3 Mobil Ini Disuntik Mati pada 2024, Ada Ignis!

Sejumlah produsen otomotif mengambil keputusan besar untuk menghentikan produksi beberapa model mobil mereka di Indonesia. Langkah ini diambil karena berbagai alasan, mulai dari penurunan penjualan, perubahan kebutuhan konsumen, hingga fokus pada pengembangan model baru yang lebih relevan dengan tren pasar.
Nah, berikut tiga mobil yang resmi disuntik mati sepanjang tahun ini. Agak menyedihkan sih, karena mobil-mobil ini sebenarnya sangat fungsional dan penggemarnya juga masih lumayan banyak.
1. Toyota Sienta: Akhir perjalanan singkat

Toyota Sienta, kendaraan Multi-Purpose Vehicle (MPV) 7-penumpang dengan pintu geser, resmi dihentikan produksinya di Indonesia pada Januari 2024. Sienta memulai debutnya di pasar Indonesia pada tahun 2016, menargetkan keluarga muda dengan desain yang modern dan fitur praktis. Pada awal peluncurannya, mobil ini mencatat kesuksesan dengan distribusi sebanyak 17.931 unit dari pabrik ke dealer.
Namun, popularitas Sienta mulai merosot pada tahun-tahun berikutnya. Pada 2017, distribusi ke dealer turun menjadi 14.968 unit, dan pada 2018 hanya mencapai 5.113 unit. Penjualan terus anjlok hingga mencatatkan angka 1.030 unit pada 2019, dan pada 2020 hanya 393 unit saja yang berhasil dikirim ke dealer.
Meskipun sempat mengalami kenaikan pada 2021 karena facelift dan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), angka distribusi hanya mencapai 841 unit. Puncaknya terjadi pada 2022 dengan distribusi hanya 99 unit, sementara pada 2023, Toyota hanya mencatat satu unit terjual. Pada akhirnya, Toyota Indonesia memutuskan untuk menghentikan produksi Sienta, mengakhiri perjalanan delapan tahunnya di Indonesia.
2. Mitsubishi Outlander PHEV: Teknologi canggih tapi kurang diminati

SUV hybrid plug-in Mitsubishi Outlander PHEV juga mengucapkan selamat tinggal kepada pasar Indonesia pada Februari 2024. Mobil yang diperkenalkan pada 2019 ini menawarkan teknologi ramah lingkungan dengan kombinasi mesin bensin dan motor listrik. Sayangnya, inovasi tersebut tidak berhasil menarik perhatian pasar Indonesia secara signifikan.
Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan Outlander PHEV hanya mencapai 10 unit pada 2022. Angka ini semakin menurun pada 2023, di mana hanya tiga unit yang berhasil dijual.
Minimnya permintaan membuat Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memutuskan untuk menghentikan distribusi model ini. Langkah ini juga mencerminkan tantangan dalam memasarkan kendaraan elektrifikasi di pasar Indonesia yang masih dalam tahap adaptasi.
3. Suzuki Ignis: Kecil tapi kurang lincah di penjualan

Suzuki Ignis, city car yang pernah menjadi pilihan favorit, resmi dihentikan penjualannya pada Juli 2024. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan bahwa keputusan ini adalah bagian dari strategi perusahaan untuk beralih ke model elektrifikasi.
Ignis pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2018 dengan penjualan yang cukup baik, mencapai 13.802 unit. Namun, seperti halnya Toyota Sienta, popularitas Ignis juga terus menurun. Pada 2019, distribusi mobil ini tercatat 5.138 unit, dan pada 2020 hanya 1.893 unit.
Deputy Managing Director Sales and Marketing 4W SIS, Dony Ismi Himawan Saputra, menyatakan bahwa Suzuki kini fokus pada pengembangan produk hybrid seperti XL7 Hybrid dan Ertiga Hybrid. Selain itu, perusahaan berencana untuk memperkuat model kendaraan yang diproduksi secara lokal di Indonesia.