Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi dinamo starter mobil (wuling.id)

Jakarta, IDN Times - Mobil gak akan bisa menyala bahkan berjalan, tanpa adanya dinamo starter. Namun, dinamo starter juga dapat rusak seiring berjalannya waktu pemakaian mobil. Kamu gak boleh anggap sepele kerusakan dinamo starter tersebut. Sebab apabila mobil gak menyala, tentu komponen lainnya pun berpotensi rusak. 

Alhasil, performa kendaraan pun bakal menurun. So, kamu harus mengetahui ciri-ciri kerusakan dinamo starter terlebih dahulu, guna mengantisipasi hal tersebut. Berikut, ciri-ciri kerusakan dinamo starter mobil.

1. Lampu mobil tidak menyala saat distarter

Ilustrasi lampu mobil (Car Throttle)

Lampu mobil biasanya akan langsung menyala ketika mobil distarter. Apabila lampu ternyata mati, itu bisa menjadi salah satu ciri dinamo starter mengalami kerusakan. 

Maka itu, kamu disarankan segera mengecek baik atau tidaknya kondisi dinamo starter tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh sambungan aki atau terminal yang mengalami aus atau korosi sehingga sulit menciptakan arus listrik.

2. Mengeluarkan bunyi yang menggangu

unsplash.com/Jp Valery

Kamu juga bisa mengenali ciri-ciri kerusakan dinamo starter melalui suara, lho. FYI, dinamo starter memiliki dua gear yaitu gear pinion dan gear gigi. Ketika kedua gear tersebut sudah rusak atau mulai aus, biasanya dinamo starter mengeluarkan bunyi gemertak.

Gak hanya itu, munculnya suara mendesing ketika mobil distarter juga bisa menjadi salah satu faktor dinamo starter rusak. Bunyi mendesing ini biasanya tejadi akibat adanya kerusakan bearing one way yang ada di bagian pinion gear.

Dalam kondisi ini, biasanya dinamo starter hanya mengeluarkan bunyi-bunyi mengganggu tersebut saja. Tanpa ada tanda-tanda bahwa mesin akan ikut berputar.

3. Sulit distarter saat mesin masih panas

ilustrasi starter mobil (futuready.com)

Mobil mendadak sulit distarter ketika mesin masih panas, juga pertanda bahwa dinamo starter memang sudah rusak. Hal ini disebabkan karena adanya resistansi kumparan yang jumlahnya semakin besar. Jumlah resistensi yang besar tersebut terjadi akibat mesin mengenai bagian bodi solenoid.

Masalah tersebut tentu berimbas pada arus listrik yang tertahan dan tidak akan bisa mengalir dengan sempurna ke bagian kumparan. Pada saat arus listrik tertahan atau tersendat, maka otomatis mesin akan menjadi lebih sulit untuk dihidupkan.

Editorial Team