Dele Alli bergabung dengan Tottenham Hotspur dari MK Dons pada 2 Februari 2015 dengan nilai transfer sekitar 5 juta euro atau sekitar Rp94 miliar, meski ia baru resmi bermain untuk Spurs pada musim 2015/16. Gelandang serang asal Inggris ini langsung mencuri perhatian dengan gaya bermain energik, kreativitas tinggi, dan naluri mencetak gol yang tajam. Dalam tujuh musim membela Spurs, Dele tampil sebanyak 269 kali di semua kompetisi, mencetak 67 gol dan memberikan 61 assist. Puncak performanya terjadi pada musim 2016/17 ketika ia mencetak 18 gol di Premier League, membantu Spurs finis sebagai runner-up di bawah Chelsea.

Alli menjadi salah satu ikon Tottenham pada era Mauricio Pochettino, terkenal karena kombinasi mematikannya dengan Harry Kane dan Son Heung-min. Ia juga dua kali dinobatkan sebagai PFA Young Player of the Year (2016 & 2017). Namun, performanya mulai menurun sejak 2019 akibat cedera dan inkonsistensi. Pada Januari 2022, ia meninggalkan Spurs untuk bergabung dengan Everton, menutup babak karier yang penuh momen magis di London Utara.

3. Victor Wanyama (2016–2020)

Victor Wanyama (premierleague.com)
Victor Wanyama (premierleague.com)

Victor Wanyama direkrut Tottenham Hotspur dari Southampton pada 23 Juni 2016 dengan nilai transfer sekitar 11 juta euro atau sekitar Rp207 miliar. Gelandang bertahan asal Kenya ini dikenal sebagai sosok yang kuat, disiplin, dan tangguh dalam duel fisik. Pada musim debutnya (2016/17), Wanyama langsung menjadi pilihan utama Mauricio Pochettino, tampil 47 kali di semua kompetisi dan mencetak 5 gol, salah satunya gol spektakuler ke gawang Liverpool yang menjadi kandidat gol terbaik musim itu.

Peran Wanyama sangat vital dalam menjaga keseimbangan lini tengah Spurs, terutama ketika tim bersaing ketat di papan atas Premier League. Namun, cedera lutut yang berkepanjangan sejak musim 2017/18 membuatnya kehilangan posisi reguler di tim inti. Setelah empat musim, ia meninggalkan Spurs pada Maret 2020 untuk bergabung dengan CF Montréal di Major League Soccer (MLS), menutup perjalanan yang meski singkat, tetapi meninggalkan kesan mendalam bagi para penggemar.

4. Moussa Sissoko (2016–2021)

Moussa Sissoko (premierleague.com)
Moussa Sissoko (premierleague.com)

Pada bursa transfer yang sama dengan Victor Wanyama, Moussa Sissoko didatangkan dari Newcastle United. Pemain asal Prancis ini diharapkan hadir sebagai gelandang tengah yang mengalirkan bola. Namun, Sissoko justru lebih berperan sebagai gelandang bertahan. Oleh karena itu, ia sering berganMoussa Sissoko bergabung dengan Tottenham Hotspur dari Newcastle United pada 31 Agustus 2016 dengan nilai transfer sekitar 30 juta euro atau sekitar Rp565 miliar. Gelandang asal Prancis ini dikenal karena kekuatan fisik, kecepatan, dan kemampuannya dalam membawa bola dari lini tengah ke area serangan. Meski awalnya mendapat kritik karena performanya yang belum konsisten, Sissoko berhasil membalikkan keadaan dan menjadi pemain kunci di bawah asuhan Mauricio Pochettino. Selama berseragam Spurs, ia mencatat 202 penampilan di semua kompetisi dan menyumbang 5 gol serta 16 assist.

Puncak kontribusinya datang pada musim 2018/19 ketika ia berperan besar membawa Tottenham lolos ke final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Performa kerjanya yang tak kenal lelah dan dedikasinya di lapangan membuatnya disukai banyak penggemar. Setelah lima musim penuh dedikasi, Sissoko meninggalkan Spurs pada Agustus 2021 untuk bergabung dengan Watford, menutup babak penting dalam kariernya di Premier League.tian dengan Victor Wanyama. Sissoko sendiri mencatat 202 laga dengan sumbangan 5 gol dan 16 assist selama 5 tahun (2016--2021) berseragam Tottenham.

5. Pierre-Emile Hojbjerg

Pierre-Emile Hojbjerg (premierleague.com)
Pierre-Emile Hojbjerg (premierleague.com)

Pierre-Emile Højbjerg direkrut Tottenham Hotspur dari Southampton pada 11 Agustus 2020 dengan nilai transfer sekitar 15 juta euro atau sekitar Rp282 miliar. Gelandang asal Denmark ini dikenal sebagai pemain dengan etos kerja tinggi, distribusi bola yang rapi, serta kemampuan membaca permainan yang sangat baik. Pada musim perdananya di bawah asuhan José Mourinho, Højbjerg langsung menjadi gelandang andalan, tampil 59 kali di semua kompetisi — rekor tertinggi di skuad Spurs musim itu — dan menyumbang 2 gol serta 5 assist.

Keberadaannya memberikan stabilitas pada lini tengah Spurs, baik dalam fase bertahan maupun saat membangun serangan. Højbjerg juga dikenal sebagai sosok pemimpin di lapangan, sering kali menjadi penghubung antara lini belakang dan serangan. Meskipun beberapa kali dikaitkan dengan transfer ke klub besar Eropa, ia tetap menjadi bagian penting skuad Tottenham hingga sekarang, berperan sebagai jangkar permainan yang konsisten di berbagai era pelatih, mulai dari Mourinho, Nuno Espírito Santo, hingga Ange Postecoglou.

6. Yves Bissouma (2022–Sekarang)

Yves Bissouma (tottenhamhotspur.com)
Yves Bissouma (tottenhamhotspur.com)

Yves Bissouma bergabung dengan Tottenham Hotspur dari Brighton & Hove Albion pada 17 Juni 2022 dengan nilai transfer 25 juta euro atau sekitar Rp471 miliar, yang bisa meningkat melalui bonus performa. Gelandang asal Mali ini datang dengan reputasi sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di Premier League, berkat kemampuannya merebut bola, kelincahan dalam duel satu lawan satu, dan distribusi operan yang efektif. Pada musim debutnya (2022/23), Bissouma sempat kesulitan beradaptasi dan mengalami cedera pergelangan kaki serius pada Februari 2023, yang membuatnya absen cukup lama dan membatasi kontribusinya menjadi 28 penampilan tanpa gol.

Memasuki musim 2023/24 di bawah arahan Ange Postecoglou, performa Bissouma meningkat pesat. Ia menjadi motor penggerak di lini tengah Spurs, mengombinasikan visi permainan dengan agresivitas dalam pressing tinggi. Kemampuan dribelnya untuk keluar dari tekanan lawan sering menjadi kunci dalam transisi cepat tim. Meski belum banyak menyumbang gol atau assist, perannya sebagai pengatur tempo dan penjaga keseimbangan permainan menjadikannya salah satu pilar penting Tottenham di era baru yang berfokus pada permainan menyerang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
Jumawan Syahrudin
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us