Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Gunung Baluran Tidak untuk Pendakian Umum?

Gunung Baluran
Gunung Baluran (IDN Times/Fatma Roisatin)

Taman Nasional Baluran, salah satu tempat konservasi sekaligus wisata populer di Situbondo, Jawa Timur. Ada banyak spot menarik yang bisa dikunjungi, mulai dari menara pandang di dekat loket, Evergreen Forest, Savana Bekol, Pantai Bama, dan Gunung Baluran. Savana Bekol berlatar Gunung Baluran saat musim kemarau punya nuansa yang mirip di Afrika.

Gunung Baluran menjadi yang paling jarang dijamah daripada spot lainnya. Tingginya hanya 1.247 meter di atas permukaan laut dengan kaldera sepanjang 600 meter. Ditambah dengan adanya sumber mata air yang mengalir sepanjang tahun.

Meski tampak menarik, ternyata Gunung Baluran tidak dibuka untuk pendakian umum, lho. Gunung tersebut hanya boleh didaki untuk tujuan penelitian. Kira-kira kenapa, sih, Gunung Baluran tidak boleh didaki? Cari tahu dari penjelasan di bawah ini, ya!

1. Jalur pendakian yang ekstrem

Jalur pendakian yang ekstrem menjadi salah satu pertimbangan tidak dibukanya Gunung Baluran untuk umum. Medannya terjal dengan tanjakan curam dan jurang yang dapat membahayakan para pendaki. Terdapat tebing-tebing licin dengan sedikit pegangan yang menguji stamina.

Meskipun kamu berpengalaman dan sudah mendaki gunung yang lebih tinggi, tetapi karakteristiknya akan berbeda. Jadi, tetap diperlukan persiapan yang matang, keberanian, dan izin khusus untuk bisa mendaki gunung tersebut. Sebab, setiap aktivitasmu di gunung ini akan berada di bawah pengawasan pihak taman nasional.

2. Demi menjaga keseimbangan ekosistem

Gunung Baluran
Gunung Baluran (IDN Times/Fatma Roisatin)

Gunung Baluran termasuk dalam kawasan konservasi yang menjadi rumah bagi flora langka. Keberadaannya sangat penting bagi keanekaragaman hayati Indonesia. Selain itu, ekosistem di gunung tersebut cukup rentan terhadap aktivitas manusia, termasuk pendakian.

Aktivitas pendakian dapat menjadi ancaman dan berdampak negatif terhadap ekosistem, seperti merusak tanaman endemik untuk membuka jalur atau beristirahat. Selain itu, kebisingan dapat mengganggu habitat satwa dan memicu perubahan perilaku hewan. Oleh sebab itu, Taman Nasional Baluran memberlakukan aturan ketat untuk melindungi ekosistemnya. 

3. Alasan mistis dan kepercayaan masyarakat Wonorejo

Selain kedua alasan tersebut, terdapat beberapa hal mistis yang dipercaya masyarakat Desa Wonorejo. Sebagian wilayah desa ini merupakan Taman Nasional Baluran, termasuk Gunung Baluran. Mereka percaya bahwa pendatang yang berbuat tidak baik, konon akan diganggu siluman kera penghuni Taman Nasional Baluran.

Masyarakat setempat juga punya cerita turun-temurun tentang keberadaan makhluk gaib yang menjaga kawasan tersebut. Konon, ada penunggu tidak kasat mata di kawasan tersebut, sehingga menghadirkan nuansa mistis. Hal ini membuat orang merasa segan untuk memasuki area itu tanpa izin.

Nah, sekarang kamu sudah tahu alasannya kenapa Gunung Baluran tidak boleh didaki. Jalur pendakian yang ekstrem dan keseimbangan ekosistem menjadi alasan utamanya. Sementara itu, adanya kepercayaan masyarakat terhadap hal mistis menjadi bagian dari kearifan lokal yang patut dihormati.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us