3 Hal Sepele Ini Bikin Konsumsi Bensin Mobil Jadi Lebih Boros

Banyak pengemudi berusaha mencari cara untuk menghemat bahan bakar, mulai dari memilih jalur yang lebih efisien hingga menggunakan bahan bakar beroktan tinggi. Namun, tanpa disadari, ada tiga kebiasaan sederhana yang justru membuat konsumsi bensin mobil menjadi lebih boros, yaitu ban kempis, kaca jendela yang terbuka, dan penggunaan AC yang berlebihan. Tiga hal ini tampak sepele, tapi bisa berdampak signifikan pada efisiensi bahan bakar, terutama jika dilakukan terus-menerus.
Efisiensi bahan bakar tidak hanya bergantung pada kondisi mesin, tetapi juga pada faktor aerodinamika, tekanan ban, serta beban kerja sistem pendingin kabin. Mobil modern memang dirancang untuk irit, tetapi jika tiga kebiasaan ini diabaikan, maka performa dan efisiensi kendaraan akan menurun tanpa disadari. Yuk, simak penjelasannya agar kamu bisa menghemat bensin dengan cara yang sederhana namun efektif.
1. Ban kempis membuat mesin bekerja lebih berat

Ban kempis menjadi penyebab klasik konsumsi bahan bakar meningkat. Ketika tekanan angin pada ban kurang dari standar, permukaan ban yang menyentuh jalan menjadi lebih luas. Hal ini menambah hambatan gulir (rolling resistance), yang membuat mesin harus bekerja lebih keras untuk memutar roda. Semakin berat beban mesin, semakin banyak bensin yang dibakar untuk menghasilkan tenaga yang sama.
Menurut data dari U.S. Department of Energy, tekanan ban yang kurang sekitar 10 psi saja bisa menurunkan efisiensi bahan bakar hingga 4%. Artinya, kamu bisa kehilangan jarak tempuh hingga 1 kilometer setiap liternya hanya karena tidak rutin memeriksa tekanan ban. Selain itu, ban kempis juga mempercepat keausan di bagian tepi dan menurunkan stabilitas mobil, terutama saat menikung atau mengerem mendadak.
2. Kaca jendela terbuka merusak aerodinamika mobil

Mengemudi dengan jendela terbuka memang terasa menyenangkan, terutama saat cuaca sejuk dan angin bertiup kencang. Namun, di balik sensasi segarnya udara luar, ada konsekuensi yang tidak disadari: konsumsi bensin meningkat. Saat kaca jendela dibuka, aliran udara masuk ke dalam kabin dan menambah hambatan angin (drag).
Pada kecepatan rendah, efeknya mungkin tidak terasa. Tapi saat mobil melaju di atas 60 km/jam, hambatan udara bisa meningkat drastis dan membuat mesin bekerja lebih keras untuk mempertahankan kecepatan. Akibatnya, bahan bakar pun lebih cepat terkuras. Jadi, jika ingin hemat bensin, sebaiknya gunakan ventilasi udara atau AC ringan daripada membuka jendela lebar-lebar saat berkendara di jalan raya.
3. Penggunaan AC berlebihan meningkatkan beban mesin

AC memang membuat kabin terasa sejuk dan nyaman, tapi penggunaan berlebihan juga bisa membuat konsumsi bensin meningkat. Sistem pendingin mobil mengambil tenaga langsung dari mesin, sehingga semakin dingin pengaturan suhu AC, semakin berat beban mesin untuk menjaga putaran tetap stabil.
Pada kondisi panas terik, pengemudi sering menyalakan AC pada level tertinggi tanpa henti. Padahal, hal ini bisa menambah konsumsi bahan bakar hingga 10–20 persen, tergantung jenis mobil dan kapasitas mesin. Solusinya, gunakan AC seperlunya. Saat suhu kabin sudah cukup dingin, turunkan tingkat pendinginan atau aktifkan mode sirkulasi dalam (recirculation) agar kerja kompresor lebih ringan.
Dengan memperhatikan tiga hal sederhana ini, menjaga tekanan ban, menutup kaca jendela saat kecepatan tinggi, dan menggunakan AC dengan bijak: kamu bisa menghemat bahan bakar secara signifikan tanpa perlu mengubah gaya berkendara secara drastis. Hemat bensin bukan hanya soal efisiensi, tapi juga langkah kecil untuk menjaga performa mesin dan lingkungan tetap sehat.



















