Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Sistem Layering Pakaian Gunung, Biar Tetap Hangat dan Nyaman

Ilustrasi pendaki gunung (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Sistem layering adalah teknik berpakaian dengan tiga lapisan utama: base layer, mid layer, dan outer layer.
  • Base layer menyerap keringat, mid layer menjaga suhu tubuh tetap hangat, dan outer layer melindungi dari cuaca ekstrem.
  • Tips mix and match layering saat naik gunung salah satunya bedakan berdasarkan jenis gunung yang dikunjungi.

Di awal musim pendakian, sistem layering pakaian gunung jadi hal penting yang wajib kamu pahami. Cuaca di pegunungan bisa berubah dalam sekejap, pagi bisa cerah dan hangat, tapi sore sudah diselimuti kabut dingin dan hujan rintik.

Nah, di sinilah strategi berpakaian berlapis alias layering jadi penyelamat. Nggak cuma bikin tubuh tetap hangat dan kering, teknik ini juga bikin kamu lebih fleksibel menyesuaikan pakaian tanpa harus bawa banyak barang.

Buat kamu yang baru mau mulai mendaki atau yang ingin upgrade perlengkapan, yuk pahami sistem layering biar perjalananmu makin nyaman dan aman!

Apa itu sistem layering?

Ilustrasi pendaki gunung (pexels.com/Nina Uhlikova)

Sistem layering adalah teknik berpakaian dengan menggunakan beberapa lapisan pakaian yang punya fungsi berbeda.

Tujuannya? Supaya kamu bisa menyesuaikan pakaian dengan kondisi cuaca dan aktivitas di gunung. Umumnya, sistem ini terdiri dari tiga lapisan utama: base layer, mid layer, dan outer layer.

Dengan sistem ini, kamu bisa mengatur suhu tubuh, mengelola kelembapan, dan melindungi diri dari angin atau hujan. Fleksibel banget dan bikin perjalanan makin nyaman.

Base layer: lapisan pertama yang menyerap keringat

Ilustrasi dua pendaki gunung di pinggir danau (pexels.com/Gabriela Palai)

Lapisan ini langsung menempel di kulit. Fungsinya adalah mengalirkan keringat keluar dari tubuh supaya kulit tetap kering dan tidak menggigil saat angin menerpa.

Rekomendasi bahan:

  • Merino wool (hangat tapi tetap breathable)

  • Polyester (cepat kering dan ringan)

Hindari: Katun. Walau nyaman, bahan ini menyerap keringat tapi nggak cepat kering, bikin kamu gampang kedinginan.

Contoh item: Kaos dry-fit lengan panjang atau dalaman thermal.

Mid layer: menjaga suhu tubuh tetap hangat

Ilustrasi pendaki menggunakan jaket windproof (pexels.com/Catarina Sousa)

Lapisan ini berfungsi sebagai insulator. Saat udara mulai dingin, mid layer membantu menjaga suhu tubuh dengan menahan panas yang keluar.

Rekomendasi bahan:

  • Fleece

  • Down (untuk suhu sangat dingin)

  • Softshell ringan

Contoh item: Jaket fleece, jaket bulu angsa (down jacket), atau hoodie outdoor.

Mid layer bisa lebih dari satu kalau suhu ekstrem. Tapi pastikan tetap ringan dan mudah dilepas-pakai.

Outer layer: pelindung dari cuaca ekstrem

ilustrasi mendaki gunung (unsplash.com/hennadka)
ilustrasi mendaki gunung (unsplash.com/hennadka)

Lapisan luar berfungsi untuk melindungi kamu dari angin, hujan, dan salju. Idealnya, bahan outer layer harus tahan air (waterproof) tapi tetap bisa mengeluarkan uap tubuh (breathable).

Rekomendasi bahan:

  • Gore-Tex

  • Windbreaker dengan fitur waterproof

Contoh item: Jaket gunung anti-air, ponco raincoat untuk cadangan.

Lapisan ini nggak harus tebal, yang penting fungsional dan punya ventilasi yang baik biar nggak pengap.

Tips mix and match layering saat naik gunung

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Yevhen Sukhenko)
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Yevhen Sukhenko)

Biar nggak bingung, berikut beberapa tips padu padan layering yang cocok buat pendakian:

Gunung tropis (cuaca hangat, malam dingin):

  • Base: kaos dry-fit

  • Mid: fleece tipis

  • Outer: jaket windbreaker

Gunung tinggi (cuaca ekstrem):

  • Base: thermal merino

  • Mid: jaket down

  • Outer: jaket waterproof

Musim hujan:

  • Tambahkan ponco atau raincoat cadangan

  • Bawa satu base layer kering sebagai ganti

Jangan lupa pilih ukuran yang pas. Layering yang terlalu ketat bisa bikin gerah, sementara terlalu longgar malah bikin angin masuk.

Kesalahan umum saat layering yang harus kamu hindari

ilustrasi pasangan mendaki gunung (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasangan mendaki gunung (freepik.com/freepik)

  • Terlalu banyak lapisan: Bawa seperlunya aja. Layering itu efisien, bukan berat-beratkan tas.

  • Pakai bahan katun: Hindari, karena gampang basah dan bikin tubuh dingin.

  • Nggak bawa cadangan: Minimal punya 1 base layer dan kaus kaki cadangan, jaga-jaga kalau basah.

Dengan sistem layering, kamu bisa adaptasi dengan cepat. Saat panas tinggal lepas outer, kalau dingin tinggal pakai semua. Praktis, hemat ruang, dan lebih ringan dibawa. Jadi, pendakian pun makin aman dan nyaman.

Sekarang kamu udah tahu pentingnya sistem layering pakaian gunung. Jangan asal bawa baju numpuk ya, tapi susun strategi berdasarkan sistem ini.

Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati pemandangan tanpa terganggu cuaca ekstrem. Selamat mendaki dan tetap hangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us