7 Game Open-World Enteng untuk Laptop Tanpa GPU Diskrit

- Just Cause 2: Gameplay penuh kekacauan dengan permintaan spesifikasi ringan, visual memukau, dan kebebasan berkreasi.
- Far Cry 3: Keseimbangan gameplay aksi stealth, eksplorasi luas di Rook Islands, dan berburu satwa liar.
- Subnautica: Dunia bawah laut imersif dengan eksplorasi mendalam, pencahayaan dinamis, dan makhluk laut raksasa.
Beberapa game open-world memang bisa membuat laptop kewalahan, namun ada juga yang ramah untuk laptop berspesifikasi rendah. Entah karena mengusung gaya visual retro, dioptimalkan dengan baik maupun tidak memaksakan visual yang super detail, game-game open-world semacam itu tetap menawarkan pengalaman yang seru tanpa butuh GPU diskrit. Bagi pemain yang hanya memiliki laptop dengan GPU bawaan, masih ada banyak pilihan game open-world yang bisa dinikmati, lengkap dengan eksplorasi mendalam, momen berkesan hingga gameplay aksi yang memukau. Berikut 7 di antaranya.
1. Just Cause 2
Sulit dipercaya bahwa Just Cause 2 sudah berusia lebih dari satu dekade, mengingat gameplay penuh kekacauan yang ditawarkannya masih mengungguli game lain yang mungkin skalanya dua kali lebih besar. Dirilis pada tahun 2010, game ini memiliki permintaan spesifikasi yang ringan sehingga tetap bisa lancar untuk dimainkan di laptop tanpa GPU diskrit, sekalipun ketika pemain menjelajahi pegunungan bersalju, hutan rimba dan gurun Panau sembari melakukan aksi gila. Keistimewaan game ini bukan hanya pada visualnya yang memukau, tetapi juga kebebasan penuh untuk berkreasi dan menghancurkan bangunan-bangunan musuh.
2. Far Cry 3
Sebelum seri Far Cry disibukkan dengan antagonis utama yang banyak bicara, Far Cry 3 menawarkan keseimbangan sempurna antara gameplay aksi stealth, kekacauan menghadapi para perompak dan momen berburu satwa liar. Berlatar di Rook Islands yang indah dan masih tampak memukau meski di pengaturan visual terendah, game ini bisa berjalan lancar di laptop dengan spesifikasi rendah. Dunia terbukanya cukup luas dan penuh aktivitas untuk dilakukan, mulai dari membebaskan pos musuh dengan berbagai cara hingga berburu komodo untuk upgrade perlengkapan.
3. Subnautica
Subnautica mungkin terlihat berat untuk laptop kentang karena memiliki dunia bawah laut dengan jarak pandang luas, pencahayaan dinamis dan berbagai makhluk laut raksasa. Namun, dengan pengaturan visual yang tepat, game ini tetap bisa terasa imersif dan lancar, sekalipun dimainkan di laptop tanpa GPU diskrit. Eksplorasi menjadi inti dari game ini, di mana setiap penyelaman bisa berujung pada penemuan hal penting, mulai dari kapsul penyelamat yang rusak, bangunan alien yang terbengkalai hingga jenis ikan baru yang ternyata beracun. Semakin dalam pemain menyelam, suasananya akan makin mencekam.
4. Stardew Valley
Stardew Valley bukan sekadar game simulasi bertani, karena game ini juga mengajak pemain menjalani kehidupan dalam gaya visual pixel. Dikembangkan oleh satu orang saja, gaya visualnya membuat game ini sangat ringan, sementara dunianya yang luas penuh rahasia, acara musiman dan beragam aktivitas yang bakal menghabiskan banyak waktu pemain. Mulai dari gurun tersembunyi yang baru bisa diakses lewat cara tertentu, kasino rahasia milik NPC yang licik hingga kejadian misterius di hutan pada jam tertentu, semua hal di game rilisan tahun 2016 ini punya daya tarik tersendiri.
5. Terraria
Terraria mungkin terlihat seperti game 2D biasa, tapi sebenarnya game ini menyimpan dunia terbuka yang sangat padat dan penuh kejutan. Setiap dunia dibuat secara prosedural dengan beragam bioma, dungeon, pulau melayang hingga horor di bawah tanah. Seperti halnya Stardew Valley, gaya visual pixel yang diusung game ini membuatnya ringan dijalankan, sekalipun di laptop berspesifikasi rendah. Lebih dari satu dekade sejak pertama kali dirilis, game ini masih rutin mendapat update berisi bos baru, rahasia dan perbaikan yang membuat eksplorasi selalu terasa fresh.
6. The Elder Scrolls IV: Oblivion
The Elder Scrolls IV: Oblivion mungkin terasa ketinggalan jaman di beberapa bagian, namun dunia luas Cyrodiil masih memukau. Dirilis pada tahun 2006 untuk laptop yang bahkan belum mengenal layar 1080p, game ini bisa berjalan lancar di laptop tanpa GPU diskrit, sekalipun dengan beberapa mod yang terpasang. Namun, yang paling diingat pemain dari game ini bukanlah visualnya, melainkan deretan misi sampingan yang dimulai sederhana lalu berkembang menjadi kisah tak terduga, seperti lukisan berhantu hingga misi membantu elf paranoid yang ternyata memang diawasi sesuatu.
7. Minecraft
Minecraft dikenal dengan visualnya yang sederhana dan ringan untuk dijalankan di laptop kentang tanpa GPU diskrit, apalagi jika memakai Resource Pack ramah laptop spesifikasi rendah atau mod seperti OptiFine. Namun, keistimewaan game ini bukan hanya pada kesederhanaannya, tapi juga kebebasan kreatif yang ditawarkan. Pada game ini, pemain bisa menjelajahi mansion tersembunyi di hutan, menyerbu Bastion di Nether atau tersesat di gua bawah tanah hanya berbekal obor. Setiap playthrough terasa seperti petualangan unik yang membuat laptop sederhana pun mampu menghadirkan pengalaman berkesan.
Itulah tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game open-world enteng untuk laptop tanpa GPU diskrit. Tertarik memainkan game-game di atas?