Andrea Pirlo, Hadiah Gratis Juventus dari AC Milan

- Perpisahan dingin bagi Andrea Pirlo dari AC Milan
- Juventus membangun ulang kejayaan dengan hadirnya Pirlo
- Kepindahan Andrea Pirlo ke Juventus adalah hadiah besar dari AC Milan
Transfer pemain gratis kerap dipandang sebelah mata. Sebab, mereka yang datang tak bernilai ini dianggap sekadar tambahan pelapis atau solusi darurat. Namun, hal tersebut tak mutlak terjadi. Itu seperti apa yang didapatkan Juventus ketika mendatangkan Andrea Pirlo pada musim panas 2011. Si Nyonya Tua sukses mendapatkan hadiah karena mendatangkan Pirlo secara gratis dari AC Milan. Kepindahan itu menjadi kunci revolusi taktis dari dominasi mereka di Serie A Italia.
1. Perpisahan yang dingin bagi Andrea Pirlo
Andrea Pirlo sudah menjadi legenda hidup dan bagian penting dalam sejarah AC Milan. Saat memasuki musim terakhirnya pada 2010/2011, ia menginjak musim kesepuluh dengan berbagai prestasi yang sukses ia dapatkan. Dengan hal tersebut, titel maestro lapangan sudah menjadi hal yang biasa baginya di San Siro.
Namun, Massimiliano Allegri yang saat itu menjadi pelatih AC Milan tampaknya sudah tak puas dengan Pirlo. Juara Piala Dunia 2006 tersebut sudah dianggap terlalu tua dan kehabisan tenaga. Selain itu, Allegri juga lebih memilih untuk menempatkan sosok pemain jangkar seperti Mark van Bommel ketimbang menempatkan seorang Pirlo sebagai komposer.
Keputusan Allegri menjadi sebuah keputusan yang kontroversial. Namun, manajemen AC Milan mendukung sepenuhnya keputusan Sang Pelatih. AC Milan tak memperpanjang kontrak Pirlo mulai 2011/2012.
2. Juventus membangun ulang kejayaan
Pada 2009/2010 dan 2010/2011, Juventus mengalami 2 musim yang mengecewakan di Serie A Italia. Di sisi lain, mereka masih berada dalam masa transisi setelah skandal Calciopoli. Dengan penunjukan Antonio Conte sebagai pelatih baru pada musim panas 2011, Juventus ingin membangun kembali identitas dan kekuatan mereka.
Salah satu upaya untuk membawa Juventus kembali berjaya adalah dengan mendatangkan Andrea Pirlo. Pada musim panas 2011, Juventus mendapatkan Pirlo secara gratis dari AC Milan yang notabene merupakan klub rival sesama raksasa Italia. Ini merupakan langkah cerdas, bahkan revolusioner.
Melalui sistem 4-3-3 atau 3-5-2, Conte menempatkan Pirlo sebagai regista yang mengatur tempo permainan. Kejelian, ketenangan, dan visi luar biasa dalam membagi bola membuat Pirlo menjadi andalan. Dengan kedatangan Sang Maestro, Juventus tak hanya menemukan kembali gaya bermain yang dominan, tetapi juga menemukan komposer dari kekuatan permainan itu sendiri.
3. Juventus membangun dinasti di Italia
Musim 2011/2012 menjadi awal dinasti baru Juventus. Dengan Andrea Pirlo sebagai poros utama, Juventus menyelesaikan liga tanpa mengalami kekalahan. Pada akhir musim, mereka pun sukses meraih scudetto. Pirlo sendiri tampil luar biasa dengan mencatat 3 gol dan 14 assist dari 37 pertandingan.
Pada 3 musim selanjutnya, Pirlo menampilkan hal serupa dengan gaya bermain yang elegan dan berdampak. Bantuannya sukses menghadirkan total 4 gelar juara Serie A dan 2 Coppa Italia. Namun, dampak hebat Pirlo di Juventus tak hanya berlangsung saat membela klub ini selama 4 tahun (2011–2015).
Setelah kepergiannya pada 2015, pola lini tengah Juventus yang kala itu diisi Andrea Pirlo, Paul Pogba, Arturo Vidal, dan Claudio Marchisio terus digunakan. Pola tersebut menjadi salah satu yang terbaik untuk urusan lini tengah di Eropa. Hasilnya, 9 tahun (2011–2020) berturut-turut Juventus tak pernah absen menjadi juara Serie A.
4. Kepindahan Andrea Pirlo ke Juventus adalah hadiah besar
Banyak pihak menyebut keputusan AC Milan melepas Andrea Pirlo sebagai salah satu kesalahan terbesar dalam sejarah klub. Setelah kepergian Pirlo, lini tengah AC Milan kehilangan kontrolnya. Sedangkan, bagi Juventus, ini menjadi kekuatan dominan yang menguasai Italia selama hampir 1 dekade.
Hal yang lebih menyakitkan bagi AC Milan adalah kepindahan Pirlo tak bernilai atau gratis. Meski sudah tak terpakai oleh AC Milan, Juventus ternyata masih bisa menemukan kualitas yang bisa dimanfaatkan dari seorang pemain tua seperti Pirlo. Kepindahan ini menjadi hadiah besar dari AC Milan untuk mempersilakan rivalnya menguasai Italia.
Transfer gratis Andrea Pirlo bukan hanya soal keuntungan finansial, melainkan juga tentang visi Juventus dalam membaca situasi. Mereka mampu melihat potensi yang masih hidup dalam diri seorang maestro. Pirlo tak hanya meninggalkan gelar, tetapi juga membentuk cara bermain bagi Juventus pada era modern.