Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pemilik Nomor Punggung 2 AC Milan sebelum Pervis Estupinan

potret San Siro, Markas AC Milan (unsplash.com/Zach Rowlandson)
potret San Siro, Markas AC Milan (unsplash.com/Zach Rowlandson)
Intinya sih...
  • AC Milan memiliki sejarah panjang dengan nomor punggung 2
  • Beberapa pemain terakhir yang memakai nomor punggung 2 termasuk Davide Calabria, Mattia De Sciglio, Taye Taiwo, Felipe Mattioni, dan legenda Brasil, Cafu.
  • Cafu menjadi salah satu pemilik nomor 2 paling ikonik dalam sejarah AC Milan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

AC Milan menjadi salah satu klub Serie A Italia yang lekat dengan sejarah panjang. Setiap nomor punggung yang dikenakan para pemain memiliki makna tersendiri, termasuk nomor punggung 2. Nomor tersebut saat ini dikenakan oleh rekrutan anyar mereka, Pervis Estupinan.

Estupinan didatangkan AC Milan pada musim panas 2025 untuk memperkuat sektor pertahanan. Ia menjadi penerus dari pemain Rossoneri sebelumnya yang mengenakan nomor punggung 2. Berikut lima pemain AC Milan terakhir yang mengenakan nomor punggung 2 sebelum Pervis Estupinan.

1. Davide Calabria terlibat perselisihan dengan Sergio Conceicao

Davide Calabria merupakan produk akademi AC Milan. Ia berhasil promosi ke tim utama pada 2015. Calabria mulai mengenakan nomor punggung 2 secara tetap sejak 2017/2018—2024/2025.

Calabria tampil konsisten di posisi bek kanan dan sempat dipercaya sebagai kapten tim. Pemain asal Italia ini dikenal dengan kemampuan bertahan yang solid serta agresif saat menyerang. Sayangnya, perselisihan Calabria dengan Sergio Conceicao membuat ia dipinjamkan ke Bologna. Selama memperkuat AC Milan, pemain berusia 28 tahun ini bermain dalam 272 pertandingan dengan mengemas 10 gol dan 21 assist.

2. Mattia De Sciglio tidak berkembang sesuai harapan bersama AC Milan

Mattia De Sciglio tampil bersama tim utama AC Milan sejak 2011. Ia sempat mengenakan nomor punggung 52 sebelum akhirnya beralih ke nomor punggung 2. De Sciglio pernah digadang-gadang sebagai bek kanan masa depan Rossoneri.

Meski sempat menjanjikan, karier De Sciglio di Milan tidak berkembang seperti yang diharapkan. Ia mencatatkan 133 penampilan dengan torehan 5 assist. De Sciglio tidak mampu tampil konsisten karena masalah cedera. De Sciglio mulai kehilangan tempat utama seiring dengan penurunan performa serta kehadiran pemain baru. Pada musim panas 2017, ia akhirnya resmi dilepas ke Juventus.

3. Taye Taiwo kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Italia

Taye Taiwo didatangkan AC Milan dari Olympique Marseille pada bursa transfer musim panas 2011. Saat itu, ia langsung mengenakan jersey dengan nomor punggung 2. Namun, perjalanannya bersama Rossoneri berlangsung sangat singkat.

Pemain asal Nigeria ini kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Italia. Performa Taiwo tidak mampu memenuhi ekspektasi. Ia hanya mencatatkan delapan penampilan di semua kompetisi sebelum dipinjamkan ke QPR dan Dynamo Kyiv. Taiwo resmi meninggalkan Milan pada 2013 dengan bergabung klub Turki, Bursaspor.

4. Felipe Mattioni hanya mencatatkan satu penampilan bersama AC Milan

Felipe Mattioni bergabung AC Milan pada Januari 2009 dengan status pinjaman dari klub Brasil, Maga. Ia mengenakan nomor punggung 2 selama masa singkatnya di San Siro. Namun, Mattioni tidak pernah benar-benar mendapatkan kesempatan bermain secara reguler.

Kurangnya menit bermain membuat kontribusinya bersama AC Milan sangat minim. Ia hanya mencatatkan satu kali penampilan di semua kompetisi. Setelah masa peminjamannya habis pada musim panas 2009, Mattioni kembali ke tim lamanya.

5. Cafu mengantarkan AC Milan menjuarai Liga Champions 2006/2007

Legenda Brasil, Cafu, menjadi salah satu pemilik nomor 2 paling ikonik dalam sejarah AC Milan. Ia bergabung dengan Rossoneri pada musim panas 2003 setelah sukses bersama AS Roma. Cafu tampil dalam 166 pertandingan dan menjadi bagian dari skuad AC Milan yang menjuarai Liga Champions 2006/2007.

Sebagai bek kanan, Cafu dikenal berkat kemampuannya dalam membangun serangan. Ia menghabiskan kiprahnya di San Siro selama 5 musim. AC Milan sekaligus menjadi klub terakhir bagi Cafu sebelum memutuskan untuk gantung sepatu pada 2008.

Nomor punggung 2 di AC Milan identik dengan pemain bertahan. Kini, giliran Pervis Estupinan yang menggunakan nomor punggung tersebut. Menarik untuk menantikan kiprah Estupinan bersama Rossoneri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us