4 Tips Turun Gunung Tanpa Bikin Lutut Sakit, Lebih Aman!

- Gunakan tongkat trekking sebagai penopang tambahan. Tongkat ini membantu mendistribusikan beban tubuh dan menjaga keseimbangan.
- Tekuk lutut dan jaga langkah tetap pendek agar tekanan merata, menghindari terpeleset hingga terjatuh di jalur yang curam.
- Pilih sepatu gunung dengan sol cengkram kuat, istirahat berkala, dan atur napas dengan rileks untuk turun gunung secara aman.
Menuruni gunung sering dianggap lebih mudah daripada mendaki, padahal kenyataan yang ada justru sebaliknya. Tekanan berlebih pada area lutut dan pergelangan kaki ketika menuruni jalur yang curam justru bisa menimbulkan cedera ringan hingga serius apabila tidak dilakukan dengan teknik-teknik yang tepat.
Untuk mendaki pemula atau yang berpengalaman tentunya menjaga kesehatan lutut ketika turun gunung merupakan prioritas penting agar tidak sampai mengganggu aktivitas fisik setelah pendakian dilakukan. Ada beberapa tips berikut ini yang bisa kamu lakukan pada saat turun gunung tanpa membuat lutut terasa sakit, sehingga tetap aman.
1. Gunakan tongkat trekking sebagai penopang tambahan

Tongkat trekking memiliki fungsi untuk membantu mendistribusikan beban tubuh, sehingga tekanan yang terdapat pada lutut ketika turun gunung pun bisa berkurang secara signifikan. Selain itu, tongkat ini juga bisa membantu menjaga keseimbangan tubuh, terutama ketika harus melewati medan yang licin atau berbatu.
Menggunakan dua tongkat akan memberikan stabilitas ekstra dan memungkinkan untuk mengontrol langkah dengan cara yang lebih baik. Jangan lupa untuk selalu mengatur panjang tongkat sedikit lebih tinggi dari posisi normal agar sudutnya dapat sesuai dengan kebutuhan diri pada saat turun.
2. Tekuk lutut dan jaga langkah tetap pendek

Salah satu kesalahan umum pada saat berjalan turun adalah dengan melangkah terlalu jauh atau menjejak terlalu keras, sehingga menimbulkan lutut menahan beban berlebih. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan sedikit menekuk dan mengambil langkah pendek agar gaya tekannya terasa lebih merata.
Dengan menekuk lutut, maka kamu bisa menciptakan adanya peredam alami untuk mereduksi tekanan langsung ke area sendi lutut. Langkah pendek dan stabil juga dapat membantu menjaga kontrol gerakan dan menghindari potensi terpeleset hingga terjatuh di jalur yang curam.
3. Gunakan sepatu dengan sol cengkram yang kuat

Sepatu gunung yang tepat akan sangat membantu untuk meminimalisi risiko tergelincir dan menjaga kestabilan ketika harus menuruni jalur yang menantang. Pilihlah sepatu dengan dol cengkram yang kuat, serta bahan yang fleksibel untuk mengikuti kontur permukaan tanah.
Soal yang tajam dan tidak licin akan membantu mencengkram tanah atau bebatuan dengan lebih aman, termasuk mengurangi gesekan yang bisa menimbulkan kelelahan atau cedera. Jangan abaikan pula ukuran sepatu, sebab sepatu yang terlalu longgar hanya akan membuat kaki bergeser ketika menurun.
4. Istirahat berkala dan atur napas dengan rileks

Menuruni gunung memerlukan stamina yang cukup, sehingga penting untuk selalu mengambil jeda istirahat setiap beberapa menit untuk menjaga kondisi fisik tetap optimal. Dengan berhenti sejenak, maka kamu akan memberi waktu bagi otot-otot untuk pulih dan mengurangi tekanan yang terdapat pada lutut.
Mengatur nafas secara perlahan dan stabil dapat membantu menjaga keseimbangan dan mencegah potensi kelelahan otot secara tiba-tiba. Jangan langsung terburu-buru untuk sampai di bawah, sebab kecepatan yang dipaksakan hanya akan memperbesar risiko cedera serius.
Menuruni gunung secara aman bukan soal kecepatan, namun lebih pada teknik dan kesiapan tubuh dalam menghadapi medan yang menurun. Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, maka lututmu tetap terjaga dengan baik dan tidak akan mengalami nyeri setelahnya. Terapkan beberapa tips tersebut agar perjalanan turun gunung terasa lebih aman!