Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Layover dan Stopover dalam Penerbangan, Sudah Tahu?

ilustrasi layover (unsplash.com/jeshoots)

Ketika kamu memilih perjalanan menggunakan pesawat, tentu tidak semua maskapai menyediakan rute penerbangan langsung ke kota tujuan. Hal ini tidak terbatas pada penerbangan internasional, tapi juga ada di penerbangan domestik, terutama ke pulau-pulau kecil. Adanya keterbatasan akses mengharuskanmu transit untuk melakukan penerbangan berikutnya. 

Meski dalam bahasa Indonesia secara umum disebut transit, tapi istilah tersebut sangat jarang digunakan dalam percakapan bahasa Inggris maupun penerbangan. Kamu akan lebih sering mendengar layover atau stopover. Lantas, apa yang membedakan layover dan stopover di perjalanan? Begini penjelasannya!

1. Durasi

ilustrasi calon penumpang melihat jadwal penerbangan (freepik.com/freepik)

Durasi menunggu penerbangan berikutnya menjadi hal penting yang membedakan antara layover dan stopover. Layover dapat diartikan sebagai jeda singkat dalam perjalanan yang berlangsung. Durasinya sekitar 30 menit hingga 4 jam untuk penerbangan domestik dan kurang dari 24 untuk penerbangan internasional. 

Selama layover ini, kamu bisa menunggu di terminal bandara untuk penerbangan lanjutan. Biasanya kamu juga tidak perlu melalui imigrasi untuk penerbangan internasional. Selama layover, memungkinkan maskapai untuk berganti pesawat, mengisi bahan bakar, dan menaikkan penumpang baru.

Sementara itu, stopover memiliki durasi yang lebih lama, biasanya berlangsung lebih dari 24 jam hingga beberapa hari. Selama menunggu, kamu bisa keluar dari bandara dengan membawa semua barang bawaan, menginap sementara, hingga melakukan berbagai aktivitas lainnya hingga penerbangan selanjutnya. Jika melakukan penerbangan internasional, tentunya kamu harus bersiap melalui proses imigrasi dan transportasi ke maupun dari bandara.

2. Tujuan

ilustrasi penumpang turun dari pesawat (commons.wikimedia.org/Kelvin_Mwanasoko)

Perbedaan lainnya terletak pada tujuannya. Layover menghubungkan dua penerbangan berbeda menuju destinasi akhir. Cara ini dilakukan terutama saat tidak tersedia penerbangan langsung. Kamu bisa memiliki layover dengan berbagai pertimbangan, termasuk efektivitas biaya dan pilihan pribadi.

Di sisi lain, stopover adalah pemberhentian yang disengaja dalam rute yang kamu pilih. Jenis transit ini memungkinkan kamu untuk menghabiskan waktu lebih lama di kota persinggahan. Kamu pun bisa menjadikannya sebagai liburan singkat di tengah perjalanan utama.

Selain itu, layover maupun stopover juga memiliki tujuan terkait operasional maskapai. Ketika kamu menunggu penerbangan lanjutan, maskapai akan mengisi bahan bakar, ganti awak, menaikkan atau menurunkan penumpang serta kargo. 

3. Biaya perjalanan

ilustrasi tiket pesawat (freepik.com/rawpixel-com)

Ternyata layover dan stopover dalam penerbangan dapat memengaruhi biaya perjalananmu, lho. 

Layover biasanya sudah termasuk dalam harga tiket, meski berganti pesawat dan check in ulang. Kamu tidak perlu membayar biaya tambahan, selain untuk pengeluaran pribadi saat di bandara. Hal ini berbeda dengan stopover yang sering kali membutuhkan biaya lebih banyak daripada tiket direct maupun layover, meski beberapa maskapai juga menawarkan layanan stopover gratis atau subsidi. Sebab, durasi transit yang lebih lama dapat berpotensi meningkatkan biaya akomodasi dan transportasi di kota persinggahan.

4. Barang bawaan

ilustrasi orang membawa barang di luar bandara saat stopover (freepik.com/senivpetro)

Ketika layover, biasanya maskapai menangani pemindahan bagasi dari satu penerbangan ke penerbangan berikutnya. Kamu tidak perlu mengambil dan menitipkan kembali barang bawaanmu di bagasi. Namun, kamu perlu membawa keluar dari pesawat untuk barang yang diletakkan di kabin.

Kalau kamu sedang stopover, biasanya diharuskan mengambil barang bawaan, termasuk di bagasi. Kemudian melalui pemeriksaan imigrasi, bea cukai, dan keamanan, terutama untuk penerbangan internasional. Meski dalam beberapa kasus tetap tergantung pada lamanya durasi stopover dan peraturan bandara. 

5. Aktivitas penumpang

ilustrasi menjelajahi lingkungan Bandara Changi (photo-ac.com/chianti)

Kamu bisa memanfaatkan waktu saat layover atau stopover dengan cara berbeda biar tidak bosan. Layover memiliki durasi yang lebih singkat, sebaiknya dimanfaatkan untuk menikmati fasilitas bandara. Kamu bisa mampir ke lounge, restoran, dan menjelajahi lingkungan sekitar bandara.

Jika kamu harus stopover, maka bisa meninggalkan bandara sebelum penerbangan lanjutan. Kamu dapat memanfaatkannya untuk menjelajahi kota dan istirahat lebih lama. Pastikan untuk memeriksa persyaratan visa transit, transportasi, hingga akomodasi saat berada di kota persinggahan.

Nah, sekarang kamu sudah tahu bedanya layover dan stopover dalam penerbangan. Ternyata tidak hanya berbeda dari segi durasi menunggu penerbangan lanjutan. Namun, juga berpengaruh pada harga tiket dan aktivitas yang dapat dilakukan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us